Foto “Cosplay” telah menarik perhatian seluruh dunia sebagai bentuk budaya pop Jepang. Apabila menangkap karakter dalam game atau karya anime yang terkenal dengan kamera, gaya saya adalah mengekspresikannya sebagai “cuplikan gambar,” karena merupakan hal yang menarik bagi saya untuk mereproduksi masing-masing karakter dan perspektif dunia pada karya aslinya berdasarkan penafsiran saya sendiri. Sudah barang tentu banyak pemikiran yang sudah dicurahkan untuk menciptakan dunia tersebut, jadi saya sangat teliti dalam memilih perlengkapan yang akan digunakan. Dengan mencamkan hal ini, kamera yang saya pilih adalah EOS 6D. Di bagian berikut, saya akan menjelaskan perang kamera full-frame dalam menghadirkan dunia khayalan ke dalam realitas. (Dilaporkan oleh: Lewo Saito)
EOS 5D Mark II/ EF50mm f/1.8 II/ Manual exposure (1/100 det., f/14)/ ISO 320/ WB: RAW
Di sini, saya menangkap karakter yang diciptakan berdasarkan permen "Chocolate Mint" yang menggunakan efek mirip ilustrasi kemasan pop. Saya menyesuaikan pencahayaan agar bagian high-key subjek, seperti gradasi nada kulit, akan tampak mulus. Dengan mempertimbangkan rancangannya, saya mengkrop foto di atas level dada sekitar seperempat ukuran aslinya. Meskipun begitu, rinciannya tetap jelas, berkat daya ekspresif kamera full-frame.
Jill
EOS 6D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 80mm/ Manual exposure (1/125 det., f/4)/ ISO 800/ WB: RAW
Ini adalah bidikan "Jill Valentine" yang muncul dalam game terkenal, "Resident Evil." Ia adalah tokoh yang nyaris tidak terlihat dalam ceritanya, jadi saya ingin mengekspresikan keperkasaannya. Karena penekanannya adalah pada kilauan kostumnya, saya menambah kontras dan menyesuaikan pencahayaan untuk hanya menonjolkan pinggiran sorotan. Berkat kamera full-frame, gradasi bagian bayangan juga diekspresikan, yang menambah dimensionalitas pada karakter.
Yuka
EOS 6D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 50mm/ Manual exposure (1/1600 det., f/8)/ ISO 100/ WB: RAW
Gambar ini mengarah ke penggambaran surealisme dunia sihir dengan “Yuka Kazami,” makhluk khayalan paling menonjol dalam game populer, "Touhou Project," sebagai motifnya Dengan memanfaatkan cahaya matahari yang terik secara efektif dan lingkaran cahaya tercipta, saya mengambil bidikan HDR supaya mempertahankan renik-renik langit. Dengan kamera full-frame, yang kaya dalam gradasi, Anda dapat menantang ekspresi nada warna yang sangat kontras dalam kecerahannya.
Levi
EOS 6D/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 55mm/ Manual exposure (1/160 det., f/5)/ ISO 1600/ WB: RAW
Di sini, saya mengekspresikan karakteristik Captain Levi dalam anime terkenal, "Attack on Titan." Saya memilih bidikan belakang untuk menonjolkan keperkasaannya. Karena kostum dan pernak-perniknya memikat, saya menyesuaikan pencahayaan secara hati-hati, supaya pernak-perniknya tidak menonjol secara berlebihan. Selain itu, saya ingin memotret naluri ketegangan saat ia melangkah ke medan perang, jadi saya ciptakan asap di studio kecil untuk menambahkan kedalaman ke foto. Diambil pada ISO 1600, noise nyaris tidak ada dalam gambar.
Mengekspresikan Dunia Tokoh melalui Teknologi Fotografi Terkini
Dari penggemar berat game, saya mulai memotret tokoh-tokohnya. Saya ingin menangkap tokoh favorit saya dalam tatanan dunia nyata, tetapi ini tidak demikian, karena saya menyukai kostumnya. Saya ingin melihatnya sebagai sesuatu yang mirip dengan karya fotografer yang memotret kepribadian tokoh terkenal yang mereka sukai.
Saya mencoba menaati sedekat mungkin dengan pandangan dunia dan penataan karya asli yang saya tekuni, lalu mereproduksinya sebagai foto dalam dunia nyata ini. Untuk melakukannya, diperlukan teknik fotografi khusus yang sangat banyak, seperti fotografi multiple-flash dan kontrol exposure yang cermat untuk ekspresi tonal yang mulus, serta teknik retouch yang menempatkan di atas sekian banyak lapisan materi berkualitas tinggi. Upaya yang diperlukan selama proses produksi tidak bisa dibandingkan dengan fotografi biasa. Namun demikian, bisa dikatakan, hasilnya sama untuk tingkat kepuasan yang diperoleh dari hasil akhir.
Untuk memenuhi persyaratan yang ketat untuk memproduksi karya saya, dukungan kamera full-frame tidak tergantikan. Dengan daya penggambaran istimewa yang lebih dari 20 megapixel, noise minimal pada ISO speed tinggi, dan ukuran kerangka yang memudahkan pemotretan genggam; EOS 6D adalah pilihan favorit saya. Pitch sensornya yang besar membuatnya mampu menangkan sejumlah besar cahaya, memungkinkan penyempurnaan setelah ekspresi pencahayaan dengan gradasi yang dipertahankan hingga batasnya. Daya ekspresif seperti itu penting untuk mereproduksi dunia khayalan dalam kenyataan.
Foto Cosplay memuat banyak sekali elemen yang memikat banyak orang, seperti kostum yang indah, tokoh yang rupawan, dan pernak-pernik kreatif serta pengaturan latar belakang yang merefleksikan pandangan dunia mengenai karya aslinya. Saya ingin berbagi keindahan dunia tersebut dengan orang lain yang sebanyak mungkin. Tatkala saya menuangkan pemikiran saya, saya juga telah mulai memikirkan tentang gagasan untuk karya saya yang berikutnya.
EOS 6D pada umumnya digunakan untuk memproduksi karya fotografi. Meskipun dipasangi sensor full-frame, kamera ini ringkas, serta nyaman dipegang dan ditangani.
Ukuran data dengan resolusi 20,2-megapixel ideal untuk koleksi foto ukuran A4. Salah satu alasan saya menyukai EOS 6D yaitu, data ukuran aslinya dapat dicetak seperti apa adanya.
EF24-105mm f/4L IS USM adalah lensa favorit saya, karena saya dapat langsung menukar focal length dari kisaran wide-angle (untuk ekspresi yang menekankan perspektif, teknik umum dalam karya anime) ke kisaran telefoto menengah sekitar100mm (untuk menonjolkan subjek dengan menggunakan efek bokeh).
Apabila fotografi multiple-flash sangat sering digunakan untuk mengekspresikan tekstur karakter atau gambaran latar belakang yang tidak realistis, fungsi Wi-Fi EOS 6D sangat membantu. Apabila menyesuaikan sudut cahaya yang menyinari bangunan atau pepohonan di latar belakang, smartphone yang dihubungkan ke Remote EOS memfungsikan shutter untuk dilepaskan dari jarak jauh. Dengan begitu, Anda dapat menyempurnakan setelah sudut pencahayaan sambil memeriksa hasilnya di tempat.
Fotografer dan perancang profesional. Setelah bekerja dengan perusahaan produksi rancangan, Saito menjadi seorang freelancer. Sebagai perancang, ia ulung dalam rancangan minimalis yang memanfaatkan foto. Saito telah menyelenggarakan pameran foto cosplay secara teratur sejak 2011, dan dikenal akan efek cahaya yang menonjolkan berbagai bagian tokoh yang mempesona.
http://ex.lewo.jp