Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Pendahuluan tentang Pencetakan Seni Lukis Murni – Bagian 2

2017-05-18
1
1.93 k
Dalam artikel ini:

Apa yang dimaksud dengan ruang warna dan mengapa hal ini penting? Di Bagian 1, kita sudah membahas tentang peralatan pokok yang dibutuhkan dalam pencetakan seni lukis murni.. Bagian 2 ini akan membawa kita ke dunia ruang warna, dan bagaimana dampaknya pada persepsi kita, serta reproduksi warna sewaktu pencetakan.

 

Apa yang dimaksudkan dengan ruang warna?

Bayangkan ruang warna sebagai perpustakaan warna. Ada perpustakaan warna untuk cahaya yang terlihat (Red, Green dan Blue, disebut RGB), dan perpustakaan untuk warna cetak (Cyan, Magenta, Yellow dan Black, disebut CMYK).

Perpustakaan RGB dan CMYK memiliki banyak warna sekunder umum dalam koleksinya, tetapi sebagian warna merupakan warna yang khas bagi masing-masing perpustakaan itu. Akurasi dalam reproduksi warna bisa berpengaruh apabila kita menangkap gambar dengan DSLR, menggunakan perpustakaan cahaya yang terlihat, dan mencetaknya dengan menggunakan perpustakaan warna cetak – yang kerap terbatas dalam jumlah warna tinta yang digunakan oleh printer tertentu.

 

Apa yang dimaksudkan dengan ruang warna RGB?

RGB adalah singkatan dari cahaya Red (Merah), Green (Hijau) dan Blue (Biru). Cahaya yang terlihat, entah itu dari matahari atau lampu, mencakup 3 warna ini. Ini adalah kombinasi dari 3 warna pokok yang membentuk seluruh spektrum warna sekunder. Artikel ini, apabila dilihat pada layar komputer atau smartphone, ditampilkan dengan menggunakan warna dari ruang warna sRGB – salah satu dari perpustakaan RGB.

Dalam artikel sebelumnya mengenai PENDAHULUAN TENTANG PENCETAKAN SENI LUKIS MURNI, kami menegaskan bahwa tampilan digital pada umumnya adalah perangkat RGB 16-bit dan bisa menampilkan warna dari palet 16,8 juta warna. Namun demikian, mata Anda melihat kisaran warna yang lebih luas daripada yang ditunjukkan pada ruang warna sRGB di layar. Namun demikian, untuk mempertahankan konsistensi reproduksi warna dengan jutaan tampilan digital sRGB dan berbagi gambar secara online, sebagian besar dunia mematuhi standar sRGB umum, supaya menghindari masalah reproduksi warna yang terjadi apabila mengonversi dari satu ruang warna ke lainnya.

Standar sRGB yang umum ini, atau ruang warna, memungkinkan tampilan digital memahami data gambar yang disimpan pada kartu SD, ditangkap oleh kamera digital.

 

Memilih antara ruang warna sRGB dan Adobe RGB

Untuk tujuan pencetakan seni lukis murni yang sangat mementingkan akurasi warna, disarankan agar Anda menetapkan ruang warna dalam kamera ke Adobe RGB melalui sistem menu kamera. Adobe RGB adalah ruang warna pilihan untuk menangkap gambar untuk cetakan seni lukis murni, karena memiliki kisaran warna yang secara signifikan lebih luas – kira-kira 35% lebih luas daripada sRGB.

Dalam artikel sebelumnya, kami juga sudah menegaskan pentingnya memotret dalam format file RAW produsen kamera, karena mempertahankan semua informasi yang ditangkap oleh sensor kamera. Kombinasi pemotretan pemandangan dalam ruang warna Adobe RGB dan format RAW, memungkinkan manipulasi turunan data penggambaran tanpa kehilangan data, dan pada akhirnya memungkinkan printer profesional, seperti Canon imagePROGRAF PRO-500 memproduksi hasil warna yang disempurnakan dan nada abu-abu yang lebih mulus.

 

Apa yang dimaksudkan dengan ruang warna CMYK?

Namun demikian, ruang warna cetak menggunakan sistem model warna, warna komponen yang berbeda, dan karenanya, juga menggunakan ruang warna berbeda.

Printer warna level pemula pada umumnya menggunakan kombinasi 4 tinta warna Cyan, Magenta, Yellow (Kuning) dan Black (Hitam) – untuk menciptakan kisaran luas warna sekunder pada kertas. Tiap warna bisa disesuaikan intensitasnya, dari nol hingga seratus persen. Contohnya, warna merah menyala mungkin mengandung 2% cyan, 93% magenta, 90% kuning, dan 0% hitam.

Printer fine art (seni lukis murni) seperti Canon imagePROGRAF PRO-500 menggunakan sistem 12 tinta dengan 4 tinta monokrom. Seperti yang bisa Anda bayangkan, kemungkinan kisaran warna jauh melampaui printer inkjet biasa, dan akan benar-benar mencerminkan keaslian warna pemandangan yang ditangkap.

 

Mendapatkan ruang warna RGB dan CMYK untuk bekerja sama

Pelangi, terlihat mengagumkan apabila ditangkap dengan DSLR dan dilihat pada tampilan digital. Namun demikian, warna pelangi yang ditangkap dalam ruang warna RGB, mungkin tidak secara akurat tercetak pada printer yang menggunakan proses pencetakan CMYK. Hal ini karena warna yang diproyeksikan dari pelangi asli berada di luar kisaran atau gamut sistem warna CMYK.

Demikian juga halnya, ada sejumlah warna yang bisa direproduksi pada tampilan digital, seperti rona jingga yang akan sulit dihasilkan oleh printer CMYK.

Diagram di bawah, menunjukkan perbedaan dalam kisaran warna yang ditampilkan oleh ruang warna sRGB, Adobe RGB dan CMYK.

 

Jadi, bagaimana kita bisa melanggar kesenjangan antara ruang warna ini selama proses pencetakan warna? Cukup dengan menggunakan standar deskripsi warna independen yang disebut ruang warna CIE.

Ruang warna CIE secara objektif menjelaskan setiap warna dari perspektif mata manusia. Contohnya, cara mata menafsirkan warna nila atau merah tua (maroon), secara matematis bisa dirujuk dalam warna CIE. Nilai CIE untuk warna nila atau merah tua adalah cara yang objektif mengenali warna yang dapat dirujuk oleh kedua perangkat RGB dan CMYK. Dengan penjelasan secara matematis tentang warna seperti mata kita melihatnya, proses konversi warna dari perangkat warna RGB (misalnya, kamera DSLR) ke perangkat warna CMYK (misalnya, printer) menjadi lebih bisa diandalkan dan konsisten.

Dalam artikel kami berikutnya, kita akan mencermati tentang bagaimana penggunaan profil warna membuat pencetakan seni lukis seni dapat dilakukan.

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami