Perkenalkan, Phattharin Khumthukthit, seorang fotografer aktif di Thailand yang mengkhususkan diri dalam pemotretan burung liar. Sehari-hari bekerja di perusahaan Jepang, dan saat akhir pekan tiba, dia sibuk dengan aktivitas ekspresi favoritnya. Sehubungan dengan hal ini, Phattharin memang seorang fotografer dengan latar belakang yang tidak lazim. Kami menemuinya untuk wawancara ini, dan berupaya untuk mengetahui sepenuhnya tentang penghayatannya di balik pemotretan burung liar. (Diedit oleh: SNAPSHOT, Ucapan terima kasih secara khusus kepada Obayashi Corporation)
“Saya berpendapat bahwa Anda bisa memperoleh kebahagiaan, bahkan dengan kehidupan yang bersahaja”
T1: Mengapa Anda memilih burung liar sebagai subjek Anda, di antara semua subjek lain yang memikat, yang pasti ada di Thailand?
Suatu hari, saya sedang melihat-lihat gambar di kamera teman, dan menemukan gambar burung liar di antaranya. Saya sangat terpana oleh warna-warninya; hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah, bahwa warnanya sungguh indah. Sampai saat itu, saya hanya melihat berbagai burung yang terbang di sekeliling berwarna abu-abu atau hitam. Sejak itulah, burung liar menjadi subjek fotografi utama saya.
Nama burung
Rhinoceros Hornbill
Lokasi Pemotretan di Thailand
Suaka Kehidupan Liar Hala Bala, Provinsi Suratthani
EOS 70D/ EF800mm f/5.6L IS USM/ (f/7.1, 1/800 det, EV+1.3)/ AF
T2: Apa yang Anda harapkan untuk diperoleh melalui fotografi burung liar?
Saya tidak berharap mendapatkan keuntungan apa pun melalui pengambilan foto ini, dan saya juga tidak bertujuan untuk bersaing dengan fotografer lainnya. Yang saya harapkan adalah, melalui foto-foto saya, orang dapat melihat betapa indahnya alam Thailand, dan itulah yang akan ikut menyumbang pelestarian burung liar di Thailand.
Nama burung
Blue-throated Bee-eater
Lokasi Pemotretan di Thailand
Taman Nasional Hat Wanakon, Provinsi Prachuap Kiri Khan
EOS 5D Mark III/ EF800mm f/5.6L IS USM/ (f/7.1, 1/200 det, EV-0.7)/ Manual Focus/ WB: Auto/ ISO 200
T3: Dari semua proses yang tercakup dalam fotografi burung liar, apa yang paling menyenangkan bagi Anda?
Saya menemukan bahwa berkemah di alam, paling menyenangkan. Saya sangat menyukainya. Saya ingin hidup di alam dan meninggalkan dunia modern. Ketika saya berkemah di alam, saya memang sendirian, tetapi tidak kesepian, karena alam adalah teman saya. Saya menemukan kedamaian dan pelipur lara di sini. Selain itu, saya berpendapat bahwa Anda bisa memperoleh kebahagiaan, bahkan dengan kehidupan yang bersahaja. Malahan, selama Anda hidup dengan ekonomi yang berkecukupan, Anda bisa menjalani hidup yang bahagia, terlepas apakah Anda miskin atau kaya.
T4: Anda pasti mengalami banyak situasi yang menantang saat memotret di kehidupan liar. Dapatkah Anda berbagi dengan kami tentang salah satu pengalaman yang tangguh tersebut?
Pernah suatu kali, ketika saya sudah menyiapkan tirai di hutan dan menunggu kemunculan burung liar untuk difoto, ada lintah yang masuk ke hidung saya dan mulai mengisap darah saya. Saya harus menunggu lebih dari 10 menit sebelum saya bisa menghembuskan hidung untuk mengeluarkan lintah tersebut. Namun sepanjang waktu itu, saya tetap secara sadar mengambil foto.
Nama burung
Oriental Darter
Lokasi Pemotretan di Thailand
Provinsi Sa Kaeo
EOS 7D/ EF800mm f/5.6L IS USM/ (f/5.6, 1/200 det, EV+2.7)/ AF Mode: One-Shot/ WB:Auto/ ISO 250
T5: Banyak juga dari para pembaca SNAPSHOT yang merupakan fotografer burung liar. Berbagilah dengan kami, satu teknik untuk mengambil foto burung liar yang bagus, yang setiap orang bisa segera mencobanya.
Pertama-tama, Anda harus tetap diam dan tidak bergerak ketika memotret, supaya tidak mengejutkan atau menakuti burung. Saya juga menganjurkan untuk memanfaatkan mode pemotretan Live View sebaik mungkin untuk memeriksa, apakah titik fokus berada di tempat yang Anda perlukan.
T6: Karena kita tidak pernah bisa memprediksi kapan, atau di mana kita bisa melihat burung liar, akan sangat sulit untuk secara kebetulan memotretnya. Apakah ada teknik untuk mendapatkan lebih banyak peluang pemotretan?
Berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kelompok fotografer yang sama merupakan hal paling penting untuk bisa meningkatkan peluang fotografis. Ini karena Anda akan belajar banyak hal, seperti daur hidup, rute migrasi, musim kawin dan karakter unik tiap spesies burung liar.
Nama burung
Red-Billed Blue Magpie
Lokasi Pemotretan di Thailand
Provinsi Phu Kaew, Chaiyaphum
EOS 7D/ EF800mm f/5.6L IS USM/ (f/5.6, 1/125 det, EV+0.7)/ AF Mode: One-Shot / WB: Auto/ ISO 400
T7: Tolong beri tahu kami, perlengkapan macam apa yang Anda gunakan.
Bodi kamera DSLR yang saya gunakan yaitu EOS 5D Mark III dan EOS 7D Mark II. Untuk kamera saku, saya juga memiliki PowerShot G1 X. Untuk lensa, saya gunakan EF15mm f/2.8 Fisheye, EF17-40mm f/4L USM, EF24-105mm f/4L IS USM, EF70-200mm f/4L USM, EF400mm f/5.6L USM, EF300mm f/2.8L IS USM, EF100mm f/2.8 Macro USM dan EF800mm f/5.6L IS USM. Sedangkan untuk aksesori, saya gunakan Speedlite 270EX II dan Speedlite 580EX.
T8: Tolong beri tahu kami mengenai fungsi kamera yang paling sering Anda gunakan, dan mengapa Anda menggunakannya.
Fungsi dan pengaturan kamera yang saya gunakan bergantung pada situasinya. Jika burung yang menjadi subjek saya bergerak, seperti saat burung itu terbang atau memburu mangsanya, saya akan menggunakan AF (One-shot atau AI Servo). Tetapi jika burung tidak bergerak, seperti saat burung itu bertengger di pohon, saya akan melakukan fokus manual dengan menggunakan fungsi pembesaran tampilan dalam mode Live View. Untuk mencegah kualitas gambar terpengaruhi, saya jarang menggunakan ISO yang melebihi 400. Tetapi, jika pencahayaannya bagus, saya gunakan ISO yang tidak lebih dari 200. Saya menetapkan white balance ke mode Auto. Saya juga menggunakan Picture Style [Standard] supaya warna burung tampak seperti aslinya. Sedangkan untuk format perekaman, saya memotret dalam format RAW supaya saya bisa memprosesnya dengan Digital Photo Professional.
Nama burung
Black-Shouldered Kite
Lokasi Pemotretan di Thailand
Sawah di Provinsi Petchburi
EOS 70D/ EF800mm f/5.6L IS USM/ (f/5.6, 1/1600 det, EV+1.3)/ AF Mode: AI Servo/ WB:Auto/ ISO 400
T9: Anda sehari-hari bekerja di kantor, dan aktif sebagai fotografer pada akhir pekan. Apakah pengalaman Anda sebagai fotografer membantu pada pekerjaan Anda sehari-hari? Bagaimana hal itu membantunya?
Sewaktu mengamati burung, Anda perlu sabar—menunggu, menjaga kesenyapan. Tapi, Anda juga harus siap untuk menekan pelepasan rana secara mulus, tanpa menggoyangkan kamera dan merusak bidikan, saat bidikan yang diinginkan tersedia. Sungguh waktu yang menyenangkan, karena Anda bisa mempraktikkan mediasi. Itu juga ada manfaatnya. Contohnya, membantu membangun konsentrasi Anda, fokus mental, kepercayaan diri dan kesadaran diri, juga membantu mengembangkan kreativitas, daya imajinasi, kesenyapan dalam diri dan ketenangan, keseimbangan emosi. Di atas semua itu, juga menyingkirkan berbagai emosi negatif dan mengurangi stres. Semua manfaat tersebut tidak hanya diterapkan pada fotografi, tetapi juga pada hari kerja.
T10: Tolong beri tahu kami tentang bidikan dambaan Anda, yang Anda harapkan bisa mengambilnya suatu hari kelak.
Saya melihat setiap foto yang saya ambil sebagai bidikan dambaan, jadi saya bisa memberikan kepada setiap dan semuanya, bidikan terbaik saya.
Lahir pada tahun 1953, Phattharin saat ini adalah General Manager Departemen Pengadaan di Thai Obayashi Corp.,Ltd, cabang Obayashi Corporation di Thailand. Dia juga seorang fotografer aktif, yang seluruh pekerjaan dalam hidupnya mencakup pemotretan burung liar sewaktu berkemah di alam pada akhir pekan. Melalui foto-foto burung liar ini, dia berbagi keindahan alam Thailand dengan semua orang di dunia.