Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Inspirations >> Photos & People

Surealisme Bawah Laut: Wawancara bersama Lia Barrett

2016-10-24
1
2.82 k
Dalam artikel ini:

Situs web Lia Barrett memberikan beberapa contoh yang luar biasa tentang fotografi bawah laut yang membuat kita sedikit iri karena kita tidak cukup bertalenta dalam kamera (bahkan pada saat di daratan). Kami berhasil bertemu dengan Lia Barrett, sang fotografer jet-set, untuk mengetahui lebih lanjut tentang foto-fotonya yang menakjubkan.

Apa yang membuat Anda mulai melakukan fotografi, mengapa memilih fotografi bawah laut?

Saya sudah sangat tertarik dengan kehidupan bawah laut sebelum mulai menyukai fotografi. Bahkan pada saat saya masih belum cukup mengenali diri saya di dalam hidup, saat itu saya baru berusia sepuluh tahun ketika menyadari kecintaan saya terhadap dunia bawah laut. Ayah saya sering bepergian untuk pekerjaan, dan kadang-kadang mengajak ibu dan saya bersamanya saat musim panas. Dalam suatu perjalanan di musim panas pada tahun 1994, beruntung sekali karena tujuan kami adalah Hawaii. Setelah menghabiskan sebagian besar liburan untuk menyelam dan mengejar ikan, saya kembali ke rumah penuh dengan ide tentang kehidupan bawah laut, saya ingin menggambarnya pada keempat dinding di kamar tidur saya. Orang tua saya sangat senang (saya yakin), mereka setuju dan membelikan saya buku Jacques Cousteau, yang menjadi referensi saya untuk mempelajari gambar gurita, batu karang, ikan angelfish dan banyak lagi makhluk lainnya. Saya percaya bahwa pembelajaran gambar-gambar itu selama beberapa tahun membuat saya mulai mengalihkan perhatian ke dalam fotografi yang sesungguhnya. Semua hal setelah itu telah menjadi masa lalu.

Apakah Anda selalu tahu bahwa Anda akan menjadi seorang fotografer?

Ketika saya menyadari bahwa saya bukanlah Van Gogh yang berikutnya, saya mengalihkan fokus pada fotografi, yang membawa saya ke Parsons School of Design di New York, di sana saya belajar selama lima tahun. Di sana, saya juga berfokus pada dokumenter dan potret lukisan, serta magang selama beberapa tahun di tempat fotografer dokumentasi terkenal, Mary Ellen Mark.

Siapakah fotografer yang menginspirasi Anda ketika Anda baru memulainya?

David Doubilet adalah inspirasi utama saya. Saat ini sudah bukan hal yang jarang lagi jika Anda menanyakan tentang fotografer bawah laut, siapa pun yang pernah membuka halaman atau pernah melihat sampul dari National Geographic pasti sudah akrab dengan gambar ikonisnya. Meskipun saya sudah sering menemuinya, saya masih tetap kagum padanya. Fotografer dan seniman lain seperti Man Ray, Jerry Uelsmann, Diane Arbus, Cindy Sherman dan Joel Peter Witkin juga merupakan favorit saya. Saya cenderung menuju arah yang aneh dan seram.

Seperti apa persiapan Anda saat ini?

Oh, cukup sederhana. Setelah mempelajari cukup banyak dalam perfilman, saya menggunakan semuanya secara manual, kecuali untuk fokus sudut lebar, dan saya tidak terlalu mengerti tentang hal teknis. Di bawah laut, saat ini saya menggunakan beberapa bodi kamera Canon 5D Mark III, fisheye 15mm, dan lensa makro 100mm. Kadang-kadang saya mengeluarkan lensa Canon EF16-35mm f/4L IS USM, meskipun sudah tidak bisa digunakan lagi untuk sementara waktu karena beberapa insiden karena pasir.

Underwater Walkers, seri yang Anda buat adalah salah satu pemotretan bawah laut yang paling menakjubkan yang pernah kami lihat! Apa yang menginspirasi Anda untuk memulainya?

Memotret penyelam bebas (penyelam yang menahan napas mereka di bawah laut dan menyelam tanpa tabung udara) benar-benar mengubah cara pandang saya terhadap pemandangan bawah laut. Saat ini saya melihatnya sebagai kelanjutan dari daratan yang berlawanan namun tak terpisahkan. Saya percaya bahwa menampilkan orang-orang dalam lingkungan ini, memberikan hubungan yang lebih berkaitan dengan pemirsa yang tidak ingin atau pun tidak bisa mengakses ke dalam lautan, memperlihatkan kesatuan sangatlah penting untuk menunjukkan bagian terpenting dari kesuksesan kita sebagai organisme global. Saya terus melakukan pemotretan pada jenis foto ini, sehingga kita bisa melihat diri kita yang tercerminkan dalam suatu alam yang sangat bergantung pada pilihan yang kita buat setiap harinya.

Pemotretan Anda sangat surealis dan menakjubkan. Bagaimana Anda memperoleh konsep ini?

Saya percaya pada kombinasi dari lanskap yang biasa kita lihat di daratan dengan rambut yang berterbangan, kemampuan untuk memanjat pohon dengan menggunakan gaun, atau bahkan memotret ilusi penerbangan membantu menciptakan efek yang tidak biasa. Saya merasa semua itu benar-benar dimulai ketika saya menenggelamkan diri bersama sekelompok teman saya dengan perabotan di antara para hiu, dan mendudukkan beberapa orang yang berpakaian di kursi, meletakkan sebuah lampu kontrol jarak jauh, dan menunggu hiu untuk beraksi. Dari sana, saya menyadari bagaimana kita melakukan sesuatu yang biasa kita lihat di daratan menjadi sangat menarik. Kami mengetahui ada yang salah tentang foto ini, namun kami tidak bisa mengungkapkannya... dan kemudian semua jenis pertanyaan tentang kemampuan manusia dan binatang menakutkan pun muncul, yang menciptakan percakapan tentang foto tersebut. Ketika saya melihat bagaimana formula tersebut bekerja, saya mulai memikirkan cara keren yang lainnya untuk menghubungkannya pada akal manusia sehari-hari.

Tantangan apa saja yang Anda hadapi ketika melakukan pemotretan penyelam bebas (selain masalah waktu)?

Komunikasi adalah suatu tantangan yang besar, karena ketika mereka berenang naik dan turun, saya berada pada kedalaman yang stabil. Kadang mereka terjebak saat membalikkan tubuh dan menendang atau berpose sehingga mereka kehilangan perspektif tentang sudut badan mereka, yang akan terlihat menyimpang dan canggung. Selain itu, kemampuan dan keselamatan individu adalah faktor yang cukup besar.

Ketika saya memotret penyelam bebas pemegang rekor dunia, Alexey Molchanov, pekerjaan saya santai seperti berjalan-jalan di taman. Namun jika seseorang itu merupakan pemula dalam bidang ini, saya harus lebih berhati-hati karena kemungkinan risiko yang terjadi akan lebih besar.

Ceritakan lebih banyak kepada kami tentang seri kehidupan bawah laut Anda.

Saya turun pada kedalaman 780m dengan sebuah kapal selam yang dibangun oleh teman saya, Karl Stanley. Saya harus memastikan lensa saya berada pada jarak dan sudut tertentu dari kubah (kapal selam), seperti yang disarankan oleh wartawan foto bawah laut, Brian Skerry. Pada kedalaman ini, saya menghadapi tantangan yang sangat berbeda, yaitu pencahayaan, distorsi kubah dan mobilitas (menggerakkan kapal selam jauh lebih menantang daripada memindahkan tubuh dan kaki Anda ketika ingin menyesuaikan sudut pandang!)

Apakah Anda lebih memilih pemotretan makro atau pelagis?

Tentu saja pelagis. Saya kagum pada fotografer makro, dan saya mencobanya, namun jujur saja, kesabaran saya tidak cukup. Duduk dengan seekor kepiting selama satu atau dua jam sangatlah membingungkan. Ditambah lagi diopter dan snoot, serta perlengkapan lainnya yang harus dipertimbangkan – saya hanya boleh membawa barang yang lebih sederhana untuk tas punggung dan bagasi saya.

Tempat manakah (di dunia) yang menjadi favorit Anda untuk melakukan pemotretan?

Saya menyukai cenote di Meksiko. Semuanya sangat unik dan indah, warna tumbuhan, dan sinar cahaya sangat sesuai untuk pemotretan yang tidak biasa. Saya juga menyukai pelagis di Bahamas, bangkai kapal dan hiu di Stuart Cove dan lautan di Cat Island. Tentunya, juga ikan paus bungkuk di Tonga dan batu karang lunak di Papua Barat.

Ceritakan kepada kami tentang pemotretan Anda yang paling berkesan, atau foto favorit yang pernah Anda ambil.

Hmm… ini sulit. Saya menyukai pemotretan Alexey Molchanov yang berdiri di pohon di Angelita Cenote. Saya memikirkan banyak alasan mengapa pemotretan ini sangat bagus, semua itu karena saya telah membayangkannya sebelum memotret gambar tersebut, dan saya menemukan hari yang sempurna setelah beberapa penyelaman.

Sebagai editor foto dari Dive Photo Guide (Panduan Foto Selam), Anda pasti melihat banyak perkembangan! Apakah Anda sudah melihat tren yang akan datang dalam dunia fotografi bawah laut?

Hal-hal ini berubah dari tahun ke tahun, beberapa tahun adalah tentang hewan besar – tunggu, selalu tentang hewan besar! Makro selalu menjadi hal utama, namun saat ini, orang-orang melakukan hal yang kreatif dan menyenangkan dengan penyaring distorsi dan lensa, serta pencahayaan semakin disempurnakan dan teknis. Namun saya harus mengatakan bahwa penyelaman bebas dan para penyelam bebas tentunya telah memungkinkan terjadinya banyak hal. Memotret hewan besar dan penyelam bebas, maka Anda pasti akan mendapatkan banyak “Like” di media sosial. Seorang wanita memakai gaun: akan terkenal atau tidak, tergantung pada tahun itu, pelaksanaannya dan tingkat kelelahan pemirsa, namun seringkali hal tersebut bisa menjadi cukup indah. Perilaku hewan, iklim dingin, paus pembunuh, bawa lensa Anda ke seluruh penjuru ekstrim di planet ini, foto-foto tentang hal tersebut pasti akan menjadi pemenang jika Anda bisa menemukannya! Agar bisa mengunjungi tempat-tempat unik atau menemukan tugas yang bisa membawa Anda ke sana, adalah hal lain yang perlu dipertimbangkan.

Ceritakan kepada kami tentang Prawno Anda.

Saya mengubah jawaban tentang ini setiap hari. Pertama, itu adalah percakapan dengan mitra bisnis saya ketika kami masih berusia 18 tahun saat kuliah, dan kami ingin memiliki sebuah perusahaan pakaian (dan tidak menghadiri kelas). Kemudian saat saya menghabiskan waktu di dalam kapal selam, menunggu untuk beraksi, dan melihat bintang laut yang lucu yang hidup di bebatuan, saya merasa itu akan menjadi desain kaos yang bagus. Namun pada kenyataannya, itu adalah kombinasi dari faktor-faktor tertentu, dan kesadaran bahwa untuk menghindari jadwal yang kaku, dan tetap terhubung dengan lautan, saya perlu melakukan sesuatu yang lebih serius, lebih berpengaruh; sesuatu yang nyata. Saya yakin mitra bisnis saya merasakan hal yang sama, namun dari sudut pandang seorang pengacara.

Apa rencana Anda untuk merek tersebut di masa yang akan datang?

Membuatnya berkembang secara organik, dan membuat orang-orang memahami pesan kami, kebahagian kami dan memberikan desain yang bermakna. Kehadiran Prawno, tentunya agak berkaitan dengan obsesi kami terhadap udang/prawn (kami sama sekali tidak memakannya), dan “O” berasal dari kenyataan bahwa kami bersatu, dan terhubung. Setiap desain memiliki kisah di baliknya, dan kami memiliki jaringan besar dengan organisasi kelautan, kami juga menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan kami kepada mereka. Kami juga menyukai para duta kami yang menunjukkan dukungan melalui talentanya yang terbaik dan semangat terhadap lautan di luar sana.

Apa saran atau kiat dari Anda untuk fotografer bawah laut lainnya di luar?

Ini terdengar klise, namun berikan usaha Anda yang terbaik. Cuti setahun dan bekerja di luar negeri, kejar para tamu dan jual kepada mereka sebuah flash disk berisi foto liburan mereka. Bagian yang penting tentunya adalah repetisi. Anda akan mulai melihat lautan secara berbeda ketika Anda benar-benar membenamkan diri ke dalamnya. Dan jangan mengambil terlalu banyak foto ikan dari belakang – wajah mereka adalah bagian yang menarik.

Di mana Anda akan melakukan pemotretan selanjutnya?

Saya akan memikirkannya secepat mungkin! Saya baru saja menikah dan berbicara di TEDx, dan saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan merencanakan apa pun hingga dua hal tersebut selesai. Jadi sekarang kedua hal itu baru selesai, saya berpikir untuk melakukan perjalanan di AS untuk melihat beberapa pemandangan dari atas, dan kemudian menyelam di California, mungkin juga akan melewati Hawaii, kemudian kembali ke Bahamas, dan setelah itu mungkin mencari hewan kutub – tidak ada yang tahu! Saya rindu pada pemotretan penyelam bebas saya, jadi saya mungkin akan mencari beberapa di antara mereka pada beberapa bulan ke depan dan melanjutkan mencari pemandangan bawah laut yang menarik dan komposisi unik lainnya.

 

EOS 5D Mark III (Bodi)

Klik di sini untuk detail lebih lanjut

EF16-35mm f/4L IS USM

Klik di sini untuk detail lebih lanjut

 

 

Daftar dan dapatkan update terbaru tentang berita, kiat dan trik fotografi!

 

Lia Barrett
Profil Fotografer

Lia Barrett adalah seorang fotografer bawah laut profesional yang lahir di Korea dan dibesarkan di Carolina Utara. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Parsons School of Design di New York pada tahun 2007, dia terus menerus melakukan perjalanan dan petualangan. Dari hasil karya bawah lautnya dalam sebuah kapal selam di Roatán, Honduras, hingga melakukan pemotretan penyelam bebas pemegang rekor dunia, Lia telah merangkul dunia bawah laut sebagai suakanya. Ia adalah Editor Foto dari Dive Photo Guide (Panduan Foto Selam), yang merupakan sumber terpercaya untuk fotografi bawah laut. Ia juga merupakan pendiri pendamping dan Direktur Kreatif dari sebuah perusahaan pakaian berbasis lautan bernama Prawno Apparel, yang desainnya diambil langsung dari fotografi Lia. Ia telah dipublikasikan dalam berbagai koran dan majalah, termasuk halaman depan dari New York Times, BBC, CNN, Time, Huffington Post, Playboy, Men’s Journal dan 60 Minutes. Lia telah menjadi juri pada beberapa kompetisi fotografi bawah laut, dan menemukan kenikmatan yang luar biasa dalam mendorong fotografer lain untuk tumbuh dan mengembangkan karya mereka.
Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami