Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk Dalam Fokus: EOS 5D Mark IV- Part8

EOS 5D Mark IV Wawancara dengan Pengembang (Bagian 2): DIGIC 6+ dan Resolusi 30,4MP

2016-11-10
6
1.93 k
Dalam artikel ini:

EOS 5D Mark IV baru yang akhirnya hadir. Apa yang melatarbelakangi peningkatan jumlah piksel secara signifikan menjadi kira-kira 30,4 megapiksel? Peran apakah yang dimainkan oleh DIGIC 6+ image processor? Dalam Bagian 2 serial wawancara ini, kami mengajukan pertanyaan yang membara kepada para pengembang. (Pewawancara: Ryosuke Takahashi, Foto Group: Takehiro Kato)

 

(Baris belakang, dari kiri)
Kazuki Haraguchi, Megumi Inazumi, Keisuke Kudo, Yasuyuki Watazawa, Takashi Kon, Kiyoshi Tachibana, Yutaka Kojima, Hiroaki Nashizawa

 

Perbaikan besar pada performa kecepatan ISO tinggi sekaligus meningkatkan jumlah piksel

- EOS 5D Mark IV baru telah menjalani peningkatan yang signifikan menyangkut soal jumlah piksel. Teknologi apakah yang memungkinkan hal terwujud?

Haraguchi: Apabila menyangkut masalah pencapaian struktur Dual Pixel dengan kira-kira 30,4 megapiksel pada EOS 5D Mark IV, saya berpendapat bahwa faktor penunjang utamanya adalah teknologi yang telah kami kembangkan pada EOS 5DS dan EOS 5DS R, yang dilengkapi dengan sensor gambar kira-kira 50,6 megapiksel. Seperti yang Anda ketahui, dengan meningkatkan jumlah piksel, berarti area per piksel menjadi lebih kecil, yang akan menaruh beban lebih berat pada fitur optik. Namun demikian, kami mampu mengatasi sebagian besar masalah ini sambil mengembangkan EOS 5DS, dan karenanya dapat berkonsentrasi untuk mencapai performa kecepatan ISO tinggi sekaligus yang sangat penting bagi EOS 5D Mark IV sebagai model tradisional seri 5D.

- Saya yakin, pitch piksel telah menjadi lebih kecil dengan peningkatan jumlah piksel menjadi kira-kira 30,4 megapiksel. Tindakan apa yang diambil untuk mencegah rasio S/N memburuk?

Haraguchi: Pitch piksel EOS 5D Mark IV adalah 5,36μm, yang lebih kecil daripada pitch 6,25μm pada EOS 5D Mark III. Tentu saja, jumlah cahaya yang diserap oleh sensor mengurangi area piksel yang lebih kecil, yang peka terhadap cahaya. Dengan mengasumsikan bahwa level noise tetap konstan, jumlah cahaya insiden juga dikurangi, yang dengan sendirinya menghasilkan rasio S/N (sinyal-noise) yang lebih rendah.
Untuk meningkatkan rasio S/N, kami telah mengadopsi tiga tindakan pada EOS 5D Mark IV. Pertama-tama, kami meninjau kembali struktur fotodioda untuk mengamankan area fotodioda pada piksel secara lebih efisien. Kedua, kami memperbaiki pengantaran filter warna untuk memungkinkan lebih banyak cahaya yang memasuki fotodioda. Terakhir, tapi bukan yang penghabisan, kami mengadopsi proses mikrofabrikasi baru untuk meminimalkan bunyi derau pada sensor.
Dengan memadukan sejumlah teknologi ini, kami mampu meninggikan rasio S/N, yang tadinya diturunkan menjadi pitch piksel lebih kecil, hingga status yang setara dengan, atau bahkan lebih tinggi daripada sebelumnya.

- Tolong jelaskan sedikit lagi tentang teknologi baru ini dengan fokus pada transmitansi filter warna.

Haraguchi: Kami tidak dapat mengungkapkan semua detail, tetapi dalam upaya kami untuk membuat filter warna yang lebih baik, salah satu pendekatan yang kami terapkan adalah menyempurnakan transmitansi supaya menaikkan proporsi "S" dalam rasio S/N.
Anggaplah bahwa jumlah cahaya yang menimpa lensa mikro adalah 100 unit. Dari jumlah ini, struktur piksel pada EOS 5D Mark III hanya mampu mentransmisikan 80 unit. Namun demikian, dengan transmitansi filter warna yang sudah lebih baik, struktur piksel EOS 5D Mark IV mampu mengirimkan 90 unit cahaya. Selain itu, kami telah menggunakan materi baru untuk filter warna agar dapat mempertahankan karakteristik aslinya. Sementara itu, untuk komponen di dalam piksel, selain dari fotodioda yang tidak terkait dengan penerimaan cahaya, misalnya, jalinan kabel kawat, kami juga sudah mengubah tata-letak untuk meningkatkan performa dasar sensor CMOS.

 

 

- Secara spesifik, fungsi manakah yang tidak mungkin bisa bekerja kalau tanpa DIGIC 6+?

Nashizawa: Untuk still photography (fotografi diam), kami tidak mungkin mampu mencapai pengurangan noise yang diperlukan untuk kecepatan ISO maksimum 32000 (native) dan 102400 (expanded). Selain itu, koreksi difraksi selama koreksi aberasi lensa tidak mungkin akan terlaksana. Tidak hanya itu, selain memproses, Digital Lens Optimizer di dalam kamera, juga memproses perekaman dalam DPRAW yang juga telah mengambil manfaat dari DIGIC 6+. Sementara itu, untuk pembuatan film, sebagian fungsi yang dimungkinkan terlaksana oleh DIGIC 6+ termasuk perekaman dalam 4K 25p/30p serta perekaman dalam high frame rate (laju bingkai tinggi) HD 100p/119.9fps.

- Apa perbedaan sensor pengukuran RGB+IR 150.000 piksel pada EOS 5D Mark baru dari model yang ada saat ini, seperti sensor pada EOS 5D Mark III?

Kon: Yang berbeda dari sebelumnya, yaitu resolving power sensor pengukuran RGB+IR kira-kira 150.000 piksel—yang dapat menangkap cukup banyak informasi untuk mencuplik seluruh gambar. Kamera mendeteksi wajah dan warna subjek berdasarkan gambar yang ditangkap oleh sensor AE. Selanjutnya, informasi ini dikirimkan kembali untuk pengukuran guna memfungsikan kontrol pencahayaan presisi tinggi. Informasi inilah yang memungkinkan EOS iTR AF terlaksana.

- Apa saja fungsi piksel IR?

Kon: Piksel IR adalah sensor yang dapat mendeteksi cahaya near-infrared. Data dapat digunakan untuk memperbaiki kemampuan kamera dalam menilai pemandangan, seperti pemandangan larut senja atau kemilau pagi hari, serta kehijauan dalam bidikan lanskap alam. Oleh karena itu, semuanya digunakan untuk mengoptimalkan berbagai fitur, seperti Auto White Balance, Picture Style Auto dan Auto Lighting Optimizer.

 

 

Tindakan untuk mengontrol panas

- Salah satu yang dikhawatirkan adalah masalah panas apabila terdapat peningkatan dalam throughput (lintasan masuk-keluar) prosesor gambar, termasuk pelintasan untuk AE. Bagaimana Anda mengatasi masalah ini?

Kojima: Kami telah mempertimbangkan masalah ini sejak pertama kali kami melakukan pengembangan EOS 5D Mark IV. Kami mengulang-ulang simulasi yang berbeda-beda dari tahap awal produksi uji-coba sebelum menghasilkan desain final yang Anda lihat sekarang. Tugas paling menantang untuk tim mekanis yaitu, bagaimana menanggulangi panas komponen di bagian dalam kamera. Kami mencurahkan segenap upaya untuk mengatasi masalah ini, misalnya, mengganti sebagian komponen luar dari resin ke logam, sekaligus memperhatikan ketangguhan seluruh bodi kamera.

- Dapatkah Anda ceritakan secara lebih spesifik, bagaimana menghilangkan panas dari bagian dalam kamera?

Kojima: Mekanisme untuk menghilangkan panas tidak terlihat dari penampilan luar kamera. Panas cenderung dibangkitkan, khususnya di sekeliling prosesor gambar, jadi fokus kami adalah, bagaimana kami bisa mengarahkan panas ke tempat lain yang lebih sejuk.

 

 

- Di manakah letak prosesor gambar pada kamera?

Kojima: Prosesor gambar terletak di belakang tombol Quick Control, yang agak dekat ke casing luar. Dudukan lensa di bagian depan bodi kamera secara relatif lebih rendah dari segi suhu, jadi, panasnya diarahkan ke sana.

- Bagaimana Anda mengarahkan panas dari belakang ke depan kamera? Apakah ini mirip seperti pipa panas pada komputer?

Kojima: Kurang-lebih sama dengan pipa panas. Yang kami lakukan untuk mengalihkan panas dari belakang ke depan yaitu, menyalurkan panas melalui adhesi atau menutup hubungan materi yang berbeda-beda dengan menggunakan logam, seperti karbon dan materi atau komponen lain yang merupakan konduktor panas yang bagus. Jadi, alih-alih menghilangkan panas hanya dengan satu komponen, kami mengarahkan panas ke bagian depan melalui seluruh struktur internal.

 

Keuntungan film 4K

- Apabila menyangkut soal pembuatan film 4K, apa saja keuntungan fitur Movie AF pada EOS 5D Mark IV?

Kudo: Menurut saya, keuntungannya ada pada sensitivitas pelacakan AF, kecepatan AF, stabilitas dan kualitas film secara keseluruhan. Semua elemen ini disetel sedemikian rupa sehingga hadir bersama secara seimbang. Namun fitur lain EOS movie yaitu, kecepatan AF dan sensitivitas pelacakan yang bisa disesuaikan secara khusus dalam menu, sehingga Anda bisa menyetel kecepatan AF menurut pemandangan atau tujuan fotografis Anda.

- Berapakah kecepatan subjek bergerak yang mampu dilacak Servo AF selama pembuatan film?

Kudo: Ini tergantung pada lensa yang digunakan serta jarak dari kamera ke subjek, tapi secara umum, alat ini mampu melacak subjek yang bergerak pada kecepatan yang menyamai kecepatan laju sepeda yang mendekati kamera. Selain itu, fitur (Face)+Tracking bisa digunakan untuk melacak pergerakan yang menyamping, ke kiri dan ke kanan, sehingga memungkinkan untuk menggunakan AF pada subjek yang pergerakannya tidak teratur. (Face)+Tracking khususnya efektif untuk menangkap subjek potret jika menghadap ke kamera.

- Fitur untuk penangkapan gambar diam selama pembuatan film sudah dihilangkan. Tolong ceritakan, alasan untuk mengubahnya menjadi fitur 4K Frame Grab.

Tachibana: Alasan terutama untuk menghentikan fitur penangkapan gambar diam yaitu, karena perekaman film akan melakukan jeda sekitar satu detik sewaktu menangkap gambar diam, dan menurut kami, hal itu tidak bagus, sebab mengacaukan aliran proses pembuatan film.

- Sebagian pengguna telah mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai kualitas gambar diam dari fitur 4K Frame Grab. Apakah resolusi gambar yang ditangkap cukup bagus?

Tachibana: Hal ini mungkin bervariasi di antara setiap individu, tetapi pada umumnya, Anda bisa menganggapnya setara dengan resolusi foto diam 8,8 megapiksel. Di samping kualitas gambar, ternyata menguntungkan menggunakan fitur 4K Frame Grab untuk mengekstraksi adegan dari film, karena memungkinkan Anda menangkap momen sekilas yang tidak mungkin bisa dilakukan melalui still photography (fotografi gambar diam).

Bacalah artikel di bawah ini untuk informasi lebih lanjut mengenai film 4K.
EOS 5D Mark IV: Fitur Pembuatan Film Termasuk 4K dan Perekaman HDR, Dual Pixel CMOS AF

 

Kolom: Mengalami resolving power kira-kira 30,4 megapiksel melalui bidikan aktual

Dengan kenaikan yang signifikan dalam jumlah piksel sekitar 8,1 megapiksel dari model yang ada saat ini, ukuran data pun jadi meningkat. Apabila menangkap bidikan dari jarak jauh, seperti diilustrasikan dalam contoh di bawah, Anda bisa benar-benar merasakan, betapa jumlah piksel yang lebih tinggi telah menunjang resolving power yang lebih kuat. Selain itu, penggambaran keseluruhan lebih persis, dan tiap pohon terdefinisi secara jelas. Dengan kata lain, detail gambar yang dihasilkan bisa direproduksi sesuai aslinya berikut pengukurannya.

Secara prinsip, karena Picture Style membakukan kualitas gambar, maka tidak ada perbedaan di antara model kamera yang berbeda-beda. Namun demikian, pada kasus EOS 5D Mark IV, tepi bergerigi nyaris tidak teramati dalam sketsa subjek, bahkan apabila Anda memperbesar gambar pada browser hingga 200%, sehingga garis-garisnya akan tetap jelas. Di samping itu, karena ada keleluasaan dalam resolusi, maka, efeknya menonjol apabila Anda menyetel pengaturan ketajaman, sehingga para pengguna bisa membuat penyesuaian menurut preferensi mereka untuk penggambaran yang lebih tajam.
 

Kondisi pemotretan: Saya memasangkan EF70-200mm f/2.8L IS II USM ke bodi EOS 5D Mark IV dan mengambil bidikan teluk dari kejauhan yang berjarak sekitar 1km. Saya menetapkan mode pemotretan ke Aperture-priority AE dan aperture ke f/8. Selain itu, saya mematok kecepatan ISO pada ISO 100, menetapkan Picture Style ke "Standard", dan Image quality ke "JPEG Large".

EOS 5D Mark IV/ EF70-200mm f/2.8L IS II USM/ FL: 170mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/160 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Auto

 

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

 

EF70-200mm f/2.8L IS II USM

Klik di sini untuk rincian selengkapnya

 

Ryosuke Takahashi

 

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

 

Digital Camera Magazine

 

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami