Pada fotografi nightscape, Anda dapat menikmati variasi gaya ekspresi dengan mengubah pengaturan kamera. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan teknik untuk menangkap "sinar cahaya" dengan menggunakan nilai aperture serta cara mengekspresikan "warna" dengan memanfaatkan white balance. (Dilaporkan oleh: Takuya Iwasaki)
Halaman: 1 2
Melakukan Stop down Aperture
Menangkap “sinar cahaya” dalam bidikan nightscape adalah teknik menarik, yang dilakukan dengan menyesuaikan nilai aperture. Sinar cahaya dihasilkan apabila aperture diberi stop down. Untuk sumber cahaya di dekat Anda, misalnya, lampu jalan, melakukan stop down aperture sampai batas tertentu, akan membantu menghasilkan karya yang lebih menarik.
Fitur Kamera yang Digunakan
Nilai Aperture
Sinar cahaya dari lampu jalan tampak jelas apabila aperture diberi stop down.
Teknik Sinar Cahaya Menggunakan Aperture
Cara sinar cahaya muncul dalam foto, bergantung pada sejumlah bilah aperture dalam lensa serta nilai aperture. Jika Anda ingin menciptakan sinar cahaya, berikan stop down aperture sebanyak mungkin. Hasil terbaik dapat diperoleh antara f/8 dan f/11, meskipun efeknya berubah pada lensa yang berbeda. Harap diperhatikan bahwa melakukan stop down yang berlebihan akan menghasilkan sinar cahaya yang terlalu panjang, dan dapat mengacaukan komposisi. Di sisi lain, aperture yang nyaris terbuka sepenuhnya, akan menghasilkan foto yang hambar. Selain itu, efeknya tidak akan signifikan jika sumber cahaya terletak terlalu jauh. Bentuk sinar cahaya bervariasi, tergantung pada jumlah bilah aperture, sehingga akan menarik untuk membandingkan bidikan yang diambil dengan menggunakan lensa yang berbeda-beda.
EOS 5D Mark II/EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 47mm/ Manual exposure (15 det., f/8)/ ISO 200/ WB: Cahaya neon putih
Sinar cahaya dari lampu jalan dalam nada warna hangat dan sejuk, menambah sentuhan indah pada foto.
Sinar Cahaya Tercipta Dengan Menggunakan Jumlah Bilah Aperture yang Berbeda
Kiri: 8 Bilah, Kanan: 9 Bilah
Lensa tersedia dengan jumlah bilah aperture genap atau ganjil. Untuk tipe genap, jumlah sinar cahaya yang dihasilkan akan sama seperti jumlah bilah aperture, sedangkan pada tipe bilah aperture ganjil, jumlah sinar cahaya dua kali lipat.
Sinar Cahaya yang Diciptakan pada Nilai Aperture Berbeda
Kiri: f/4, Kanan: f/11
Pada aperture maksimum f/4, sinar cahayanya pendek dan bundar. Sebaliknya, sinar cahaya benderang diciptakan apabila aperture di-stop down hingga f/11.
Memilih White Balance untuk Gambar Anda
Pada fotografi nightscape, dengan suasana tanpa cahaya matahari dan subjek disinari oleh bermacam jenis sumber cahaya, maka, tidak ada warna putih yang tepat. Dengan kata lain, Anda dapat mengekspresikan "warna" sesuka hati dengan white balance yang Anda sukai. Opsi [Daylight] dan [White fluorescent light] adalah yang paling umum digunakan, karena opsi ini menghasilkan warna yang mendekati warna aslinya. Jika Anda ingin membandingkan efek dengan menggunakan pengaturan white balance yang berbeda, tetapkan kualitas rekaman gambar ke RAW sebelum melakukan pemotretan. Dengan begitu, Anda dapat mengubah pengaturan secara leluasa selama pengembangan RAW.
Fungsi Kamera yang Digunakan
White Balance
Pada umumnya, memilih pengaturan suhu warna yang lebih tinggi akan mengubah warna nightscape dari kebiruan menjadi kemerahan.
Teknik Warna
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 47mm/ Manual exposure (3,2 det., f/9)/ ISO 200/ WB: Cahaya neon putih
Di sini, saya ingin menghasilkan bidikan jembatan geometri, bersama dengan teluk dalam nada warna sejuk. Untuk menambah rona biru, saya menetapkan white balance ke [White fluorescent light].
Dalam fotografi nightscape, tidak ada aturan untuk menggunakan pengaturan white balance tertentu. White balance adalah fungsi yang dimaksudkan untuk mereproduksi warna putih secara tepat di siang hari atau di bawah cahaya di lokasi dalam ruangan. Pada malam hari, tanpa cahaya matahari, Anda dapat memanfaatkan white balance untuk menentukan warna seluruh gambar dengan sengaja menciptakan percikan warna. Pengaturan white balance paling umum digunakan dalam fotografi nightscape yaitu [Daylight] dan [White fluorescent light], karena keduanya mereproduksi nightscape dalam warna yang mendekati warna aslinya yang kita lihat melalui mata. Untuk kamera higher-end, Anda dapat secara manual menyesuaikan suhu warna (terukur dalam Kelvin). Dengan menurunkan nilai Kelvin, ini akan menambah nada biru sedangkan dengan meningkatkan nilai, hal ini memberikan nada merah yang lebih kuat.
Percikan warna pada pengaturan white balance yang berbeda dalam fotografi nightscape
- 2.500K
- 2.800K
- 4.000K (White fluorescent light)
- 5.500K (Daylight)
- 10.000K
Warna pada Pengaturan White Balance yang Berbeda
WB: Preset (2.800K)
Apabila suhu warna lebih rendah dari suhu dalam pengaturan [White fluorescent light] yang dipilih, cahaya LED putih tampak biru, dan seluruh gambar direproduksi dalam nada biru sejuk.
WB: White Fluorescent Light
Rona biru terlihat kuat, sementara warna merah muda menara juga direproduksi secara jelas. Di samping nada sejuk, bidikan ini juga memberikan kesan yang agak arfisial.
WB: Daylight
Seluruh gambar direproduksi dalam rona oranye. Rincian langit saat senja juga tampak cerah, sehingga memberikan kesan hangat pada foto.
Lahir pada tahun 1980 di Osaka. Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi, Hosei University, Iwasaki menjadi fotografer nightscape pada tahun 2003. Dia bekerja sebagai pemandu All About (http://allabout.co.jp) serta dosen “Night Photography Course” Tokyu Seminar BE.
http://www.yakei-photo.jp/