Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Ulasan EOS 800D dengan Gambar Contoh

2017-05-11
3
8.58 k
Dalam artikel ini:

Pada bulan Februari 2017, telah diumumkan mengenai EOS 800D, kamera DSLR bagi para pengguna level pemula. Kamera ini dilengkapi dengan prosesor gambar termutakhir, DIGIC 7, kecepatan ISO maksimum, ISO 25600, 45 titik AF dalam viewfinder, kecepatan pemotretan beruntun hingga 6 fps, dan kompatibel dengan Bluetooth. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pemikiran tentang bagaimana kebolehan EOS 800D dalam bidikan aktual. (Dilaporkan oleh: Yuki Marubashi)

EOS 800D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm (setara 80mm) / Aperture-priority AE (f/3.2, 1/320 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight (B1)

Saya membidik gambar lama yang dibuat anak saya, berikut krayon yang sudah pendek, karena sering digunakan. Untuk menggambarkan kesan lembut, saya membidiknya dengan secercah cahaya latar, dan mencari sudut yang tepat sekaligus memeriksa hasilnya pada Live View, memastikan bahwa gambar tidak ditutupi pantulan cahaya.

 

DSLR level pemula unggulan ini menampung teknologi termutakhir

EOS 800D adalah model termutakhir yang mengikuti popularitas jajaran kamera DSLR, yang tersedia bagi pengguna level pemula. Kamera ini dilengkapi dengan prosesor gambar termutakhir, DIGIC 7, kecepatan ISO maksimum, ISO 25600 untuk memberikan hasil yang lebih baik, 45 titik AF, kecepatan pemotretan beruntun hingga 6 fps, dan kompatibel dengan teknologi Bluetooth hemat energi.

Dari bidikan aktual, saya berpendapat bahwa kegunaan kamera sudah jauh lebih baik. Khususnya, kenyamanan yang saya alami sewaktu memotret dalam Live View, layak disebutkan secara spesial.

Walaupun saya sangat memuji monitor vari-angle, yang juga terdapat pada model terdahulu, namun memotret dengan monitor yang diperluas ke samping, dapat menyebabkan para pengguna menduga-duga, apakah mereka memotret pada level horizontal yang akurat. Namun, hal itu tidak perlu dicemaskan pada EOS 800D, yang baru dilengkapi dengan level elektronik yang menentukan level horizontal yang tepat, sehingga Anda dapat membidik dengan mudah. Hal ini juga digunakan apabila memotret berbagai benda di atas meja, dan sedikit saja variasi pada level horizontal, bisa memengaruhi gambar yang Anda hasilkan.

Terlebih lagi, kecepatan AF juga memudahkan penggunaannya. Dengan Dual Pixel CMOS AF, fokus bisa ditetapkan sangat cepat, hanya menyentuh monitornya.

EOS 800D/ EF50mm f/1.8 STM/ FL: 50mm (setara 80mm)/ Aperture-priority AE (f/2.5, 1/2.500 det., EV+0,7)/ ISO 400/ WB: Daylight

Dengan hanya menempatkan lengan melalui sisi lain pagar, saya menggunakan pemotretan Live View untuk menangkap bunga plum terkulai. Karena memegang kamera ini dengan cara ini tidak stabil, akan sulit untuk mencegah goyangan kamera. Untuk mengatasi itu, pada layar, saya menyentuh bunga yang ingin saya fokuskan, sehingga AI Servo AF dapat melacak fokus, dan saya dapat membidiknya.

 

EOS 800D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18mm (setara 29mm)/ Aperture-priority AE (f/6.3, 1/500 det., EV+0,3)/ ISO 1600/ WB: Daylight

Saya menangkap bidikan yang dinamis pada anak, menggunakan sudut lebar 18mm. Bahkan, jika anak itu bergerak, dengan menggunakan [Face + Tracking AF], fokus bisa diposisikan secara akurat pada wajah di seluruh bingkai, dan tanpa menggeser fokus ke palang di arena bermain, atau pada kakinya di depan gambar.

 

EOS 800D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 88mm (setara 141mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/800 det., EV+0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight

Memotret pada posisi sangat rendah, dekat ke tanah dengan Live View akan menangkap wajah sang kucing secara jelas dan menggambarkan latar belakang yang begitu luas. Ketika sang kucing mendekati saya beberapa saat kemudian, dengan menggunakan AI Servo AF dalam pemotretan beruntun kecepatan tinggi, saya dapat menangkap semua bingkai dalam fokus.

 

EOS 800D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/25 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Cahaya neon (A9, G8)

Untuk menghadirkan suasana berembun di hutan setelah hujan, saya menetapkan white balance dengan menegaskan warna biru. Karena pengaturan ‘Cahaya neon’ akan menyebabkan gambar tampak terlalu biru, saya mengoreksi white balance dengan menggerakkannya ke arah ujung warna kuning sawo/hijau. Walaupun saya menggunakan kecepatan rana 1/25 det., yang lebih lambat dari yang biasanya saya gunakan apabila melakukan pemotretan genggam pada ujung telefoto, image stabilization (stabilisasi gambar) akan memastikan, tidak ada goyangan kamera yang terlihat dalam gambar.

 

Saya perhatikan, bahwa selama ini saya menggunakan Live View untuk sebagian besar pemandangan dalam bidik uji-coba ini, termasuk pemandangan dengan subjek yang bergerak. Menggunakan [Face + Tracking AF], akan mendeteksi dan melacak wajah, bahkan jika ada banyak elemen lainnya di sekitarnya. Karena dapat mempertahankan fokusnya pada wajah, meskipun orang tersebut sedang menunduk, atau sebagian buram untuk sesaat, namun saya dapat dengan mudah membidik pemandangan seorang anak yang sedang bermain di arena bermain. Mengombinasikan ini dengan pengaturan drive mode ‘high-speed continuous shooting’ (pemotretan beruntun kecepatan tinggi), pemotretan akan lebih sukses. Mungkin, hal ini akan mendorong penggunaan pemotretan Live View untuk memotret pemandangan sehari-hari yang melibatkan anak-anak.

Sewaktu menguji kamera, saya menemukan banyak fitur yang menegaskan daya gunanya. Contohnya, Creative Filter, sekarang ditampilkan sebagai mode pemotretan independen. Ini berarti bahwa, meskipun kamera ditetapkan untuk membidik dalam RAW, Anda hanya perlu memutar Mode Dial untuk menerapkan efek Creative Filler ke gambar (perhatikan, bahwa gambar akan disimpan dalam JPEG). Menurut saya, EOS 800D adalah kamera yang akan memuaskan para pengguna level pemula yang memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memotret.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai EOS 800D, bacalah:
3 Alasan untuk Memiliki EOS 800D

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yuki Marubashi

Lahir pada tahun 1976, Yuki Marubashi telah menjadi anggota perusahaan penerbitan majalah kamera sejak 2001. Pada saat yang sama, ia juga aktif dalam mendesain panggung dan bertanggung jawab atas karya seni dan fotografinya. Semenjak itu, ia bekerja secara independen, dan kegiatannya meliputi fotografi, penulisan dan penyuntingan untuk berbagai majalah serta buku kamera, fotografi untuk majalah perawatan anak, dan beragam karya fotografis lainnya.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami