Langkah demi Langkah: Cara Memburamkan Awan untuk Memperoleh Bidikan Bangunan yang Terlihat Surealis
Apabila memotret bangunan, cobalah menyertakan juga awan jika tampak di langit. Menggunakan kecepatan rana lambat untuk memburamkan awan, akan membantu menonjolkan pergerakannya dalam bidikan Anda. Dalam artikel berikut, saya akan memberikan penjelasan, langkah demi langkah, dari menyusun bidikan tersebut hingga tahap penyelesaian. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
Langkah 1: Berdiri pada arah cahaya dan menyertakan bangunan serta benda-benda di latar belakang
Apabila memotret bangunan pada hari cerah, Anda dapat memanfaatkan pencahayaan langsung untuk memproduksi bidikan subjek serta latar belakang yang bersih. Pada bidikan uji-coba pertama, saya mencoba menyertakan menara dan kubah dalam komposisi, tetapi elemen yang tidak diinginkan, seperti kerumunan orang, juga tertangkap, karena saya berdiri pada jarak yang jauh dari subjeknya. Oleh karena itu, pada bidikan kedua, saya beralih ke orientasi vertikal dan sedikit meninggikan kamera untuk bidikan sudut rendah.
Langkah 2: Tentukan komposisi dan buramkan pergerakan awan dengan kecepatan rana lambat
Dalam bidikan ini, saya memilih posisi untuk penampilan kubah dan menara yang seimbang, dan mencoba menciptakan efek defokus di awan dengan kecepatan rana lambat. Namun demikian, kecepatan rana lambat di siang hari menyebabkan langit tampak membesar.
Pengaturan yang saya gunakan: ISO 100, aperture: f/22, kecepatan rana: 10 detik.
Langkah 3: Gunakan filter ND untuk memburamkan awan pada pencahayaan optimal
Saya menggunakan filter ND (ND400) untuk mengurangi jumlah cahaya untuk bidikan ini. Pengaturan yang saya gunakan ISO 100, aperture: f/20, kecepatan rana: 60 detik. Pengaturan ini memungkinkan saya menciptakan efek dramatis pada pergerakan awan.
Langkah 4: Sesuaikan white balance untuk menegaskan bangunan dan awan
Bulb (f/22, 60 det.)/ FL: 20mm /ISO 100/ WB: Auto/ WB (suhu warna): 6000K/ filter ND: ND400. Aksesori yang digunakan: tripod, pengontrol jarak jauh
Untuk menuntaskannya, saya mengurangi sedikit tingkat pencahayaan dan meningkatkan nada kuning untuk menambah dampak pada bangunan dan awan. Anda dapat menyesuaikan kecepatan rana agar selaras dengan kecepatan pergerakan awan.
Mengubah pergerakan awan menjadi visual
Apabila menyangkut soal pengambilan bidikan bangunan, Anda dapat mengubah cara penyajian subjeknya dengan membuat penyesuaian, seperti mengubah posisi Anda. Pada waktu yang sama, menyertakan elemen lain dalam komposisi dapat membantu lebih jauh untuk meluaskan cakupan ekspresi fotografis Anda. Teknik umum yaitu mengarahkan perhatian pemirsa ke awan di langit.
Untuk melakukannya, mulailah menyusun bidikan dengan tripod, disusul dengan membidik pada kecepatan rana lambat. Akan lebih ideal apabila kecepatan rana lebih dari 30 detik. Menciptakan efek defokus pada awan, membantu menambah kesan surealis pada bangunan. Anda juga dapat menggunakan filter ND untuk memotret pada kecepatan rana lambat preferensi Anda.
Pertimbangan penting lainnya adalah rasio langit. Anda dapat menciptakan kesan keterbukaan dalam gambar Anda dengan menggunakan sudut rendah untuk memenuhi sebagian besar komposisi dengan langit.
Teppei Kohno
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2013. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.
http://fantastic-teppy.chips.jp