Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Saran yang Wajib Dicoba untuk Menangkap Bentangan Malam yang Dramatis

2016-04-14
2
4.51 k
Dalam artikel ini:

Setelah terbiasa memotret bentangan malam, sebagian dari Anda mungkin masih belum tahu secara pasti tentang cara untuk menghasilkan foto yang lebih dramatis. Dalam artikel berikut, kami akan menjelaskan, cara melakukan ini dengan memperkenalkan sejumlah teknik yang secara umum digunakan oleh para fotografer profesional. (Diedit oleh: Digital Camera Magazine)

Menangkap bidikan bentangan malam yang indah dan mempesona

EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 180mm/ Aperture-priority AE (f/5, 4 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Cahaya neon putih

Untuk menonjolkan cahaya gemerlap kota yang tampak dari udara, dari atas pegunungan, saya sengaja menggeserkan fokus selama pencahayaan untuk menciptakan efek buram. (Foto dan naskah oleh: Shigeki Kawakita)

 

Ciptakan efek bokeh yang lebih besar dari sumber cahaya

 Saya mulai memotret saat gambar dalam fokus, tetapi memutar cincin pemfokusan separuh selama pencahayaan untuk menciptakan efek buram. Karena aperture (bukaan diafragma) yang sempit akan menghasilkan bokeh yang jauh lebih kecil (kalau memang ada), saya memilih aperture maksimum agar efek lebih terlihat. Apabila memutar cincin pemfokusan, lakukan secara hati-hati, jangan sampai memberikan tekanan terlalu banyak untuk menghindari goyangan kamera.

 

Memilih kecepatan rana lambat memungkinkan zooming selama pencahayaan

Dibandingkan pemotretan dengan aperture yang lebih sempit, waktu pencahayaan lebih singkat pada aperture maksimum. Sebelum menekan tombol rana, cek waktu pencahayaan dan mulai memutar cincin pemfokusan apabila agak melewati batas separuh jalan. Di foto atas, saya memutar cincin setelah sekitar dua detik.

Saran: Menangkap area inti foto secara jelas sekaligus memburamkan area di sekelilingnya

Bidikan normal cahaya kota terlihat kurang berdampak. Diperlukan sedikit upaya kreatif untuk mengekspresikan perasaan saya.

Untuk menangkap cahaya kota, yang merupakan subjek utama bentangan malam ini, saya memutar cincin pemfokusan setelah sekitar dua detik, yang merupakan batas titik separuh jalan dari waktu pencahayaan. Dengan melakukan itu, saya dapat menangkap cahaya pada paruh pertama pencahayaan dan menciptakan bokeh pada paruh setelahnya. Efek bokeh yang lebih besar akan tampak untuk cahaya yang lebih terang dan besar.

 

Menangkap bidikan yang membangkitkan kesan gambar luar angkasa

EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.2L USM/ FL: 50mm/ Manual exposure(f/1,2, 16 det.)/ ISO 800/ WB: 3.000K

Danau Lac de Chésery, terletak di daerah pegunungan Prancis. Bidikan ini diambil pada pertengahan September. Saya kira, tempat ini akan penuh sesak oleh para penggemar foto, tetapi untunglah, ternyata saya sendirian di tempat itu. Pada sekitar pukul sembilan malam, angin berhenti berhembus dan pantulan sinar bintang dan penggunungan tampak jernih dalam air. (Foto dan naskah oleh: Yosuke Kashiwakura)

 

Pengaturan WB yang menambah nada sejuk pada gambar

Ada sejumlah pertimbangan penting apabila memotret bintang, termasuk level kontras, white balance (WB) dan satuarsi. Dalam contoh ini, saya meninggikan kontras dan menetapkan WB ke 3.000K untuk menghasilkan nada warna sejuk. Pada waktu yang bersamaan, saja juga menurunkan level saturasi cukup banyak. Langit akan direproduksi dalam nada hangat jika penyesuaian tidak dilakukan, dan langit berbintang akan menjadi samar-samar akibat suasana di sekelilingnya. Namun, pada kenyataannya, ruang angkasa yang kita ketahui adalah gelap serta dingin, dan bintang yang berkelap-kelip. Dengan mengingat hal ini sewaktu menyesuaikan pengaturan kamera, saya dapat menghasilkan gambar bintang dan lanskap terestrial yang mendekati suasana di ruang angkasa.

 

Saran: Langit direproduksi dalam nada hangat di bawah pengaturan normal

Jika kita mengambil gambar tanpa mengubah pengaturannya, langit akan direproduksi dalam nada hangat seperti diilustrasikan dalam contoh. Oleh karena itu, saya menurunkan suhu warna WB untuk menambah nada sejuk pada gambar sekaligus memastikan untuk tidak melakukannya secara berlebihan. Saya menurunkan saturasi hingga ke level yang berada antara warna dan monokrom, lalu menyesuaikan kontras, seperti black crush (remuk hitam) yang tidak terlalu kentara. Semua penyesuaian ini dapat juga dilakukan sewaktu proses pengembangan RAW.

 

Menangkap bidikan pemandangan malam yang sungguh mempesona dan spektakuler

EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/7.1, 30 det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: Cahaya neon putih

Dalam foto ini, saya mencoba menciptakan gambar yang menyarankan untuk mengagumi pemandangan malam dari sebuah mobil saat berkendaraan di malam hari. Supaya tidak melemahkan dampak cahaya malam, saya memadamkan lampu depan mobil yang benderang sekaligus menjaga agar cahaya di dalam mobil, cukup terang. (Foto dan naskah oleh: Yuta Nakamura)

 

Saran: Buatlah lingkaran bokeh subjek utama nightscape (bentangan malam)

Menetapkan fokus pada bentangan malam akan menyebabkan cahaya kota tampak kecil, sehingga melemahkan dampak pemandangan malam yang spektakuler.

Saya menetapkan fokus pada mobil, yang berjarak sekitar 20km dari cahaya kota di latar belakang. Dengan melakukan itu, akan memburamkan latar belakang secara signifikan, sehingga menciptakan lingkaran bokeh. Banyak yang cenderung menetapkan fokus pada cahaya kota ketika menangkap bentangan malam, tetapi untuk menampilkan lingkaran bokeh, kita harus menetapkan fokus pada subjek utama yang jauh dari sumber cahaya.

 

Panjang fokus yang menciptakan kompresi perspektif

Saya menciptakan lingkaran bokeh cahaya malam dengan cara menetapkan fokus pada mobil yang diparkir di bukit. Berikutnya, saya menetapkan panjang fokus ke 105mm untuk menciptakan efek kompresi perspektif yang membuat bentangan malam tampak lebih dekat dan lebih besar, sehingga menonjolkan pemandangan malam yang spektakuler.

 

Titik fokus untuk menciptakan lingkaran bokeh

Cahaya kota terletak sekitar 20km dari mobil, jarak yang cukup bagus untuk menciptakan buram latar belakang. Dengan aperture yang ditetapkan ke f/7.1 dan fokus ditetapkan pada pintu mobil, saya dapat menciptakan efek bokeh besar pada latar belakang, dengan sumber cahaya terlihat sebagai lingkaran bokeh yang indah.

 

 

Shigeki Kawakita

Lahir di Kyoto pada tahun 1967. Lulus dari Photography Department di Osaka University of Arts. Fotografer nightscape (bentangan malam). Aktif di Jepang dan di luar negeri sebagai fotografer untuk buku dan stok foto. Pada saat ini, dia terutama mengambil bidikan nightscape berbagai tempat terkenal di sejumlah kota. Shigeki Kawakita adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

http://www.geocities.jp/shigeki_kawakita/

 

Yosuke Kashiwakura

Lahir di Yamagata Prefecture pada tahun 1978, Kashiwakura belajar sendiri tentang fotografi. Ia memenangkan hadiah di salah satu dari dua kontes foto lanskap terbesar, dan karyanya dipamerkan di Smithsonian National Museum of Natural History di Amerika Serikat. Kashiwakura menghasilkan serangkaian luas karya yang berkaitan dengan alam, termasuk orang yang bermukim di lingkungan alam, lanskap dan hewan

 

Yuta Nakamura

Lahir di Kanagawa Prefecture pada tahun 1988. Sejak tahun 2010, dia telah bekerja sebagai fotografer nightscape, dan tidak hanya memotret berbagai lokasi nightscape yang terutama terdapat di area Tokyo, tapi juga di seluruh Jepang. Dia menjalankan situs informasi tentang berbagai lokasi nightscape, "Nightscape FAN".

http://yakei-fan.com/

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami