EF-S24mm f/2.8 STM, lensa yang dimaksudkan untuk digunakan dengan sensor ukuran APS-C, secara mencengangkan, merupakan lensa yang ringan dan ringkas, hanya seberat 125g. Dengan kualitas gambarnya yang luar biasa memukau, jika digunakan sebagai pengganti lensa besar biasa, lensa ini bisa membuat Anda merasa seolah-olah sedang menggunakan kamera yang sama sekali baru. Mari kita jajaki perspektif baru yang disajikan oleh lensa ini dengan berbagai subjek fotografis. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)
EOS 7D Mark II/ EF-S24mm f/2.8 STM/ FL: 24mm (setara 38,4mm)/ Aperture-priority AE (f/11, 1/160 det., EV+0,7)/ ISO 200/ WB: Auto
Lensa pancake yang memungkinkan fotografer bergerak secara bebas, sehingga dapat menemukan berbagai perspektif baru
Lensa adalah benda yang penting, yang membantu kamera untuk mereplikasi sesuai aslinya, dunia yang kita lihat. Jadi, apabila saya menciptakan karya saya, untuk mendapatkan foto yang berkualitas lebih tinggi, saya kerap menggunakan lensa zoom aperture besar atau lensa prima dalam kombinasi dengan kamera yang memiliki sensor full-frame. Walaupun pengaturan ini menghasilkan kualitas gambar tanpa cela, namun sebagian mobilitas, terpaksa dikorbankan, dan sebagian foto tampaknya kurang memiliki faktor kesegaran tertentu.
Kali ini, saya memutuskan untuk menuju ke jalanan hanya dengan satu lensa yang ringan dan ringkas. EF-S24mm f/2.8 STM yang ditampilkan di sini, adalah lensa terbaik untuk digunakan apabila Anda ingin perspektif yang berbeda dari yang umum. Lensa pancake tipis dengan ketebalan hanya 22,8mm, lensa ini juga ringan dan ringkas, dan kadang saya bertanya-tanya, apakah saya lupa memasangkannya ke kamera. Lensa ini memberikan pengalaman berbeda dari bidikan foto saya yang biasa. Dengan lensa ini, saya bisa membidik dengan irama yang bagus serta sangat leluasa, dan karenanya saya dapat memperhatikan pemandangan yang mungkin terluputkan.
Tidak mencemaskan tentang komposisi! Sangat bagus untuk menangkap peluang foto
Sungguh asyik berjalan keliling kota dengan lensa EF-S24mm f/2.8 STM!
Dan itulah yang saya pikirkan ketika saya berhenti sejenak untuk menangkap foto di atas.
Apabila subjek sudah merupakan semacam bentuk yang teratur, memang sulit untuk menentukan, sebanyak apa yang harus disertakan dalam bidikan. Seandainya saya sedang bepergian keluar dengan membawa lensa zoom biasa dan lensa multipel, saya pasti akan mencemaskan tentang komposisinya, tetapi pada hari ini, saya dapat langsung memutuskan komposisinya. Ini karena panjang fokus 38mm (setara film 35mm) menyediakan sudut pandang alami yang mendekati kasat mata, sehingga memudahkan untuk menghubungkan kembali apa yang saya lihat melalui mata dengan gambar yang saya lihat melalui lensa. Oleh karenanya, saya dapat menangkap pejalan kaki di lokasi yang optimal.
Apabila menyangkut soal momen, satu kali seumur hidup dalam fotografi jalanan, mencemaskan keputusan mengenai komposisi sama dengan kehilangan kesempatan untuk menangkap momen yang dimaksudkan.
Hanya karena lensanya kecil dan ringan, ini tidak berarti bahwa kualitas gambar dikorbankan. Menggunakan satu elemen lensa asferis GMo (cetakan kaca), setiap tile telah ditanggulangi secara akurat, dan bahkan, jika terdapat distorsi atau aberasi, hal ini tidak menimbulkan masalah. Selain itu, berkat penerapan stepping motor (STM), pengoperasian AE dengan tingkat kesenyapan tinggi dapat dicapai; lensa ini dapat melakukan fokus secara senyap tanpa suara.
Fitur utama lainnya dari lensa ini yaitu, fotografer bisa mendekati subjek fotografisnya. Lensa ini mampu memfokus hingga 9cm dari depan lensa. Dengan satu lensa ini, beragam luas subjek dapat difoto, yang berkisar dari penggunaan untuk lanskap hingga berbagai makro.
Memang, lensa ringkas ini saja bisa menghadirkan perubahan yang signifikan pada foto. Untuk pemotretan yang lebih dari sekadar memotret, saya merekomendasikan lensa ini bagi mereka yang ingin menemukan perspektif baru.
EOS 7D Mark II/ EF-S24mm f/2.8 STM/ FL: 24mm (setara 38,4mm)/ Aperture-priority AE (f/2,8, 1/1000 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
Menemukan dunia yang bergelora di cermin sepeda motor
Ini adalah pohon di kota dengan bunga merah muda nan cantik yang sedang mekar. Pada awalnya, saya mulai memotret hanya bunganya, tetapi ketika saya memperhatikan keadaan sekeliling, ada sepeda motor keren di dekat saya. Ketika saya menengok ke dalam cerminnya, saya melihat dunia kecil membentang di dalamnya. Bidikan ini dihadirkan oleh kemampuan untuk bergerak secara bebas, yang dibekalkan oleh lensa ini.
EOS 7D Mark II/ EF-S24mm f/2.8 STM/ FL: 24mm (setara 38,4mm)/ Aperture-Priority AE (f/4, 1,3 det, EV+0,3) / ISO 200/ WB: Auto
Pemandangan bagaikan impian membentang di seberang pagar jala-jala kawat
Setelah matahari terbenam, kota mulai menggeliat dengan cahaya yang gemerlapan. Ketika saya fokus pada jala-jala kawat, biasanya terlihat sebagai hal yang mengganggu, cahaya, seperti taburan permata yang berkilauan tampak di hadapan mata saya.
Saya menggunakan aperture yang satu stop lebih kecil dari aperture maksimum, dan dengan efek aperture lingkaran, efek bokeh bundar yang indah (cara lensa menunjukkan titik cahaya di luar fokus) dapat diperoleh.
EOS 7D Mark II/ EF-S24mm f/2.8 STM/ FL: 24mm (setara 38,4mm)/ Aperture-priority AE (f/2,8, 1/2000 det., EV+0,7)/ ISO 200/ WB: Auto
Dengan berjongkok untuk membidik, saya dapat menangkap lanskap di kejauhan secara ekstensif
Saya menemukan air mancur, dan berjalan berkeliling untuk mencari titik, di mana permukaan air akan berkilauan terhadap cahaya latar. Dengan bergerak lebih dekat ke bunga di bawah kaki saya, saya dapat menangkap gambar dengan pantulan bokeh pada air sebagai titik beratnya. Dengan menggunakan aperture maksimum f/2.8, saya dapat menciptakan efek bokeh lembut. Inilah pemandangan yang dapat saya temukan secara persis, karena lensa tidak menyebabkan apa pun yang tidak nyaman, entah saya berdiri ataupun berjongkok.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EF-S24mm f/2.8 STM
Konfigurasi Lensa: 5 kelompok 6 elemen
Jarak pemotretan minimum: 0,16m
Faktor pemotretan maksimum: 0,27X
Rasio filter: φ52mm
Diameter x panjang maksimum: Kira-kira φ68,2×22,8mm
Bobot: Kira-kira 125g
Mengenai Penulis
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.