Pada bulan April 2014, produksi kumulatif "lensa EF" Canon memecahkan rekor 100 juta. Bagaimana sistem pemasangan baru ini memperoleh kepercayaan dari para fotografer, padahal kendali mekanisnya telah dihilangkan sepenuhnya dari pemasangan FD tradisional? Bagian 2 serial ini menguraikan lebih lanjut mengenai sejarah evolusi. (Dilaporkan oleh: Kazunori Kawada)
Halaman: 1 2
Fase 2: Era Pertumbuhan - Kemunculan Masa Digital
Pada April 1991, tiga lensa TS-E (24mm, 45mm, dan 90mm) dirilis, semuanya dibuat dengan mekanisme shift (geser) selain kontrol tilt (kemiringan). Namun, terobosan terhebat yaitu memperkenalkan sistem kontrol aperture otomatis pada lensa tilt-shift untuk pertama kali. Pada lensa tilt-shift, yang memungkinkan pelengkungan sumbu optik, memang sulit untuk menggerakkan sistem aperture secara mekanis dari kerangka kamera. Sampai saat itu, yang biasa dilakukan adalah menetapkan fokus pada aperture maksimum dan melakukan penyesuaian tilt-shift (miring-geser) yang diperlukan sebelum melakukan stopdown pada aperture secara manual ke nilai yang diinginkan. Lensa TS-E, secara kontras menggunakan "Electro-magnetic Diaphragm (EMD)", yang diperlengkapi dengan aktuator pada lensa untuk mendorong aperture, sehingga memfungsikan kontrol aperture otomatis, bahkan apabila lensa dimiringkan atau digeser. Apabila penyesuaian aperture manual memang perlu, saya sering lupa langkah ini selama pemotretan, dan akhirnya menghasilkan bidikan yang berlebihan cahaya secara signifikan. Kecerobohan seperti itu tidak lagi terjadi dengan kontrol aperture otomatis lensa TS-E. Ini telah dimungkinkan berkat adopsi fully electronically-controlled mount (pemasangan kendali elektronik sepenuhnya) dengan kontrol mekanis sepenuhnya dieliminasi pada pemasangan lensa. Meskipun para pemula dalam bidang fotografi mungkin tidak begitu paham soal lensa TS-E dan fungsi tilt-shift (miring-geser), tapi keduanya penting bagi para fotografer profesional yang mengkhususkan diri dalam bidang fotografi arsitektural, interior, atau barang dagangan. Upaya untuk menyertakan lensa tersebut di ceruk pasar dalam deretan EF adalah salah satu alasan, mengapa para profesional sangat mempercayai produk Canon.
Lensa EF Fitur 1 - Image Stabilizer (IS)
Canon adalah yang pertama berhasil memperkenalkan Image Stabilizer untuk penggunaan komersial pada lensa SLR yang dapat dipertukarkan. Mekanisme dasar tetap tidak berubah sampai hari ini, dengan sejumlah sensor gyro yang digunakan untuk mendeteksi goyangan kamera, yang kemudian diimbangi dengan menggunakan sistem optik korektif.
Pada tahun 1995, Canon meluncurkan lensa "EF75-300mm f/4-5.6 IS USM", lensa pertama di dunia yang dapat dipertukarkan untuk kamera SLR, untuk diperlengkapi dengan fitur "Image Stabilizer (IS)". IS berfungsi mendeteksi goyangan kamera dengan sensor gyro, dan mengimbangi goyangan dengan menggerakkan kelompok lensa untuk optik korektif dengan efek yang setara dengan sekitar dua stop shutter speed. Para pengguna terpesona oleh penampilan fitur praktis ini yang sudah lama dinantikan, karena para fotografer tidak lagi direpotkan dengan penggunaan tripod apabila memotret pemandangan dalam kondisi rendah cahaya. Sejak itu, fitur IS telah diadopsi pada lensa EF yang dirilis selanjutnya. Di samping lensa IS, Canon juga merupakan yang pertama berhasil mengkomersialisasikan penggunaan sekian banyak tipe lensa lainnya dalam seri EF, seperti lensa yang semata-mata terbuat dari elemen kaca bebas timbel yang ramah lingkungan, dan "lensa DO" yang dibuat dengan "Multi-layer Diffractive Optical Element" (Elemen Optik Difraktif Multi-lapis), yang membantu memperoleh desain yang ringkas dan performa tinggi.
Lensa EF 1 Historis – EF75-300mm f/4-5.6 IS USM
Ini adalah lensa pertama yang dibuat dengan fitur Image Stabilizer (IS), yang secara mengagumkan mengimbangi goyangan kamera yang terjadi selama pemotretan telefoto dengan efek korektif yang setara dengan sekitar dua stop shutter speed. Fitur ini telah mendapatkan dukungan dari sekian banyak profesional dan penggemar fotografi karena mampu mengurangi jumlah bidikan yang gagal.
Fitur Lensa EF 2 - Multi-layer Diffractive Optical Element (DO)
- Single-layer Diffractive Optical Element, Diffraction Grating
- Lensa DO 3 lapis
- Incident Light (Cahaya Putih)
- Terjadi cahaya difraksi yang berlebihan
- Hampir semua incident light (cahaya insiden) sekarang dapat digunakan untuk pemotretan
- Cahaya difraksi yang dapat digunakan untuk pemotretan
- Cahaya difraksi yang menyebabkan pijaran
Elemen lensa DO mampu mengontrol jalur cahaya dengan menggunakan fenomena difraksi cahaya yang terjadi ketika cahaya melintasi pinggiran benda yang menghalangi.
Desain ringkas dan performa tinggi diperoleh dengan karakteristik lensa fluorite dan lensa asferis yang digabungkan ke dalam satu elemen.
Lensa EF 2 Historis – EF400mm f/4 DO IS USM
Dengan menggunakan elemen lensa DO, Canon berhasil mengembangkan lensa ringkas dan ringan ini, dengan spesifikasi mengagumkan, aperture kecil f/4 dan panjang fokus telefoto 400mm, yang layak dibanggakan. EF400mm f/4 DO IS USM khususnya berguna apabila harus banyak bergerak, seperti fotografi olahraga. Fitur ISO juga dibuat untuk memudahkan pemotretan genggam.
Rentang waktu lensa EF - Bagian 2 [Agustus 1995 sampai Januari 2006]
Agu 1995
Total produksi lensa EF menembus 10 juta
Merilis “EF28-80mm f/3.5-5.6 III USM“, yang dilengkapi dengan coating baru
Sep 1995
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF75-300mm f/4-5.6 IS USM“, lensa pertama yang dapat dipertukarkan untuk kamera SLR format 35mm yang akan dilengkapi dengan fitur Image Stabilizer
EF75-300mm f/4-5.6 IS USM
Merilis “EF28mm f/1.8 USM”, yang menggunakan elemen lensa asferis replika
Mar 1996
Merilis “EF400mm f/2.8L II USM”, yang menggunakan desain optik baru dengan penggunaan elemen lensa fluorite dan UD untuk mengoreksi chromatic aberration residu
Apr 1996
Merilis “EF180mm f/3.5L Macro USM, yang dibuat dengan sistem inner floating, “EF17-35mm f/2.8L USM“, yang menggunakan dua elemen lensa asferis, dan “EF135mm f/2L USM“, lensa paling ringan di antara lensa-lensa sekelasnya
Sep 1996
Merilis “EF28-80mm f/3.5-5.6 IV USM” bebas timbal, dan “EF24-85mm f/3.5-4.5 USM“, yang mengadopsi sistem zoom multi-kelompok yang dapat bergerak dan elemen lensa asferis replika
Mar 1997
Merilis “EF300mm f/4L IS USM“, yang menggunakan lensa UD sebagai elemen kedua dan kelima
Des 1997
Merilis “EF24mm f/1.4L USM“, lensa EF pertama yang digunakan pada lensa asferis ground dan dipoles, serta elemen lensa UD, juga merupakan lensa L bebas timbal yang pertama
Feb 1998
Merilis “EF28-135mm f/3.5-5.6 IS USM“, lensa ringkas yang dilengkapi dengan unit IS pengembangan baru dan sistem zoom multi-kelompok yang dapat bergerak
Mar 1998
Merilis “EF22-55mm f/4-5.6 USM“, yang menggunakan elemen lensa asferis untuk memperoleh desain ringkas, dan “EF55-200mm f/4.5-5.6 USM“, yang memfungsikan kesenyapan dan high-speed AF dengan penggunaan micro USM
Nov 1998
Merilis “EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM“, lensa L pertama yang dibuat dengan fitur IS, serta elemen lensa UD fluorite dan super
Des 1998
Merilis “EF35mm f/1.4L USM“, yang menggunakan sistem pemfokusan belakang dengan penggunaan elemen lensa asferis ground dan dipoles
Apr 1999
Merilis “EF28-80mm f/3.5-5.6 V USM” dan “EF75-300mm f/4-5.6 III USM“, yang mengadopsi desain high-grade baru dan bebas timbal
Jul 1999
Merilis “EF300mm f/2.8L IS USM” dan “EF500mm f/4L IS USM”, model yang dirombak untuk menyertakan fitur IS dan high-speed AF serta fungsi stop AF
Sep 1999
Merilis “EF70-200mm f/4L USM“, memiliki kualitas gambar tinggi yang layak dibanggakan dengan penggunaan elemen lensa fluorite dan UD, “MP-E65mm f/2.8 1-5x Macro“, yang mendukung pemotretan macro dari ukuran sesungguhnya hingga 5x pembesaran dan “EF400mm f/2.8L IS USM” dan “EF600mm f/4L IS USM“, dua lensa IS yang memfungsikan high-speed AF
Mar 2000
Merilis “EF100mm f/2.8 Macro USM“, yang memperoleh AF senyap dengan penggunaan ring USM, dan merupakan lensa mid-telephoto macro yang akan dibuat dengan sistem inner focusing (pemfokusan bagian dalam)
Sep 2000
Merilis “EF28-90mm f/4-5.6 USM“, yang mengadopsi desain baru untuk kisaran focal length telefoto yang lebih lebar dan elemen lensa asferis untuk meningkatkan kualitas gambar, dan “EF28-200mm f/3.5-5.6 USM“, yang memperoleh kualitas gambar tinggi dengan penggunaan dua elemen lensa asferis dan focal length telefoto panjang yang layak dibanggakan
Okt 2000
Merilis “EF28-105mm f/3.5-4.5 II USM“, yang mendukung high-speed AF dan full-time MF dengan unit mekanis yang setara dengan model terdahulu
Feb 2001
Total produksi lensa EF menembus 20 juta
Sep 2001
Merilis “EF70-200mm f/2.8L IS USM“, lensa zoom telefoto yang dilengkapi dengan fitur IS
Des 2001
Merilis “EF16-35mm f/2.8L USM“, lensa anti-debu dan kedap air dengan sudut yang lebih lebar
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF400mm f/4 DO IS USM“, lensa ringkas dan ringan yang menggunakan “Multi-layer Diffractive Optical Element (DO)” sebagai bagian dari sistem optik pada lensa yang dapat dipertukarkan untuk kamera SLR format 35mm
EF400mm f/4 DO IS USM
Sep 2002
Merilis “EF28-105mm f/4-5.6 USM“, dilengkapi dengan Micro USM II yang baru dikembangkan, “EF28-90mm f/4-5.6 II USM“, yang memiliki AF speed tercepat yang layak dibanggakan apabila digunakan dengan EOS 300V, dan “EF90-300mm f/4.5-5.6 USM“, yang mengadopsi desain circular aperture
Nov 2002
Merilis “EF24-70mm f/2.8L USM“, yang mengadopsi desain baru untuk memperoleh sudut lebih besar, dan elemen lensa asferis serta UD untuk meningkatkan kualitas gambar
Mei 2003
Merilis “EF17-40mm f/4L USM“, yang memiliki kisaran zoom lebih lebar, dan dibuat dengan elemen lensa asferis serta super UD untuk meningkatkan kualitas gambar
Sep 2003
Merilis “EF28-90mm f/4-5.6 II” dan “EF90-300mm f/4.5-5.6“, yang memperoleh high-speed AF dengan penggunaan motor DC ultra ringkas, serta “EF55-200mm f/4.5-5.6 II USM“, yang mengurangi kilauan dan ghosting dengan mengoptimalkan coating
Jun 2004
Merilis “EF28-300mm f/3.5-5.6L IS USM“, lensa super zoom yang dibuat dengan fitur IS dan kisaran zoom yang diperluas pada sisi wide-angle, dan “EF70-300mm f/4.5-5.6 DO IS USM“, yang memperoleh desain ringan serta mengurangi kilauan dan ghosting dengan penggunaan Multi-layer Diffractive Optical Element
Sep 2004
Merilis “EF28-90mm f/4-5.6 III” untuk EOS 300X dan EOS 3000V, “EF-S17-85mm f/4-5.6 IS USM“, lensa EF pertama yang dilengkapi elemen lensa asferis cetakan kaca yang memiliki permukaan asferis pada kedua sisi, dan “EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 USM“, lensa EF-S pertama dan juga lensa kit EOS 300D yang dapat dibeli secara tersendiri
Nov 2004
Merilis “EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM“, yang menggunakan elemen lensa asferis dan super UD
Mar 2005
Merilis “EF-S18-55mm f/3.5-5.6 II USM” dan “EF-S60mm f/2.8 Macro USM“
Sep 2005
Merilis “EF70-300mm f/4-5.6 IS USM” dan “EF24-105mm f/4L IS USM“
Jan 2006
Total produksi lensa EF menembus 30 juta
(EF70-200mm f/2.8L IS USM)
EF70-200mm f/2.8L IS USM
Lahir di Kanagawa Prefecture pada tahun 1961. Setelah bekerja selama empat tahun sebagai asisten fotografer Koichi Saito, Kawada menjadi fotografer freelance pada tahun 1997. Pada saat ini, ia memusatkan karyanya pada bidikan dan menulis ulasan untuk majalah kamera dan publikasi lainnya.