Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Fotografi Air Terjun: Mengaksentuasi Foto Anda dengan Pelangi

2017-05-04
3
2.51 k
Dalam artikel ini:

Alih-alih menyuguhkan gambar air terjun biasa, saya ingin menciptakan sesuatu yang berbeda. Suatu hari, sewaktu mengunjungi air terjun antara musim dingin dan musim semi, saya menyadari bahwa saya bisa memanfaatkan pelangi yang muncul di depan air terjun untuk memotret perubahan musim. Di sini, saya akan berbagi 3 teknik yang bisa Anda gunakan dalam pemandangan tersebut. (Dilaporkan oleh: Yuki Imaura)

EOS 5D Mark II/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 170mm/ Aperture-priority AE (f/10, 30 det., EV-0,7)/ ISO 100/ WB: 4.750K

Saya ingin menangkap dua elemen kontras pada pemandangan ini: Pelangi yang muncul dibalut kehangatan sinar matahari nan lembut, pada bayangan yang mengingatkan udara dingin. Dengan memastikan bahwa keberadaan bayangan tidak terlalu ditekan secara berlebihan, saya memosisikan pelangi sedemikian rupa sehingga tidak mendominasi gambar.

 

Teknik 1: Gunakan sudut tinggi untuk membidik pelangi dan kolam air terjun bersama-sama

Menurut saya, batu yang berjatuhan pada kanan bawah gambar tampak unik. Karena ingin menangkap keduanya, bebatuan dan kolam air terjun dalam gambar, saya memanjat sedikit ke atas lereng agar mencapai posisi yang lebih tinggi, lalu menunggu sekitar 40 menit sampai pelangi masuk ke tampilan kamera.

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1,3 det., EV+1,0)/ ISO 50/ WB: Manual

Bingkai ini diambil ketika saya menemukan pelangi di layar saya. Karena pelangi berada pada posisi yang tampaknya tidak ideal, bagian atas tebing batu akhirnya menjadi latar belakang, menghasilkan gambar yang agak hambar.

 

Saran: Menangkap pelangi di tempat kemunculannya di air terjun, saat sinar matahari terpantulkan pada sudut kira-kira 41 derajat

Pelangi adalah suatu fenomena yang bisa dilihat apabila matahari bersinar dari balik viewer ke uap air atau hujan, dan dipantulkan pada air terjun pada kira-kira 41 derajat. Sambil mempertimbangkan sudut ini, dan menyesuaikan posisi pemotretan Anda, Anda akan dapat menangkap pelangi pada area yang dimaksudkan di layar Anda.

 

Teknik 2: Menggambarkan kontras cahaya dan kegelapan dengan menggunakan komposisi 50/50

Saat saya mengambil gambar ini, antara periode musim dingin dan semi, bongkahan es mulai mencair dan kehangatan musim semi menjelang, namun masih belum cukup hangat untuk memekarkan bunga sakura. Untuk menggambarkan periode ini, di antara dua musim dan terjadi perubahan yang tidak kentara, saya menggunakan komposisi 50/50 untuk menunjukkan kontras area teduh terhadap pelangi di matahari. Saya menetapkan white balance ke 4.750K untuk menghadirkan kesan dingin pada area teduh itu.

Saya mengatur komposisi, sisi kiri adalah gambar yang gelap, dan sisi kanan yang cerah.

 

Untuk gagasan lainnya mengenai fotografi air terjun, bacalah:
Memotret Air Terjun: Dibekukan atau Diburamkan?
Menangkap Aliran Dinamis Air Terjun Besar

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yuki Imaura

Lahir pada tahun 1986 di prefektur Saitama, Yuki Imaura adalah seorang fotografer lanskap. Dari menyunting berbagai majalah, ia sekarang bekerja secara freelance, memotret bermacam-macam lanskap alam di seluruh Jepang, dan hewan di kehidupan alam liar dengan bersemangat. Ia juga menulis untuk sejumlah majalah dan dosen dalam bidang fotografi.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami