Fotografi jejak cahaya memiliki cara untuk menghasilkan foto yang unik. Ini merupakan pemotretan dengan kecepatan rana (shutter speed) yang lambat pada cahaya yang bergerak, seringkali dari mobil yang sedang bergerak. Sama seperti dua mobil yang tidak akan pernah bisa berada di posisi yang sama pada jalan yang sama, tidak ada jejak cahaya yang sama persis, inilah yang menjadikan hal ini menyenangkan sebagai eksperimen dan permainan - dan itulah segala sesuatu tentang fotografi. (Laporan oleh Isaiah Tan)
Pertama, inilah peralatan yang akan Anda butuhkan:
- Sebuah tripod untuk menyangga kamera dengan kokoh.
- Sebuah pelepas rana (shutter release) untuk mencegah kamera bergoyang. Anda bisa mengatur rana (shutter) dengan jeda dua detik jika Anda tidak memiliki pelepas rana, tetapi dengan adanya pelepas rana, Anda bisa melakukan pemotretan dengan konsisten dalam mode BULB.
- Sebuah filter ND untuk memperpanjang waktu penyinaran. Semakin lama waktu penyinaran, semakin banyak jejak cahaya yang bisa Anda potret.
- Lensa sudut lebar disarankan jika Anda akan melakukan kebanyakan pemotretan dengan gaya lanskap.
1. Prioritas kecepatan rana (shutter speed)
Atur kamera Anda menjadi Shutter Speed Priority (Prioritas Kecepatan Rana) dan lakukan eksperimen dengan pemandangan. Kecepatan rana yang baik seharusnya 20 detik ke atas, meskipun ini bukan kaidah yang sulit dan cepat. Fleksibel dalam pengaturan kecepatan rana Anda, tergantung pada subjek dan pencahayaan umum.
Mode BULB bisa menjadi opsi lainnya yang memungkinkan Anda mengendalikan nilai pajanan (stop) dengan tepat. Ini sangat berguna untuk pengaturan waktu pemotretan saat sinkron dengan mobil yang sedang melintas.
Contoh foto jejak cahaya yang efektif tanpa kecepatan rana sampai 20 detik.
2. ISO
Atur ISO sampai 100 untuk mengurangi bintik (noise) dan butiran (grain), untuk kualitas foto yang baik dengan kecepatan rana (shutter speed) yang lama.
3. Lakukan pemotretan dengan sudut rendah
Banyak fotografer yang suka memotret jejak cahaya dari sudut tinggi untuk mendapatkan keseluruhan area. Namun, kamera dengan sudut rendah bisa menghasilkan lebih banyak pijar cahaya dan jejak cahaya yang lebih bervariasi, sehingga menjadi lebih unik. Latar depan juga menambah kedalaman pada komposisinya.
4. Ekspose & Photoshop
Selalu ekspose beberapa gambar pada setiap pemandangan tanpa memindahkan kamera. Jika Anda seorang ahli Photoshop, Anda bisa menggabungkan jejak cahaya yang terbaik dari setiap foto. Anda juga bisa memadukan foto HDR untuk ekspose seluruh area foto dengan akurat, lalu gabungkan semuanya.
5. Gunakan lampu kilat (flash)
Penyatuan jejak cahaya juga bisa menghasilkan potret yang impresif dengan lampu kilat yang mudah dicapai. Atur flash mode menjadi Rear Curtain dan tempatkan subjek Anda pada persimpangan jalan yang sibuk, Kincir Raksasa (Ferris Wheel) yang cerah atau pada latar kembang api. Mintalah subjek untuk melangkah ke dalam frame (pembatas/bingkai) di dekat ujung exposure (pajanan). Pada ujung pajanan, lampu kilat akan menyala, menghasilkan potret dengan latar belakang yang memukau.
Lakukan ekspose selama 66 detik pada f/22 dengan polarisasi melingkar untuk mengurangi cahaya untuk pajanan yang lebih lama.
Seorang videografer profesional yang mencintai photografi, Isaiah menjalankan perusahaan produksi video, bisnis video/foto pernikahan, serta sebuah bar kecil di Singapura. Dia suka melakukan eksperimen dengan teknik fotografi yang berbeda dan selalu ingin belajar dan menjelajahi dunia di sekelilingnya.