Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 1] Teknik Standar Menggunakan Jejak Cahaya

2015-07-23
4
4.83 k
Dalam artikel ini:

Fotografi Long exposure (pencahayaan lama) adalah suatu metode penurunan kecepatan rana untuk menambah waktu pencahayaan, dan dapat digunakan untuk menambahkan nuansa surealis pada foto apa saja. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan beberapa teknik untuk fotografi ini yang dapat digunakan dalam situasi yang bervariasi. (Dilaporkan oleh: Yuta Nakamura)

Halaman: 1 2

Menciptakan pemandangan yang memukau pada malam hari melalui fotografi long exposure (pencahayaan lama)

Salah satu teknik untuk menangkap pemandangan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dalam foto, yaitu fotografi long exposure. Dengan teknik fotografi ini, rana tetap terbuka untuk waktu yang lebih lama, yang dapat bertahan selama beberapa puluh detik, dan pergerakan objek selama waktu ini ditampilkan sebagai jejak sedangkan objek yang tidak bergerak, tetap dalam keadaan statis dalam gambar yang ditangkap. Bidikan pemandangan dengan cara ini memberi kesan seolah-olah aliran waktu terbungkus di dalam. Daya tarik fotografi long exposure terdapat pada kemampuannya mencapai penyelesaian foto yang memukau tersebut.

Berikut ini, saya akan terlebih dahulu memperkenalkan teknik uji-coba cahaya standar yang dapat Anda gunakan di area kota pada malam hari.

1. Memotret pemandangan jalan dari udara

13 det

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE mode (f/9, 13 det, EV-1.0)/ ISO 100/ WB: 3.200K

Bidikan yang menangkap jejak cahaya dari sudut pandang tinggi bisa cukup menarik. Dek pengamatan adalah tempat yang ideal untuk mengambil bidikan tersebut. Dengan menggunakan lensa wide angle (sudut lebar), saya membidik jalan bebas hambatan yang membentang dari latar depan hingga ke latar belakang, dan bertindak hati-hati agar tidak menangkap pantulan apa pun di jendela. Untuk menggambarkan pemandangan secara tajam sampai ke latar belakang, saya menetapkan aperture ke f/9. Walaupun saya menggunakan kecepatan rana yang relatif lebih singkat, yaitu 13 detik, saya berhasil menangkap bidikan tanpa gangguan apa pun dalam jejak cahaya lampu mobil karena volume lalu lintas sedang padat saat itu.

Apabila memotret external nightscape (bentangan malam eksternal), sebaiknya menggunakan tirai gelap untuk mencegah pantulan cahaya latar belakang di dalam ruangan. Pada kejadian ini, saya menggunakan papan reflektor berlubang yang dapat dipasangkan pada lensa seperti ditunjukkan dalam foto. Karena latar belakang subjek gelap, menerpakan pantulan gelap pada jendela dengan sisi hitam papan, hal ini akan menghilangkan pantulan cahaya latar belakang di dalam ruangan.

2. Jadikan agar bidikan Anda jauh lebih memukau dengan memadukan bidikan multiple exposure (pencahayaan multipel)

4 det

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Manual Exposure (f/9, 4 det)/ ISO 100/ WB: 4.000K

Untuk membidik foto ini, saya mengarahkan pada jejak cahaya lampu mobil yang melaju melintasi persimpangan. Karena gambar ini diambil pada jarak dekat dibandingkan dengan bidikan dari udara, foto akhir yang dihasilkan memancarkan kesan pergerakan yang bahkan lebih hebat. 5 bidikan diambil pada kecepatan rana 4 detik di sini, kemudian dipadukan dengan menggunakan Compositing Tool pada perangkat lunak pengolahan gambar “Digital Photo Professional” yang disertakan bersama kamera. Saya mengamati perubahan pada cahaya lampu lalu lintas berikut pola pergerakan mobil, kemudian mengambil bidikan lalu lintas pada persimpangan yang melaju lurus ke depan, berbelok ke kanan, dan ke kiri. Selanjutnya, saya memadukan masing-masing bidikan ke dalam satu foto dan membuat jalur jejak cahaya yang lebih padat.

Salah satu foto sebelum dipadukan. Gambar ini tampak kurang hidup karena jejak cahaya dalam bidikan tampak jarang. Sedikitnya harus ada 5 bidikan superimposed (tumpang-tindih).

3. Menonjolkan nightscape sebuah pabrik dengan jejak cahaya mengapung

30 det

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE mode (f/11, 30 det)/ ISO 100/ WB: 3.400K

Apabila Anda menonjolkan nightscape sebuah pabrik dengan jejak cahaya, Anda dapat menciptakan gambar dunia futuristik seperti gambar dalam film fiksi ilmiah. Khususnya, efek yang dihasilkan akan mencengangkan jika Anda menyertakan lintasan cahaya yang tampak seakan mengapung di udara. Lintasan cahaya yang berada jauh di atas tanah adalah jejak cahaya lampu kendaraan pada kendaraan yang tinggi. Saya memperkirakan waktu laju truk dan bus yang akan datang sebelum melepaskan rana. Pada tahap itu, saya mencoba membuat komposisi yang akan mempertimbangkan keseimbangan antara jejak cahaya dan nightscape pabrik, yang merupakan subjek utama. Saya mengambil bidikan panjang jejak cahaya di sini dengan kecepatan rana 30 detik. Agar dapat menggambarkan cahaya pabrik sebagai sistem sinar, saya menetapkan aperture ke f/11.

Apabila jejak cahaya yang berada jauh di atas tanah ditumpang-tindihkan seperti ditunjukkan dalam foto, pabriknya tidak lagi tampak secara jelas. Karena itu, cobalah membayangkan komposisi yang jejak cahayanya akan menyempurnakan nightscape pabrik.

Yuta Nakamura

Lahir di Kanagawa Prefecture pada tahun 1988. Sejak tahun 2010, dia telah bekerja sebagai fotografer nightscape, dan tidak hanya memotret berbagai lokasi nightscape yang terutama terdapat di area Tokyo, tapi juga di seluruh Jepang. Dia menjalankan situs informasi tentang berbagai lokasi nightscape, "Nightscape FAN".

http://yakei-fan.com/

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami