Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

[Bagian 3] Kisah PowerShot G1 X Mark II – Sensor & imaging processor

2014-04-17
1
1.44 k
Dalam artikel ini:

Bagian 3 Wawancara dengan Pengembang PowerShot G1 X Mark II akan mengetengahkan “Image Sensor dan Image Processor”. Mari kita belajar tentang image sensor 1.5” dan DIGIC 6 image processor yang baru. PowerShot G1 X Mark II adalah model flagship PowerShot G series yang sarat dengan teknologi canggih terbaru Canon. Dalam rangkaian artikel ini, para pengembang model ini akan berbagi dengan kita tentang tantangan yang mereka hadapi ketika merampungkan model ini.

(dari kiri)
Norio Negishi, , Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, Pusat Pengembangan ICP 3 / Kenji Takahashi, Manajer, Pengoperasian Produk Komunikasi Gambar, Pusat Pengembangan ICP 3

Koordinasi kecerdasan untuk mencuatkan kinerja optik.

― Bagaimanakah cara kerja sama lensa baru, sensor tipe 1.5 *, dan DIGIC 6?

Takahashi Informasi cahaya yang dikumpulkan oleh lensa dicetak pada sensor, dan setelah sensor mengonversikannya ke informasi digital, imaging processor melakukan pemrosesan gambar yang merupakan kerja utama kamera digital ini. Oleh karena itu, bagaimanapun canggihnya pemrosesan gambar imaging processor, jika "materi" yang diterima melalui optik dan sensor tidak bagus, tidaklah mungkin dapat menciptakan kualitas gambar yang indah. Tiga bagian yang terdiri atas lensa, sensor, dan imaging processor, amat sangat penting untuk penciptaan gambar. Ini artinya bahwa lensa kali ini memiliki spesifikasi yang sangat tinggi, dan karena sensor bisa dikatakan mencapai cell pitch yang sama seperti SLR, maka informasi yang kualitasnya amat sangat tinggi mencapai imaging engine (DIGIC). Dengan DIGIC 6, pengaturan disesuaikan untuk menonjolkan kinerja lensa dan sensor hingga sepenuhnya.

Negishi Melihatnya dari aspek koordinasi selama pengembangan, terdapat manfaat yang signifikan dari penggunaan sensor dan DIGIC merek Canon. Tentu saja ada pertukaran informasi yang ketat, dan komunikasi pun bisa dilakukan, dan karena ini dalam lingkungan Canon, kami juga bisa berbagi informasi teknis sehingga dimungkinkan untuk memberikan sensor terbaik yang dirancang untuk mengimbangi lensa. Dengan menyertakan sensor, penyempurnaan optimal pun dilaksanakan untuk lensa dan DIGIC 6.

*Total pixel : Kira-kira 15,0 Megapixel
Pixel Efektif : Kira-kira 12,8 Megapixel (3:2)

Takahashi Hal yang sama juga dilakukan untuk pengurangan noise. Untuk pengurangan noise, tujuannya adalah membedakan antara noise dan tekstur subjek, dan cara menghilangkan noise. Menurut hemat kami, pengurangan noise yang mengeliminasi tekstur justru mengurangi kualitas gambar, jadi kami mencoba menghilangkan noise sementara mempertahankan tekstur subjek sebanyak mungkin. Yang penting di sini adalah bahwa pengoperasian lensa, sensor, dan imaging processor terintegrasi. Lensa secara akurat mencetak tekstur subjek sebagai tekstur, dan noise yang terjadi di sekitar sensor dihilangkan sebaik mungkin oleh sensor, sehingga memungkinkan untuk membuang noise dengan pemrosesan pengurangan noise DIGIC yang lebih efektif. Bahkan, ketika informasi memasuki DIGIC pada level yang tidak memungkinkan untuk membedakan antara tekstur atau noise pada sinyalnya, hal ini karena informasi tersebut tidak bisa ditangani sendirian oleh imaging processor. Lensa dan sensor pada G1 X Mark II keduanya berkinerja tinggi, dan masukan informasi ke DIGIC, kualitasnya amat sangat tinggi. Karena inilah maka dimungkinkan untuk mewujudkan pengaturan tanpa kompromi yang hanya menghilangkan noise.

Negishi Pengaturan pengurangan noise pada G1 X Mark II dilakukan dengan ketelitian yang ekstrem. Pengurangan noise mencakup penalaan dengan melakukan perubahan pengaturan yang sangat kecil menurut kondisi pemotretan, dan kamera ini ditetapkan dengan begitu banyak kondisi sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kamera lain. Hanya dengan menggunakan tripod, kinerja ini dapat dimanfaatkan untuk mudah membidik langit berbintang yang indah dengan Star Mode, dan Anda bisa membidik foto yang amat sangat bersih.

― Apakah ada perbedaan apa pun dalam pengembangannya dibandingkan SLR atau kamera mirrorless (tanpa cermin)?

Negishi Karena G1 X Mark II adalah kamera digital ringkas dengan lensa terpadu, informasi lensa ditentukan. Hasilnya, koreksi optimal yang mengimbangi lensa dapat dilakukan. Karena posisi lensa bervariasi menurut zoom, maka sensor akan mengubah pembayangan, dll., untuk mengimbanginya, dan karena lensa ini terintegrasi, optimalisasi mudah dilakukan. Ini adalah manfaat yang tidak ditemukan pada kamera dengan lensa yang dapat dipertukarkan. Pada ukuran SLR, jika Anda dapat membayangkan lensa f/2.0 (W) hingga f/3.9 (T), menurut saya, Anda akan melihat bahwa hal ini tidak dimungkinkan pada ukuran ini.

Takahashi DIGIC juga sama. Kamera yang memiliki lensa terpadu dapat dengan mudah memahami karakteristik lensa dan kondisi lensa sewaktu pemotretan, dan kamera tersebut dapat melakukan pemrosesan yang optimal menurut berbagai karakteristik dan situasi. Karena ini adalah kamera dengan lensa terpadu, maka pengaturan optimalisasi kualitas gambar secara rinci bisa dilaksanakan.

Multi-Aspek

Area 4:3 paling luar pada model yang ada saat ini, direkam sebagai CR2

Apabila aspek rekamannya 3:2 dan 16:9 pada G1 X Mark II, area 3:2 direkam sebagai CR2

Apabila aspek rekamannya 4:3, 1;1, dan 4:5 pada G1 X Mark II, area 4:3 direkam sebagai CR2

― Perekaman RAW pada 3:2 sekarang dimungkinkan, apakan ini mempertimbangkan pengguna SLR?

Negishi Ya. Ini dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan orang-orang yang biasanya menggunakan SLR. Dengan multi-aspek sampai sekarang, gambar 4:3 dipangkas untuk menciptakan gambar 3:2. Namun, kali ini, sensor tipe 1.5* digunakan secara efektif, sehingga memungkinkan membidik foto yang memanfaatkan lensa wide angle film 24mm yang setara dengan film 35mm untuk kedua aspek, 4:3 dan 3:2.

*Total pixel : Kira-kira 15,0 Megapixel Pixel efektif : Kira-kira 12,8 Megapixel (3:2)

Takahashi Spesifikasi ini secara teknis cukup sulit, dan dari segi beban kerjanya. Ini karena seolah-olah merancang untuk dua kamera dengan 4:3 dan 3:2. Dibandingkan dengan produk normal, karena beban kerja perancangan akan secara signifikan lebih besar, sebagian pengembang merasa ragu pada awalnya, tetapi saat mereka yakin bahwa akan ada manfaat yang signifikan bagi penggunanya, mereka pun mencurahkan segala upaya ke dalam pengembangannya.

Model saat ini: 4:3(Kiri), Model saat ini 3:2(Kanan)

A: Gambar 3:2 untuk model saat ini merupakan data yang sama seperti data yang dipotong pada bagian atas dan bawah gambar 4:3.

G1 X MarkII 4:3 (Kiri), G1 X MarkII 3:2 (Kanan)

B: Rekaman area sebelah kiri dan kanan yang tidak dapat terlihat dalam gambar 4:3, di mana bagian atas dan bawah agak terpotong.

― Apakah kinerja AF speed dan continuous shooting sudah diperbaiki sehubungan dengan kecepatan pemrosesan yang lebih cepat?

Negishi Frame rate (laju pembingkaian) sensor yang mengimpor data untuk AF sudah ditingkatkan, sehingga kecepatan membacanya lebih cepat. AF speed sudah lama menjadi masalah sejak generasi G1 X, jadi membuatnya lebih cepat merupakan sasaran yang signifikan. Dengan memadukan perbaikan yang sudah dicapai dengan optik, kami bisa mencapai hampir dua kali lipat kecepatan G1 X.

Takahashi Kinerja continuous shooting juga diperbaiki. Pada model G1 X terdahulu, high-speed burst HQ kira-kira 4.5 fps, tetapi sebagai hasil merevisi runutan yang terkait dengan continuous shooting kali ini, spesifikasi ini sekarang memiliki speed yang lebih cepat dari 4.5 fps (TBD), dan continuous shooting sampai media mencapai kapasitas penuh, bisa dilaksanakan. Dengan memperbaiki kecepatan pemrosesan dan merevisi runutan continuous shooting, peluang foto lebih baik dengan G1 X Mark II.

― DIGIC 6 imaging processor bagus untuk film, tapi apakah kinerja film pada G1 X Mark II terperbaiki?

Takahashi Seperti yang saya katakan sebelumnya, pengurangan noise telah terperbaiki secara dramatis, juga untuk film, sehingga meningkatkan kisaran pemotretan dalam pemandangan dengan kondisi rendah cahaya. Pemrosesan dilaksanakan berdasarkan, kira-kira 9x lipat informasi DIGIC 5, sehingga tekstur dan presisi isolasi noise, dan kinerja pengurangan noise, keduanya terperbaiki. Selain itu, karena f/number semakin lebih cerah, dengan memanfaatkan ekspresi keburaman latar belakang yang diperoleh dengan generasi G1 X, dan pemotretan dimungkinkan, bahkan di area yang lebih gelap, dll., keluasan ekspresi dan kisaran pemotretan yang dimungkinkan sudah ditingkatkan secara signifikan.

Proses fokus dirasionalisasi dan dirampingkan, sehingga mencapai pengurangan yang sangat hebat dalam jeda waktu pemotretan.

― Fungsi ekspresif baru, seperti Creative Shot dan HDR genggam sudah ditambahkan.

Takahashi Creative Shot yang pertama kali disertakan pada PowerShot N, membidik tiga foto dengan sekali menekan tombol shutter, kemudian setelah mendeteksi pemandangan pemotretan, kamera akan secara otomatis menambahkan efek yang sesuai, seperti framing (pembingkaian), trimming (pemangkasan), dan color filter (filter warna), yang membuat enam gambar. HDR membidik beberapa foto dan menciptakan satu gambar dengan menonjolkannya paling atas pada kisaran dinamis yang luas, sehingga fungsi ini memerlukan jumlah pemrosesan gambar yang secara signifikan sangat banyak. Pemrosesan serupa juga dimungkinkan dengan DIGIC 5, tetapi dengan DIGIC 6, waktu pemotretan dikurangi dan waktu pemrosesan lebih cepat, jadi ini merupakan fitur yang lebih akrab pengguna. Fakta bahwa lima jenis efek yang setara dengan EOS 5D Mark II dapat ditambah, berarti seharusnya menawarkan nilai yang akan menyenangkan para pengguna SLR.
Khususnya, dengan menarik kesadaran baru ke Creative Shot, fungsi ini sangat populer pada pengguna mahir yang menggunakan PowerShot N. Saya ingin melihat orang-orang senang menggunakannya untuk menghadapi dunia foto baru yang belum pernah mereka bidik sampai sekarang.

― Apakah ada pesan dari Anda bagi pengguna?

Negishi Di Canon kami tidak melaksanakan pengembangan berdasarkan pada standar relatif, seperti “Perusahaan lain punya fitur ini, jadi mari kita arahkan tujuan kita sejauh ini”. Canon mengincar standar mutlak, dan menindak-lanjutinya untuk mencapainya, dan itulah karakteristik kami. Sebagai model flagship kamera digital ringkas yang ditawarkan oleh Canon, G1 X Mark II dikembangkan hingga ke tahap di mana Anda bisa mengatakan, tidak ada lagi yang perlu diperbaiki pada sensor dan imaging processor. Sebagai hasilnya, bisa dikatakan tidak ada titik lemah pada teknologi saat ini, dan menurut hemat saya, kamera in sudah mencapai keseimbangan ala Canon yang baik. Saya sungguh ingin agar Anda senang menggunakannya.

Creative Shot filter yang baru ditambahkan

Art Bold

Watercolors

Inter-exposure Zoom

Filter Composition
Memadukan dua gambar yang diproses dengan color filter (filter warna)

PowerShot G1 X Mark II

Aperture maks. lensa: f/2.0 (W) - f/3.9 (T)
Focal length lensa: 24mm (W) - 120mm (T)*1
Jarak pemfokusan minimum: 5cm
Jenis sensor gambar: Sensor COMS 1,5" *2
Prosesor gambar: DIGIC 6

*1 Setara film 35 mm
*2 Total pixel : Kira-kira 15,0 Megapixel, pixel efektif: Kira-kira 12,8 Megapixel (3:2)

Klik di sini untuk spesifikasi terperinci

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami