Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 2] Fotografi Nightscape – Sinar dan Warna Cahaya

2014-08-14
10
5.22 k
Dalam artikel ini:

Pada fotografi nightscape, Anda dapat menikmati variasi gaya ekspresi dengan mengubah pengaturan kamera. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan teknik untuk menangkap "sinar cahaya" dengan menggunakan nilai aperture serta cara mengekspresikan "warna" dengan memanfaatkan white balance. (Dilaporkan oleh: Takuya Iwasaki)

Halaman: 1 2

Melakukan Stop down Aperture

Menangkap “sinar cahaya” dalam bidikan nightscape adalah teknik menarik, yang dilakukan dengan menyesuaikan nilai aperture. Sinar cahaya dihasilkan apabila aperture diberi stop down. Untuk sumber cahaya di dekat Anda, misalnya, lampu jalan, melakukan stop down aperture sampai batas tertentu, akan membantu menghasilkan karya yang lebih menarik.

Fitur Kamera yang Digunakan

Nilai Aperture

Sinar cahaya dari lampu jalan tampak jelas apabila aperture diberi stop down.

Teknik Sinar Cahaya Menggunakan Aperture

Cara sinar cahaya muncul dalam foto, bergantung pada sejumlah bilah aperture dalam lensa serta nilai aperture. Jika Anda ingin menciptakan sinar cahaya, berikan stop down aperture sebanyak mungkin. Hasil terbaik dapat diperoleh antara f/8 dan f/11, meskipun efeknya berubah pada lensa yang berbeda. Harap diperhatikan bahwa melakukan stop down yang berlebihan akan menghasilkan sinar cahaya yang terlalu panjang, dan dapat mengacaukan komposisi. Di sisi lain, aperture yang nyaris terbuka sepenuhnya, akan menghasilkan foto yang hambar. Selain itu, efeknya tidak akan signifikan jika sumber cahaya terletak terlalu jauh. Bentuk sinar cahaya bervariasi, tergantung pada jumlah bilah aperture, sehingga akan menarik untuk membandingkan bidikan yang diambil dengan menggunakan lensa yang berbeda-beda.

EOS 5D Mark II/EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 47mm/ Manual exposure (15 det., f/8)/ ISO 200/ WB: Cahaya neon putih

Sinar cahaya dari lampu jalan dalam nada warna hangat dan sejuk, menambah sentuhan indah pada foto.

Sinar Cahaya Tercipta Dengan Menggunakan Jumlah Bilah Aperture yang Berbeda

Kiri: 8 Bilah, Kanan: 9 Bilah

Lensa tersedia dengan jumlah bilah aperture genap atau ganjil. Untuk tipe genap, jumlah sinar cahaya yang dihasilkan akan sama seperti jumlah bilah aperture, sedangkan pada tipe bilah aperture ganjil, jumlah sinar cahaya dua kali lipat.

Sinar Cahaya yang Diciptakan pada Nilai Aperture Berbeda

Kiri: f/4, Kanan: f/11

Pada aperture maksimum f/4, sinar cahayanya pendek dan bundar. Sebaliknya, sinar cahaya benderang diciptakan apabila aperture di-stop down hingga f/11.

Memilih White Balance untuk Gambar Anda

Pada fotografi nightscape, dengan suasana tanpa cahaya matahari dan subjek disinari oleh bermacam jenis sumber cahaya, maka, tidak ada warna putih yang tepat. Dengan kata lain, Anda dapat mengekspresikan "warna" sesuka hati dengan white balance yang Anda sukai. Opsi [Daylight] dan [White fluorescent light] adalah yang paling umum digunakan, karena opsi ini menghasilkan warna yang mendekati warna aslinya. Jika Anda ingin membandingkan efek dengan menggunakan pengaturan white balance yang berbeda, tetapkan kualitas rekaman gambar ke RAW sebelum melakukan pemotretan. Dengan begitu, Anda dapat mengubah pengaturan secara leluasa selama pengembangan RAW.

Fungsi Kamera yang Digunakan

White Balance

Pada umumnya, memilih pengaturan suhu warna yang lebih tinggi akan mengubah warna nightscape dari kebiruan menjadi kemerahan.

Teknik Warna

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 47mm/ Manual exposure (3,2 det., f/9)/ ISO 200/ WB: Cahaya neon putih

Di sini, saya ingin menghasilkan bidikan jembatan geometri, bersama dengan teluk dalam nada warna sejuk. Untuk menambah rona biru, saya menetapkan white balance ke [White fluorescent light].

Dalam fotografi nightscape, tidak ada aturan untuk menggunakan pengaturan white balance tertentu. White balance adalah fungsi yang dimaksudkan untuk mereproduksi warna putih secara tepat di siang hari atau di bawah cahaya di lokasi dalam ruangan. Pada malam hari, tanpa cahaya matahari, Anda dapat memanfaatkan white balance untuk menentukan warna seluruh gambar dengan sengaja menciptakan percikan warna. Pengaturan white balance paling umum digunakan dalam fotografi nightscape yaitu [Daylight] dan [White fluorescent light], karena keduanya mereproduksi nightscape dalam warna yang mendekati warna aslinya yang kita lihat melalui mata. Untuk kamera higher-end, Anda dapat secara manual menyesuaikan suhu warna (terukur dalam Kelvin). Dengan menurunkan nilai Kelvin, ini akan menambah nada biru sedangkan dengan meningkatkan nilai, hal ini memberikan nada merah yang lebih kuat.

Percikan warna pada pengaturan white balance yang berbeda dalam fotografi nightscape

  1. 2.500K
  2. 2.800K
  3. 4.000K (White fluorescent light)
  4. 5.500K (Daylight)
  5. 10.000K

Warna pada Pengaturan White Balance yang Berbeda

WB: Preset (2.800K)

Apabila suhu warna lebih rendah dari suhu dalam pengaturan [White fluorescent light] yang dipilih, cahaya LED putih tampak biru, dan seluruh gambar direproduksi dalam nada biru sejuk.

WB: White Fluorescent Light

Rona biru terlihat kuat, sementara warna merah muda menara juga direproduksi secara jelas. Di samping nada sejuk, bidikan ini juga memberikan kesan yang agak arfisial.

WB: Daylight

Seluruh gambar direproduksi dalam rona oranye. Rincian langit saat senja juga tampak cerah, sehingga memberikan kesan hangat pada foto.

Takuya Iwasaki

Lahir pada tahun 1980 di Osaka. Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi, Hosei University, Iwasaki menjadi fotografer nightscape pada tahun 2003. Dia bekerja sebagai pemandu All About (http://allabout.co.jp) serta dosen “Night Photography Course” Tokyu Seminar BE.
http://www.yakei-photo.jp/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami