Dalam artikel ini, seorang fotografer profesional dalam bidang kehidupan liar akan memberikan sejumlah teknik kepada Anda mengenai cara menangkap bidikan close-up dinamis burung-burung yang melesat ke langit, menggunakan EOS 7D Mark II. (Dilaporkan oleh: Gaku Tozuka)
Halaman: 1 2
[Case 2] + high-speed continuous shooting efektif untuk bidikan close-up burung
Dalam pemotretan burung yang sedang terbang, Anda dapat menggolongkan pola terbang ke dalam dua jenis—yaitu, subjek yang terbang lurus ke arah Anda, dan subjek yang terbang paralel dengan Anda. Apabila menangkap burung yang terbang paralel dengan Anda menggunakan EOS 7D Mark II, kadang fokusnya berakhir pada objek di latar belakang, misalnya, pada pegunungan. Sebaliknya, jika subjek terbang ke arah Anda di langit tanpa ada benda yang merintangi, itulah saatnya fungsi AF kamera mampu menunjukkan kekuatannya. Pada pemandangan seperti ini, mode pemilihan area AF yang memanfaatkan beberapa titik AF seperti Zone AF, Large Zone AF atau 65-point automatic selection AF, bisa menjadi sungguh praktis.
Meskipun semua pengaturan ini memungkinkan performa AF EOS 7D Mark II dimanfaatkan sepenuhnya, namun perhatikan bahwa Single-point AF (Spot AF) tidak berfungsi dalam [Case 5] dan [Case 6], yang memanfaatkan beberapa titik AF pada karakteristik AI Servo AF. Untuk pemandangan di bawah, saya memilih [Case 2] yang disesuaikan ke level sensitivitas tertinggi supaya fokus bisa dipertahankan secara persis pada wajah subjek. Untuk menangkap bidikan close-up wajah, saya hanya melacak pergerakan burung untuk mencegahnya keluar dari komposisi, kemudian menunggu sampai subjek terbang ke arah kamera.
Tingkat Kesulitan: Medium
Lensa: Telefoto Super
Cahaya: Cahaya Langsung
Shutter Speed: Cepat
Aperture: Terbuka
EOS 7D Mark II/ FL: 700mm (setara dengan 1.120mm dalam format 35mm)/ EF500mm f/4L IS II USM + EXTENDER EF1.4×III/ Manual (f/8, 1/1,600 det)/ ISO 800/ WB: Auto
Saya mengarahkan ke bayangan hitam yang terbang ke arah saya. EOS 7D Mark II menunjukkan performa yang sangat baik dalam menangkap bidikan burung yang melesat ke langit; Anda dapat menghasilkan sekian banyak bidikan pada umumnya, apa pun pengaturan yang Anda pilih. Anda hanya tinggal mengombinasikan AI Servo AF dengan high-speed continuous shooting untuk melacak subjek.
Titik AF digunakan untuk fokus
Yang paling penting adalah memposisikan wajah dekat ke titik AF tengah. Untuk mode pemilihan area AF yang memanfaatkan suatu bidang untuk pemfokusan, Anda dapat menyusun bidikan yang stabil jika subjek terletak di bagian tengah.
Pengaturan
Pengoperasian AF: AI Servo AF
Drive mode: High-speed continuous
Mode pemilihan area AF: Large Zone AF
AF Config. Tool: Case 2
Kecepatan relatif burung menjadi lebih cepat saat bergerak mendekati kamera, jadi, mencoba mempertahankan subjek dalam komposisi akan merupakan tugas yang menantang. Namun demikian, dengan AI Servo AF + iTR AF + Large Zone AF + pengaturan [Case 2] yang disesuaikan, yang dulu tidak mungkin dilakukan, sekarang bisa.
Mengambil bidikan bersinambungan sambil melihat melalui viewfinder
1
2
3
4
5
Untuk menangkap burung yang terbang ke arah kamera, pasti akan terlambat kalau Anda menekan tombol shutter saat subjek sudah berada di hadapan Anda. Walaupun akurasi AF sudah ditingkatkan pada EOS 7D Mark II, namun tetap saja ada keterbatasan jika subjek terlalu dekat. Biarkan subjek memasuki komposisi, dan tetapkan fokus saat subjek berada pada posisi yang agak jauh dari kamera. Berikutnya, mulailah melakukan high-speed continuous shooting (pemotretan bersinambungan kecepatan tinggi) saat subjek berada pada jarak dan terlihat cukup besar. Lihat melalui viewfinder secara cermat untuk memastikan bahwa burung tidak keluar dari komposisi, supaya Anda tidak menghasilkan begitu banyak bidikan tanpa kepala subjek.
Pengaturan yang terkait dengan karakteristik AI Servo AF
Saya plintir karakteristik [Case 2] AI Servo AF ke “ultra-sensitive” dengan menyesuaikan Tracking sensitivity (Sensitivitas pelacakan), Accel./decel. tracking (pelacakan akselerasi/deselerasi), dan AF pt auto switching ke [+2]. Dengan melakukan itu, saya dapat menangkap pergerakan dinamis burung, misalnya, pada saat burung melesat ke langit, dan ketika burung mengepakkan sayapnya di langit. Pengaturan ini tersedia untuk mode pemilihan AF yang memanfaatkan beberapa titik AF.
Lahir pada tahun 1966 di Aichi, Tozuka mengembangkan minatnya dalam fotografi ketika ia masih di bangku sekolah lanjutan atas, dan mulai memotret lanskap alam serta hewan liar. Pada usia 20, ia begitu menghayati pemotretan burung liar setelah, secara tidak sengaja menangkap burung pelatuk dalam fotonya. Ia sudah merilis sejumlah besar karyanya di media, seperti majalah, buletin, buku, kalender dan acara TV.
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation