Bentangan Bintang yang Mencengangkan: Memotret Kunang-Kunang Berkilauan di bawah Langit Bertaburan Bintang
Bidikan di bawah menampilkan langit yang penuh dengan bintang dan cahaya yang dipancarkan oleh kunang-kunang. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan sebagian petunjuk untuk menghasilkan jejak cahaya ajaib dengan cara mengubah waktu pencahayaan. (Dilaporkan oleh: Shigemi Numazawa)
Foto A
Informasi Pemotretan
-
Kamera: EOS-1D X Lensa: EF24mm f/1.4L II USM
Panjang Fokus: 24mm Exposure Mode: Manual
F-number: f/1.4
Shutter Speed: 4 sec. x 859 frames (composite)
ISO: 8000
White Balance: Auto (sewaktu memotret), 4.100K (sewaktu pasca-pemrosesan)
Pengaturan: High ISO Speed Noise Reduction – Low, Long Exposure Noise Reduction - Off
Kondisi: Dipasang pada tripod
Saran untuk menangkap pemandangan yang menakjubkan
A: Curahkan perhatian ke proporsi hutan dan langit dalam bidikan Anda
B: Susun bidikan Anda setelah memilih sekelompok kunang-kunang yang padat
Secara teliti, tentukan mengenai rasio langit ke bumi, dengan memperhatikan penyebaran kunang-kunang.
Petunjuk: Sesuaikan waktu pencahayaan untuk mengubah penampilan jejak kunang-kunang
Salah satu hal yang menentukan apabila memotret kunang-kunang yaitu, perlunya memahami ekologi kunang-kunang dan menentukan jangka waktu terbaik untuk membidiknya. Waktu yang ideal adalah malam hari ketika keadaan cuaca jernih. Kunang-kunang dikenal aktif menjelang malam turun sampai sekitar pukul 21.00.
Dalam artikel ini, tangkapan foto memperlihatkan dua spesies kunang-kunang Jepang – “Kunang-Kunang Genji” dengan kilauannya yang lama, dan “Kunang-Kunang Heike” dengan kerlipan sesaat. Kunang-kunang muncul sebagai titik cahaya apabila terlihat di malam hari, dan tiap kelompok terdiri atas sekitar 10 kunang-kunang.
Dalam Foto A, saya mendapatkan gambar composite (campuran) dengan mengulangi pencahayaan pada 4 detik dan menangkap 800 bidikan selama rentang waktu sekitar 57 menit. Salah satu daya tarik fotografi kunang-kunang yaitu, jejak cahaya yang diciptakannya dapat disesuaikan menurut jumlah bidikan yang Anda gabungkan, sehingga Anda dapat menikmati variasi ekspresi fotografis yang beragam.
EOS-1D X/ EF24mm f/ 1.4L II USM/ Manual exposure (f/1.6, 6 det.)/ ISO 8000
Ini adalah gambar pencahayaan composite yang diambil dalam rentang waktu sekitar 5 menit. Dibandingkan dengan Foto A, jejak bintang jauh lebih pendek dan bentuk Bimasakti pun dapat diidentifikasi.
Saran: Menangkap foto kunang-kunang seperti apa adanya
Dalam contoh di bawah, saya menggunakan kamera dan lensa yang sama dengan kecepatan ISO serta kecepatan rana, masing-masing ditetapkan ke ISO 20000 dan 1/2 det. Saya memadukan beberapa bidikan untuk mereproduksi pemandangan yang persis sama yang saya jumpai. Walaupun foto mungkin tidak terlihat spektakuler, namun mengesankan suasana yang penuh perasaan.
EOS-1D X/ EF24mm f/ 1.4L II USM/ FL: 24mm/ Manual exposure(f/1.6, 0,5 det.)/ ISO 20000
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EF24mm f/1.4L II USM
Lahir pada tahun 1958 di Niigata, Numazawa mengkhususkan diri dalam astrofotografi dan ilustrasi astronomi. Selama ini ia telah banyak terlibat dalam proyek program TV terkait ilmiah dari NHK. Ia juga diangkat sebagai fotografer untuk National Geographic Tour dan penerima Good Life Award yang dipersembahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Jepang).
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation