Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Kamera FAQ #16: 4 Langkah untuk Menangkap Potret Wajah Berpenampilan Lembut dan Membuai

2016-09-15
0
3.17 k
Dalam artikel ini:

Tahukah Anda, bahwa Anda dapat memanfaatkan ghosting (semacam bentuk bayangan yang teramati secara jelas) dan flaring untuk menciptakan efek tertentu? Artikel ini memperkenalkan teknik yang menggunakan flaring (efek seperti kabut atau asap) dalam cahaya latar untuk mendapatkan potret wajah yang tampak lembut dan membuai. (Foto dan teks oleh: Yuriko Omura, Model: Hitomi Maehama)

 

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ f/4.5/ 1/640 det/ ISO 1000/ WB: 6.300K
Saya memilih sosok seorang wanita yang memegang daun gugur sebagai subjek utama, dan menciptakan polesan akhir foto yang dramatis. Saya melakukannya dengan cara melepaskan tudung lensa dan membidik dalam cahaya latar yang diterpakan matahari sore hari untuk menciptakan flaring dan ghosting.

 

LANGKAH 1: Cari lokasi yang tidak ada pepohonan yang terlihat di belakang subjek, supaya model bermandikan cahaya latar

Saya mengambil bidikan pada lokasi di hutan yang gelap dan di sana terpancar warna jingga dari matahari yang sedang tenggelam, bersinar menembus pepohonan. Saya memilih tempat yang tidak ada pepohonan yang terlihat di belakang subjek, dan membidik dari jarak sekitar 1,5m. Saya minta kepada model untuk memegang sehelai daun besar yang gugur di tangannya, lalu menyusun bidikan agar matahari yang sedang tenggelam terposisikan di antara daun dan wajah sang model.

 

LANGKAH 2: Lepaskan tudung lensa untuk mempertegas cahaya latar

Warna jingga matahari yang tenggelam tampak indah karena sinarnya yang benderang masuk ke dalam hutan. Untuk memanfaatkan suasana semaksimal mungkin, saya melepaskan tudung lensa sambil membidik dalam cahaya latar, supaya flaring dan ghosting akan terjadi. Dengan melakukan itu, saya dapat menciptakan gambar yang tampak seakan-akan sang wanita bermandikan cahaya.

 

LANGKAH 3: Sesuaikan terus posisi Anda untuk mendapatkan flare (pijaran) di tempat yang Anda inginkan

Karena flaring disebabkan oleh sudut cahaya yang memasuki lensa, ambillah bidikan percobaan berulang kali sambil menyesuaikan secara halus sudut bidikan Anda. Flaring yang terkesan berlebihan akan menyebabkan foto terlihat lebih dramatis. Apabila Anda menempatkan pijaran pada subjek yang ingin Anda tegaskan, pandangan pemirsa akan ditarik ke tempat itu.

 

LANGKAH 4: Tetapkan WB ke 6300K untuk memancarkan kehangatan

Saya ingin menegaskan suasana senja dan cahaya latar warna jingga yang bersinar ke dalam hutan, jadi saya menetapkan WB ke 6.300K untuk memberikan warna foto yang lebih temaram dengan kehangatan yang mendekati kehangatan matahari tenggelam.

 

SARAN: Tempatkan pijaran dekat subjek yang ingin Anda tegaskan.

Flaring dan ghosting terjadi apabila cahaya benderang (seperti cahaya matahari) memasuki lensa. Tidak diragukan lagi, flaring dan ghosting akan lebih mudah terjadi setelah tudung lensa dilepas. Saya anjurkan untuk menempatkan pijaran lensa dekat subjek yang ingin Anda tegaskan (dalam hal ini, sang wanita dan daun gugur). Namun demikian, yang penting adalah menyesuaikan posisi Anda supaya tidak ada blowout putih yang berlebihan dalam foto Anda.

 

Dengan flaring

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ f/2.5/ 1/2500 det/ ISO 1000

 

Tanpa flaring

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ f/2.5/ 1/5000 det/ ISO 1000

 

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai efek tudung lensa, klik di bawah ini:
3 Alasan Anda Harus Mulai Menggunakan Tudung Lensa

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yuriko Omura

Lahir pada tahun 1983 di Tokyo. Omura, yang dulu pernah bekerja sebagai asisten toko pada sebuah toko kamera, pada saat ini aktif dalam pembidikan foto artis dan album foto.

http://shutter-girl.jp/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami