Fotografi nightscape meleluasakan Anda untuk menikmati gaya ekspresi yang berbeda dengan memvariasikan pengaturan kamera. Contohnya, "jejak cahaya" dapat ditangkap ketika shutter tetap terbuka untuk waktu yang lama. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan teknik menangkap jejak cahaya kendaraan yang memikat. (Dilaporkan oleh: Takuya Iwasaki)
Shutter Speed Menentukan Panjang Jejak Cahaya
Pada fotografi nightscape, Anda dapat menikmati gaya ekspresi yang berbeda-beda dengan memvariasikan pengaturan kamera. Dengan shutter yang dibiarkan terbuka untuk durasi yang lama, Anda dapat menangkap cahaya dari kendaraan dan kereta api dalam torehan berwarna-warni, yang sering dirujuk sebagai “jejak cahaya”. Pengaturan panjang shutter speed menentukan apakah jejak cahaya yang diciptakan dapat membantu menonjolkan karya fotografi Anda. Jika shutter speed terlalu cepat, jejak cahaya mungkin akan terlalu pendek. Untuk menangkap cahaya dari kendaraan yang melaju melewati Anda, pilih ISO speed rendah dan shutter speed lambat yang membantu menghasilkan bidikan jejak cahaya yang dinamis. Khususnya, Anda dianjurkan memilih lokasi tinggi yang menghadap ke jalan raya atau jalan bebas hambatan yang lalu lintasnya sangat ramai.
Fungsi Kamera yang Digunakan
Shutter Speed
Guratan cahaya yang diciptakan akan menjadi pendek apabila shutter speed lebih cepat, dan menjadi panjang apabila shutter speed lebih lambat.
Teknik Jejak Cahaya: Waktu Exposure yang Lama
Hal yang menarik tentang pemotretan jejak cahaya yaitu, Anda bisa mengekspresikan pergerakan cahaya dalam satu gambar. Di samping cahaya kendaraan, jejak cahaya dapat juga diciptakan oleh kereta api, pesawat udara, dan kapal. Berikut ini, saya akan memperkenalkan teknik untuk menangkap bidikan jejak cahaya mobil yang memikat. Pertama-tama, tentukan lokasi yang lalu lintasnya sangat ramai, lalu pasang kamera pada tripod di lokasi yang memungkinkan Anda melihat jalanan, misalnya, trotoar atau tempat yang agak tinggi. Pilih, Shutter-priority AE atau Manual Exposure sebagai mode pemotretan, tetapkan shutter speed ke sekitar 15 detik, dan pilih ISO speed rendah antara ISO 100 dan 200. Untuk pengaturan white balance, direkomendasikan memilih opsi [Daylight], karena ini membantu mereproduksi warna cahaya jalanan yang indah.
EOS 5D Mark II/ EF17-40mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (25 det., f/11)/ ISO 100/ WB: Daylight
Untuk menangkap bidikan cahaya yang dinamis dari mobil yang melaju dari suatu posisi yang menghadap ke jalan raya bebas hambatan, saya melakukan stop down aperture dan memilih shutter speed lambat.
Jejak Cahaya pada Shutter Speed yang Berbeda-beda
1/4 det.
Pada 1/4 detik, tiap kendaraan masih bisa dikenali, dan bidikan mengekspresikan gerak kelajuan yang sangat sedikit.
2 det.
Pada 2 detik, jejak cahaya menjadi terlihat, tetapi masih terputus-putus.
15 det.
Semua jejak cahaya saling terhubung, sehingga kesannya lebih realistis pada gambar.
Lahir pada tahun 1980 di Osaka. Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi, Hosei University, Iwasaki menjadi fotografer nightscape pada tahun 2003. Dia bekerja sebagai pemandu All About (http://allabout.co.jp) serta dosen "Night Photography Course" Tokyu Seminar BE.
http://www.yakei-photo.jp/