Karakteristik Lensa wide-angle dan Cara Memanfaatkannya Secara Maksimal
Dengan lensa wide-angle, Anda dapat menangkap pemandangan yang lebar. Namun demikian, karena lensa ini juga memiliki karakteristik yang dapat menyebabkan subjek tampak terdistorsi, maka perlu berhati-hati ketika memanfaatkan lensa tipe ini. Berikut ini, saya akan menjelaskan teknik untuk menggunakan lensa wide-angle berdasarkan skenario yang berbeda-beda. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi, Model: Natsuki Ota)
Halaman: 1 2
Karakteristik Unik Lensa Wide-Angle
Salah satu karakteristik lensa wide-angle adalah kemampuannya menangkap keluasan pemandangan dalam gambar dengan tampilan wide-angle-nya. Selain itu, lensa ini juga mampu menciptakan efek kelainan bentuk yang menarik apabila Anda memotret subjek dari jarak dekat. Semua karakteristik ini dapat dimanfaatkan untuk menonjolkan bentuk subjek, atau kedalaman lanskap. Nah, setelah itu, Anda perlu berhati-hati, karena kemungkinan besar terjadi distorsi pada bagian tepi gambar. Untuk penggunaan lensa wide-angle yang efektif, yang penting adalah mengontrol sudut pandang serta distorsi dalam gambar secara sekaligus. Dengan melakukan hal itu, Anda akan dapat menambahkan sentuhan dinamis ke ekspresi fotografi Anda.
T1: Bagaimana daya dapat menarik perhatian ke kedalaman jalannya?
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/320 det., EV+0.3)/ ISO 100/ WB: Daylight
J: Coba menyusun bidikan vertikal
Kuncinya di sini yaitu, bagaimana kita dapat memanfaatkan sepenuhnya keluasan gambar dengan memilih secara terampil, antara komposisi vertikal dan horizontal. Dalam contoh ini, saya memasukkan jalanan di latar depan dan langit biru ke dalam komposisi dengan bidikan vertikal untuk menciptakan kesan jalan yang tidak berujung. Khususnya, pandangan sudut lebar, memiliki efek lebih kuat pada sisi gambar yang panjang. Dengan kata lain, Anda dapat memanfaatkan komposisi vertikal atau horizontal untuk menegaskan "kedalaman" atau "keluasan" secara disengaja. Selain itu, dengan membiarkan jalanan di latar depan memenuhi sebagian besar komposisi, kontras diciptakan dengan titik konvergensi dalam jarak jauh, yang dengan sendirinya menonjolkan kedalaman gambar.
Dalam komposisi horizontal, kelebaran sudut pandang bekerja pada arah horizontal, yang tidak dapat mengemukakan kedalaman yang mencirikan lokasi ini.
T2: Bagaimana menangkap bidikan tanpa mendistorsi subjek potret?
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/400 det.)/ ISO 100/ WB: Daylight
J: Posisi subjek potret di bagian tengah
Karena sifat yang dimiliki lensa wide-angle, subjek yang diposisikan lebih dekat ke pinggir akan tampak terdistorsi. Distorsi ini proporsional dengan lebar sudut pandang, dan menjadi lebih kuat dengan focal length yang lebih pendek. Meskipun Anda tidak perlu terlalu cemas apabila memotret subjek, seperti lanskap, namun subjek potret tidak boleh diposisikan pada tepi gambar apabila Anda mengambil bidikan potret atau acara peringatan dengan menggunakan lensa wide-angle. Kalau tidak, subjek akan terdistorsi. Untuk menghindari masalah ini, cara terbaik yaitu menempatkan subjek lebih dekat ke bagian tengah, karena di sini distorsinya berkurang.
Karena sifat yang dimiliki lensa wide-angle, bagian wajah dan tubuh direntangkan keluar, membuat subjek tampak terdistorsi dalam contoh ini. Walaupun Anda mungkin sengaja menyertakan objek yang berbeda di latar belakang, namun, komposisi semacam itu harus dihindari dalam bidikan potret.
T3: Bagaimana cara saya memanfaatkan perspektif?
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/5,6, 1/30 det.)/ ISO 2500/ WB: Auto
Dengan menggunakan fungsi Live View, saya menempatkan kamera pada posisi rendah, dekat ke tanah untuk menangkap pilar dari sudut yang lebih curam. Selalu ingat untuk mempertimbangkan ketinggian serta sudut sebagai satu pasangan apabila Anda sedang memotret.
J: Perhatikan posisi dan sudut pemotretan
Dibandingkan lensa lain dengan kisaran focal length yang berbeda, lensa wide-angle melebih-lebihkan jarak relatif antara objek yang secara relatif dekat dan objek yang jauh, sehingga ini sesuai untuk ekspresi yang tegas. Namun demikian, Anda tidak akan dapat memperoleh efek perspektif yang dimaksudkan dari ketinggian dan sudut biasa. Untuk lebih mempertegas jarak relatif, kuncinya yaitu menyesuaikan ketinggian atau sudut untuk menemukan posisi yang berada pada sudut lebih curam terhadap subjeknya. Contoh dalam T3 adalah bidikan Katedral Notre-Dame di Swiss. Dengan menyusun bidikan Live View dari sudut rendah, saya dapat menciptakan efek perspektif yang kuat pada pilar yang membentang penuh hingga ke plafon, dan karenanya menegaskan keluasan di dalam arsitektur yang megah. Perhatikan, karena lensa wide-angle bereaksi secara peka terhadap pemotretan ketinggian dan sudut, maka perlu upaya yang sedikit kreatif untuk membantu mengubah kesan foto Anda secara dramatis.
Foto di atas adalah contoh bidikan yang diambil pada level garis mata. Ada sedikit efek perspektif apabila posisi pemotretan tinggi dan kamera tidak ditempatkan pada sudut curam terhadap pilarnya. Perbedaannya tampak nyata apabila Anda membandingkannya dengan bidikan low-angle.
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation