7 Saran Berguna untuk Mengambil Foto di Kebun Binatang dengan Kamera Mirrorless/DSLR
Anda sering menjumpai banyak orang yang mengunjungi kebun binatang saat hari libur ketika cuacanya bagus. Dalam artikel ini, saya telah mengumpulkan 7 saran untuk mengambil bidikan hewan di kebun binatang yang hasilnya akan bagus dengan menggunakan kamera DSLR atau kamera nircermin. (Diedit oleh studio9)
Saran 1: Siapkan Lensa Telefoto
Lensa telefoto penting jika Anda ingin memotret hewan dari dekat. Sedekat apa pun Anda dapat melihat hewan, tetap ada suatu jarak antara kamera dan hewan. Sebaiknya siapkan lensa telefoto sekitar 300mm pada kesetaraan film 35mm. Jika memungkinkan, saya bahkan merekomendasikan lensa dalam kisaran 400 hingga 500mm.
Jika menggunakan kamera APS-C, panjang fokus yang bersangkutan yaitu 1,6x atau lebih, jadi lensa sekitar 200mm sudah memadai. Sebaiknya, Anda juga siap dengan lensa kit dalam kisaran 55 hingga 250mm. Namun demikian, jika Anda tidak memiliki lensa telefoto, atau sedang memikirkan untuk membeli yang baru, saya rekomendasikan untuk memilih lensa 70-300mm.
Untuk kamera EOS APS-C
EF-S55-250mm f/4-5.6 IS STM
Lensa zoom EF-S55-250mm f/4-5.6 IS STM memungkinkan Anda menggunakan kisaran telefoto sekitar 400mm pada kesetaraan film 35mm.
Klik di sini untuk rincian selengkapnya
Untuk kamera EOS full-frame
EF70-300mm f/4-5.6 IS USM
Jika Anda memiliki kamera EOS full-frame, lensa telefoto standarnya EF70-300mm f/4-5.6 IS USM
Klik di sini untuk rincian selengkapnya
Saran 2: Gunakan kecepatan rana pesat!
Semakin banyak telefoto yang Anda lakukan, goyangan kamera bisa menjadi lebih jelas. Selain itu, Anda akan banyak mengambil bidikan hewan yang tidak akan terpaku diam. Jika memungkinkan, cobalah menggunakan kecepatan rana minimal 1/300 detik. Saya akan merekomendasikan pengaturan mode pemotretan ke Aperture-Priority AE (Av), dan menggunakan f-number terkecil (aperture maksimum). Setelah menetapkan aperture maksimum dalam mode Av, kamera akan secara otomatis menetapkan kecepatan rana terpesat yang tersedia untuk kondisi pemotretan. Jika kecepatan rana tidak cukup cepat bagi Anda, Anda juga dapat mencoba meningkatkan kecepatan ISO.
Bagaimana menggunakan mode Aperture-priority* Untuk EOS 700D
1. Tetapkan kamera ke mode [Av].
Hidupkan [ON] power supply (catu daya) dan sesuaikan Mode Dial ke mode [Av].
2. Putar Main Dial.
Putar Main Dial dengan jari telunjuk Anda untuk mengubah f-number. Putar dial ke kiri untuk mengurangi f-number dan mendekati aperture maksimum. Putar dial ke kanan untuk menambah f-number.
3. Periksa, apakah f-number sudah diubah.
f-number saat ini akan muncul pada layar LCD belakang di area yang dilingkari di atas gambar. Putar Main Dial dan periksa apakah f-number sudah diubah sebelum mengambil gambar.
Saran 3: Sedapat mungkin, dekati kandang atau pagar
Tentu saja, kandang atau pagar yang berada di antara kamera Anda dan hewan. Cobalah meniadakan gambar kandang atau pagar dalam foto sebisa mungkin. Untuk melakukannya, dekati kandang atau pagar sedapat mungkin ketika memotret. Anda akan melihat, bahwa kandang secara "ajaib" menghilang dari pandangan apabila Anda melakukan ini.
Gunakan lensa telefoto, tetapkan f-number kecil dan dekati, atau jauhi objek yang ingin Anda buramkan. Dengan begitu, Anda akan dapat memburamkan kandang atau pagar sebanyak yang ingin Anda buat supaya tidak menonjol dalam gambar. Beginilah cara Anda dapat menghilangkan kandang atau pagar dari pandangan.
Contohnya, dalam foto di bawah ini, sesungguhnya ada kandang yang menghalangi antara kera dan saya, tetapi Anda tidak dapat melihatnya sama sekali. Anda dapat membuat kandang yang terbuat dari jalinan kawat halus, nyaris menghilang! Namun demikian, Anda harus perhatikan, jika jalinan kawat kandang tebal, atau hewan berada dekat kandangnya, Anda mungkin tidak dapat menghilangkan kandang dari pandangan.
Selain itu, jika kamera Anda ditetapkan untuk secara otomatis memilih Auto Focus (AF), kemungkinan akan memfokuskan pada kandang di latar depan. Pada saat-saat seperti itu, cobalah menggunakan Single-point AF (pemilihan Manual) atau Manual Focusing (MF).
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM +Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/500det./ ISO 1600
Saran 4: Harus berani; dekati
Apabila memotret hewan di kebun binatang, alih-alih menempatkan seluruh hewan dalam bingkai, menangkap hewan dengan bidikan close-up yang berani, bisa membuat perubahan yang menyegarkan. Meskipun tidak ada salahnya mengambil bidikan hewan secara keseluruhan, Anda mungkin menemukan struktur buatan yang asing di latar belakang, yang kerap membuat foto Anda terlihat seperti selembar catatan yang memberi tahu bahwa Anda pergi ke kebun binatang. Di samping itu, apabila Anda mengambil foto close up wajah hewan, ini memberikan sentuhan kepribadian sang hewan dan membuatnya lebih menggemaskan.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/500det./ ISO 250
EOS 7D/ EF70-200mm f4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/800/ ISO 200
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/800det./ ISO 200
Saran 5: Fokuskan pada bagian spesifik hewan
Apabila memotret hewan, kita kerap tergoda untuk menangkap muka hewan. Namun, hewan memiliki sejumlah fitur khasnya sendiri yang bisa kita fokuskan. Anda bisa memperoleh bidikan menarik apabila membidik secara close-up bagian spesifik hewan yang menurut Anda menggemaskan, dan membuatnya menonjol dari hewan lainnya.
Dapatkah Anda mengenali hewan apa dari fiturnya?
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 208mm/ f/5.6/ 1/640det./ ISO 200
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/1000det./ ISO 640
Saran 6: Luangkan lebih banyak waktu bersama hewan yang Anda lihat
Hewan adalah makhluk yang bebas. Mereka tidak serta-merta akan menampilkan ekspresi yang bagus setiap saat. Jika menemukan hewan yang menarik perhatian Anda, cobalah luangkan waktu untuk mengamatinya dan terus mengawasinya sampai sang hewan menampilkan ekspresi yang menawan. Dengan meluangkan waktu untuk mengikuti sang hewan, siapa tahu, Anda bisa mendapatkan wajah menarik yang tidak terduga.
Selain itu, pada hewan yang tidak mau bergerak sama sekali, mungkin Anda bisa mencoba kembali di waktu lain, atau nantikan saat waktu makan hewan. Untuk mengambil foto yang bagus, Anda harus segigih mungkin seperti paparazzi.
Juga penting untuk mengambil bidikan yang banyak sekali. Kemungkinan hanya ada momen sekilas saat hewan menunjukkan ekspresi yang bagus. Jangan takut untuk mengambil banyak bidikan, atau bahkan lusinan bidikan pada sebagian kasus, di satu lokasi.
EOS 7D / EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/1000det./ ISO 200
Seekor meerkat sedang berjemur. Lucu bukan? Seakan mengatakan, "Lihat saya".
Saya mengambil sejumlah bidikan untuk pemandangan ini, tetapi hanya inilah bidikan saat mata meerkat menatap langsung ke kamera.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/1600det./ ISO 800
"Lihat, yang saya temukan!" Berang-berang ini hanya berenang-renang tadinya, dan tidak menampilkan ekspresi yang menarik. Setelah mengamatinya penuh kesabaran selama beberapa waktu, entah mengapa, sang berang-berang mulai mengaduk-aduk air di sekitarnya. Lalu, sang berang-berang itu menampilkan sehelai daun untuk saya!
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm/ f/5.6/ 1/500/ ISO 200
Seekor kera bayi dengan ekspresi terkejut seakan mengatakan "Wow! Lihat nih!"
Menurut saya, kera bayi ini lucu, jadi saya mengikutinya beberapa lama. Inilah saat ia menunjukkan ekspresinya, dan meskipun begitu, hanya untuk momen ini.
Saran 7: Cobalah mengkrop foto Anda
Bahkan, apabila Anda membidik dengan lensa telefoto, hewan yang Anda targetkan mungkin terlalu jauh untuk menangkap gambar yang besar. Alih-alih menyerah, cobalah mengkrop foto Anda setelah dibidik. Kamera terkini memiliki resolusi tinggi, jadi mengkrop gambar tidak akan berpengaruh pada kualitasnya. Namun demikian, mengkrop foto yang tidak fokus, atau yang terpengaruh oleh goyangan kamera, hanya akan membuat keburaman atau goyangan kamera terlihat lebih jelas dalam foto. Apabila mengambil bidikan Anda, cobalah mengonfigurasi kamera untuk mendapatkan kualitas gambar yang sebaik mungkin.
Contohnya, foto singa ini sesungguhnya sudah dikrop.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII/ FL: 280mm /f/5.6 (dikrop)/ 1/500det./ ISO 1600
Di bawah ini foto aslinya. Ini adalah close up yang bisa saya dapatkan dengan menggunakan lensa yang ada saat itu. Seperti yang bisa Anda lihat, suasana sekelilingnya tidak buruk maupun gagal, tetapi foto ini memang kurang berdampak.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM + Extender EF 1.4xII / FL: 280mm/ f/5.6/ 1/500det./ ISO 1600
Agar dapat menangkap foto singa sebesar penampilannya dalam foto yang dikrop tanpa mengkropnya, Anda akan memerlukan lensa 500-600mm. Itu lensa yang sangat berat, tetapi yang lebih penting, lensa ini juga akan sangat mahal, jadi ini bukanlah jenis lensa yang semua orang memilikinya. Jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan close-up yang memadai, tidak ada salahnya untuk mengkrop foto setelah mengambilnya.
Jadi, itulah 7 saran saya untuk mengambil foto di kebun binatang!
Karena hewan tidak akan diam terpaku, maka akan cukup menantang untuk mendapatkan bidikan yang Anda inginkan, tetapi dengan melihat ekspresi berbeda yang ditampilkan sang hewan, akan membuat hari Anda tidak sia-sia.
Jadi, bawalah kamera saat Anda ke kebun binatang dan coba memotret sendiri hewan-hewan itu.
studio9
Situs web fotografi yang didirikan di Jepang pada tahun 2011. Dengan slogan "Menghadirkan fotografi lebih dekat ke Anda", situs ini menyediakan konten yang bermanfaat bagi setiap orang yang menyukai fotografi. Di samping konten web, studio9 juga mengadakan berbagai seminar dan lokakarya.