Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Menangkap Bidikan Lanskap yang Mengesankan

2015-01-15
3
3.05 k
Dalam artikel ini:

Pernahkah Anda merasa bahwa ada sejumlah bidikan yang kurang berdampak sewaktu Anda memotret lanskap? Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan teknik untuk menghasilkan bidikan lanskap yang mengesankan dengan memanfaatkan penggunaan lensa kamera dan komposisi yang efektif. (Dilaporkan oleh: Hidehiko Mizuno, Shirou Hagihara)

Menerapkan kabut pada lensa untuk menciptakan efek yang fantastis

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL:24mm/ Manual exposure (1/15 det., f/11)/ ISO 400/ WB: 4.800K

Cahaya dari matahari pagi menembus melalui pepohonan ke dalam pegunungan. Untuk mempertegas keadaan yang tercipta oleh kabut pagi hari, saya menerapkan kabut pada lensa dengan menghembuskan napas saya. Dengan begitu, tindakan ini akan membaurkan cahaya latar untuk menghasilkan gambaran yang lembut.

Jika merasa bahwa bidikan Anda kurang berdampak, cobalah menerapkan kabut pada lensa dengan napas Anda. Anda akan dapat menciptakan efek menarik dengan menyesuaikan posisi dan jumlah kabut menurut komposisi dan subjeknya. Efek ini dapat mudah diciptakan apabila kabut kemungkinan akan terjadi pada suhu rendah, seperti pagi hari atau saat senja, tapi ingat, bahwa lensa kamera tidak mudah berkabut jika ada tiupan angin. Setelah lensa berkabut, langsung ambil bidikan Anda. Sebaiknya jika seluruh permukaan tertutupi oleh lapisan tipis kabut yang tidak merata. Gambar akan tampak tidak wajar jika lensa sebagian mendung atau kering, yang menyebabkan efek yang tidak merata. Namun demikian, jika ingin menonjolkan subjek spesifik, misalnya bunga yang menjadi tema utama, Anda dapat menyesuaikan efek untuk menutupinya dengan lapisan kabut yang lebih tipis.

Teknik

Efek bervariasi, tergantung pada cara lensa diberi kabut

Gambar kurang berdampak apabila lensa tidak berkabut

Meskipun gambar ini jernih dan tampak wajar, tapi terlihat agak monoton. Bayangan panjang pepohonan terciptakan, tetapi sinar pagi kurang kuat untuk menciptakan efek kabut.

Hembuskan napas Anda ke lensa dan periksa efeknya

Seperti inilah tampaknya setelah Anda menghembuskan napas ke dalam lensa. Efek ini dapat bertahan lebih lama atau lebih singkat, tergantung kekuatan dan arah angin, jadi Anda disarankan untuk memeriksa efek secara teliti sewaktu membidik.

Menyertakan cakrawala dalam komposisi untuk bidikan lanskap yang lebih mengesankan

EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL:24mm/ Aperture-priority AE (5 det., f/11, -0.7EV)/ ISO 100/ WB: Daylight

Saya mengambil bidikan ini setelah sinar senja menghilang dan ketika langit tampak menjadi biasa tanpa ekspresi. Dengan menutupi sebagian langit pada ujung sebelah atas dengan menggunakan daun pepohonan untuk menghilangkan ruang yang tidak terpakai, saya dapat menciptakan suasana lanskap yang padat.

Pada bidikan lanskap dengan danau sebagai subjeknya, matahari yang terbit atau tenggelam sering disertakan dalam komposisi. Namun demikian, salah satu tantangannya yaitu, bagaimana kita menangkap bidikan langit. Jika terdapat bentuk awan indah yang membantu menambah ekspresi langit, Anda dapat menciptakan dampak kuat, meskipun jika ini memenuhi sebagian besar komposisinya. Sebaliknya, akan sulit untuk membangkitkan semacam emosi hanya dengan semburat biru atau abu-abu langit, atau tanpa kehadiran sinar matahari terbit atau senja yang warnanya jelas. Untuk mengatasi masalah ini, carilah tempat di bawah pepohonan dekat tepi danau dan menutupi bagian atas gambar dengan cabang dan dedaunan. Dengan begitu, ini akan membantu menutupi bagian langit yang tanpa ekspresi sehingga menghasilkan komposisi yang lebih padat. Namun demikian, Anda harus memperhatikan secara teliti mengenai bentuk cabang dan dedaunan dalam hal ini, khususnya, bentuk cabang harus indah, dan tidak boleh ada ruang putih yang besar antara dedaunan yang serba gemerlap. Selain itu, pastikan bahwa latar belakangnya terlihat hingga tahap tertentu, kalau tidak, komposisinya akan tampak berdesakan dan kaku. Pilihan lensa yang ideal untuk komposisi semacam itu adalah zoom wide-angle. Secara naluri Anda bisa mengetahui bahwa dengan menggunakan sudut pandang 16mm atau 24mm membantu menonjolkan jumlah cabang dan dedaunan yang menutupi langit, sekaligus menegaskan skala lanskap. Karena danau merupakan subjeknya, maka akan tampak tidak wajar jika cakrawala dimiringkan, jadi Anda perlu berhati-hati untuk memastikan bahwa cakrawalanya tampak datar.

Teknik

Menutupi ruang kosong di atas cakrawala dengan pepohonan agar komposisi lebih padat

Komposisi akan tampak berdesakan dengan cabang yang memblokir pemandangan pegunungan di latar belakang

Bentuk cabang yang tidak rata memberikan kesan semrawut, sehingga menyebabkan gambar yang tidak seimbang. Selain itu, komposisi akan tampak berdesakan dengan cabang yang memblokir pemandangan pegunungan di latar belakang. Hal ini mungkin bisa menjadi komposisi yang bagus jika cabang pohon adalah tema utama, tetapi tidak akan bagus jika subjek utama Anda adalah danau.

Hidehiko Mizuno

Lahir pada tahun 1968 di Kyoto. Karya yang telah dirilisnya terpusat pada keindahan pemandangan, dan sejumlah kuil serta pura di Kyoto.

Shirou Hagihara

Lahir pada tahun 1959 di Yamanashi. Setelah lulus dari Nihon University, Hagihara ikut dalam peluncuran majalah fotografi, "fukei shashin", tempat ia bekerja sebagai editor dan penerbit. Tak lama kemudian, ia berhenti bekerja dan menjadi fotografer freelance. Pada saat ini, Hagihara aktif dalam fotografi dan karya tulis yang berpusat pada lanskap alam. Ia adalah anggota Society of Scientific Photography (SSP).

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami