Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Dasar-dasar Fotografi Petir

2025-09-18
0
207

Tidak perlu nonton pertunjukan cahaya laser: tidak ada yang lebih spektakuler daripada pertunjukan yang disuguhkan oleh alam semesta selama badai petir. Kecintaan Chris Ambler (@chris.ambler) dalam memotret badai dan petir telah menghasilkan banyak foto yang menakjubkan, yang menangkap kekuatan serta keindahan badai petir dengan cara yang tidak pernah dapat kita lihat secara kasat mata. Chris berbagi tips dengan kita tentang cara memulainya.

EOS R5 Mark II + RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 18mm, f/6.3, 3,2 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 19:30

Dalam artikel ini:

1. Pendahuluan

Pendahuluan: Bagaimana saya memulai fotografi badai

Ketertarikan saya pada cuaca berawal saat saya masih kecil di Inggris: Saya ingat, ibu saya membangunkan saya agar kami bisa mengagumi badai bersama. Saya memulai fotografi cuaca selama pandemi COVID-19, saat terkurung di apartemen dan memutuskan untuk memanfaatkan pemandangan laut yang menakjubkan.

Kemungkinan, saya tertarik mendokumentasikan perubahan yang terjadi sementara, namun dramatis pada pemandangan yang disebabkan oleh cuaca—dan kehadiran petir khususnya sangat memukau! Memotret cuaca, juga merupakan cara saya untuk santai, dan mungkin itulah mengapa foto favorit saya sering diambil larut malam atau dini hari saat kota masih terlelap.

Foto petir pertama saya diambil menggunakan EOS R dan lensa EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM. Saat ini, saya lebih sering menggunakan lensa RF15-35mm f/2.8L IS USM pada EOS R5 Mark II.

2. Perlengkapan

Apa saja perlengkapan yang dibutuhkan untuk fotografi petir?

Peralatan minimal yang Anda butuhkan untuk fotografi petir adalah:

- Kamera yang memungkinkan Anda mengubah pengaturan
Kemampuan untuk menetapkan pengaturan kamera secara manual akan memberi Anda kendali yang lebih besar dan meningkatkan peluang keberhasilan.
- Tripod yang kokoh (atau clamp, tergantung lokasi pemotretan)
Agar perlengkapan Anda aman dan stabil. Anda akan dapat membidik dengan pencahayaan yang lama, terutama saat kondisi angin kencang!
- Cara melepaskan rana dari jarak jauh
Jika Anda tidak memiliki pemicu jarak jauh, Anda dapat menggunakan fungsi Remote Live View Shooting atau Bluetooth Remote Control pada aplikasi Camera Connect smartphone Canon.
- Pelindung hujan atau plastik untuk melindungi perlengkapan Anda agar tidak basah
Meskipun perlengkapan Anda sudah kedap cuaca, tidak ada salahnya untuk memiliki perlindungan ekstra!
- Handuk microfiber untuk menyeka air dari lensa
Menjaga bidikan Anda tetap bersih dan jelas meskipun hujan.

Jika Anda akan memotret melalui jendela kaca, disarankan untuk menggunakan tudung lensa anti-pantulan.

Lensa terbaik yang digunakan tergantung pada pemandangannya
Bagi pemula, saya sarankan menggunakan sudut pandang yang lebih lebar agar lebih mudah untuk mempertahankan suasana badai dalam bingkai. Gunakan lensa tele jika pemandangan latar belakang yang Anda inginkan berada jauh. Saya sering menggunakan lensa RF15-35mm f/2.8L IS USM karena saya menyukai pemandangan luas yang dapat saya abadikan dari titik pandang tinggi yang biasanya saya gunakan untuk memotret.

EOS R5 Mark II + RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 15mm, f/5, 0,5 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 02:00

Petir raksasa menyambar derek kapal-ke-darat di pelabuhan. EOS R5 Mark II dengan sensor 45 megapiksel memberi keleluasaan untuk melakukan cropping.

Saya biasanya menggunakan tripod, clamp, atau suction grip, tergantung lokasi pemotretan. Apabila membidik dari tempat tinggi, faktor keselamatan sama pentingnya dengan kestabilan: Saya tentu tidak ingin perlengkapan saya jatuh dan membahayakan orang yang berada di bawah!

Sistem penopang saya, termasuk ballhead, memiliki kapasitas beban yang jauh lebih berat daripada perlengkapan yang saya persiapkan. Saya juga melakukan uji-beban pada clamp dan suction grip sebelum benar-benar digunakan untuk memotret.


Apa lagi yang sebaiknya dimiliki?

Berikut ini sejumlah barang yang kurang penting, tetapi bisa menjadi tambahan yang bagus apabila Anda semakin serius menekuni hobi ini!

- Intervalometer (terutama jika kamera Anda tidak dilengkapi dengan fitur ini): Membantu mengotomatisasikan pelepasan rana sehingga Anda tidak akan melewatkan momen penting.
- Pemicu petir: Melepaskan rana saat petir terdeteksi.
- Tripod kedap air: Saya membeli satu tripod sejak saya fokus pada fotografi cuaca!

 

Saran untuk pemburu badai: Selalu siap untuk langsung berangkat

Saat peringatan badai datang, Anda tidak ingin membuang waktu berharga! Saya menyiapkan semua perlengkapan penting, termasuk baterai yang sudah terisi penuh dan kartu memori cadangan, sehingga saat peringatan badai tiba, saya bisa langsung mengambilnya dan berangkat ke lokasi yang direncanakan untuk pemotretan.

3. Kapan dan di mana?

Bagaimana cara mengetahui di mana dan kapan harus memotret petir?

Pantau pergerakan badai

Akses ke informasi cuaca yang akurat membantu Anda mendapatkan foto yang lebih indah. Di Singapura, situs web Layanan Meteorologi Singapura (Versi Inggris) menyediakan ramalan cuaca yang mendetail dan informasi real-time tentang badai petir serta lokasi petir.

Layanan Meteorologi ini, juga memiliki aplikasi yang mengirimkan peringatan badai real-time ke ponsel Anda.


Utamakan keselamatan!

Lokasi ideal saya adalah titik pandang tinggi yang memiliki pemandangan bagus di sekitarnya, juga memiliki tempat perlindungan sehingga Anda dapat tetap aman. Anda juga bisa mendapatkan latar belakang yang bagus di daratan yang lebih rendah. Di mana pun Anda berada, jangan sekali-kali mengorbankan keselamatan!

Hindari:
- Berada pada titik tertinggi di area terbuka. 
- Berada di dekat titik tertinggi di area terbuka, seperti pohon. Petir dapat merambat melalui tanah!
- Berdiri di dalam air.

EOS R+ RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 18mm, f/4.5, 6 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 21:33

Badai ini terjadi saat saya sedang melakukan astrofotografi di Kamboja. Terkadang, kita harus memanfaatkan kesempatan saat datang. Beruntung, ada tempat berlindung di sekitar!


Saran: Bergabunglah dengan komunitas pemantau badai di tempat Anda

Mereka dapat memberikan saran berguna tentang tempat untuk mengamati/memotret badai, serta informasi lain yang tidak akan Anda dapatkan di tempat lain. Misalnya, komunitas SG Storm Trackers lokal di Singapura telah menyusun peta detail tentang titik pandang yang dapat diakses publik. Selain itu, tentu menyenangkan bertemu dengan sesama penggemar badai!

4. Pengaturan kamera

Pengaturan kamera apa yang Anda gunakan, dan bagaimana Anda menentukan pengaturan tersebut?

EOS R + RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 15mm, f/5, 6 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 00:00


Kecepatan Rana: Rana lambat untuk menangkap seluruh sambaran petir

Kunci untuk foto petir yang bagus adalah kecepatan rana lambat, bukan cepat! Jika kecepatan rana Anda terlalu cepat, Anda mungkin tidak akan menangkap seluruh sambaran petir.

Saya mengatur kecepatan rana terlebih dahulu, lalu menyesuaikan aperture lensa dan kecepatan ISO sesuai kebutuhan.

Pengaturan awal saya bergantung pada waktu di hari yang bersangkutan, dan kondisi petir, tetapi, pada siang hari pun, saya biasanya mengawalinya minimal 1/60 detik. Di malam hari, saya memperlambatnya lebih jauh: hingga 3 sampai 6 detik, tergantung kekuatan badai.

Saya menggunakan mode pencahayaan manual (M) untuk kontrol penuh atas pengaturan pencahayaan saya. Seiring pergerakan badai dan perubahan intensitasnya, Anda harus terus menyesuaikan pencahayaan sesuai kebutuhan!

Kecepatan rana awal Chris:
- Siang hari: 1/60 detik
- Matahari terbit atau terbenam: 1 hingga 2 detik
- Malam: 3 hingga 6 detik, tergantung intensitas badai

 

Keseluruhan: Bidik dalam RAW dan underexpose (kurang cahaya)

Petir menambahkan cahaya ke pencahayaan. Sambaran petir yang besar dapat dengan mudah membuat seluruh bingkai kelebihan cahaya!

Saya biasanya mengurangi pencahayaan 1 hingga 2 stop. Lebih mudah memulihkan detail dari gambar yang kurang pencahayaan daripada gambar yang terlalu banyak cahaya. Bahkan untuk bidikan di malam hari, saya biasanya tidak membuka aperture lebih lebar dari f/4 untuk mengurangi risiko kelebihan cahaya. Jika saya membutuhkan bidikan gambar yang lebih terang, saya menyesuaikan kecepatan ISO.

Gambar kelebihan cahaya (sebelum pemulihan)
Gambar kelebihan cahaya (setelah upaya pemulihan)

Perhatikan halo (lingkaran) yang aneh di sekitar sambaran petir pada gambar “Setelah” pemulihan. Anda akan mendapatkan artefak seperti itu saat mencoba memulihkan detail dari gambar yang terlalu terang.

Fokus: Fokus manual

EOS R5 Mark II memiliki sistem autofokus yang sangat dahsyat, yang saya sukai saat memotret objek bergerak seperti balap motor. Bahkan saat melakukan astrofotografi, autofokusnya tetap terkunci pada bintang gemintang! Tetapi untuk fotografi petir, saya menggunakan mode fokus manual untuk mengunci posisi fokus pada setiap bidikan.

Salah satu fitur favorit saya dari sistem EOS R adalah Focus Guide, panduan visual yang membantu dalam fokus manual. Fitur ini menggunakan informasi dari sistem Dual Pixel CMOS AF Canon untuk akurasi yang lebih baik.

Saya lebih memilih Focus Guide daripada focus peaking karena memungkinkan pratinjau pemandangan yang lebih bersih. Seperti dalam fotografi lanskap biasa, saya menempatkan 1/3 titik fokus ke dalam pemandangan.

 

Saran Pro: Kenali kamera Anda dengan baik agar dapat mengoperasikannya dalam gelap

Anda harus terus menyesuaikan pengaturan kamera sesuai dengan kondisi yang berubah-ubah. Kenali kontrol fisik kamera dan letaknya. Dengan begitu, Anda tidak akan melewatkan momen penting saat sibuk mengatur kamera—terutama jika Anda memotret dalam gelap!


Atur pintasan untuk mengubah pengaturan yang lebih cepat

Saya suka menu gaya tab Canon, yang memudahkan menemukan berbagai fiturnya. Selain itu, kamera sistem EOS R dapat disesuaikan agar lebih nyaman. Anda dapat menambahkan fitur yang paling sering diakses ke tab MyMenu untuk akses yang mudah, dan menetapkan fungsi kustom ke tombol.

Tab MyMenu saya menampilkan pemotretan pra-kontinu, waktu interval, dan yang paling penting “Format kartu” di halaman pertama!


EOS R + EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM @ 15mm (24mm equivalent), f/13, 0,8 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 16:30

 

5. Berbagai fungsi yang berguna

Fitur kamera yang berguna untuk mengatur waktu bidikan

Mengatur waktu bidikan secara tepat, bisa jadi sulit. Berikut sejumlah fitur yang mempermudah pengambilan gambar.


Intervalometer

Sebagian besar kamera Canon EOS R terbaru sudah dilengkapi dengan interval timer bawaan, sehingga Anda bisa mengambil sejumlah foto dengan jeda waktu tertentu secara teratur. Biasanya, saya memilih jeda yang singkat: waktu rana ditambah 1 detik, sehingga ada selang 1 detik di antara setiap pengambilan foto. Dengan cara ini, peluang kehilangan momen untuk membidik jadi lebih kecil—dan rangkaian foto tersebut juga bisa digunakan untuk membuat video timelapse!


Mode pemotretan pra-kontinu EOS R5 Mark II

EOS R5 Mark II + RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 15mm, f/6.3, 0,5 det., ISO 250
Waktu pemotretan: 19:30/ Shot

Mode pemotretan pra-kontinu yang tersedia pada EOS R5 Mark II, merekam sejumlah citra yang telah ditentukan sebelumnya sejak Anda mulai menekan tombol rana. Fitur ini sangat berguna jika Anda kesulitan menangkap momen secara tepat waktu!

Pahami hal ini: Perlu dicatat, kecepatan rana paling lambat yang bisa diatur adalah 0,5 detik, jadi naikkan ISO kalau diperlukan.

6. Mengedit

Bagaimana Anda mengedit gambar Anda?

Gaya saya: Sesuai pemandangan aslinya

Bagi saya, memotret petir adalah cara untuk mendokumentasikan keindahan fenomena alam sebagaimana saya melihatnya, jadi saya cenderung mengabadikan pemandangan sesuai aslinya. Saya menyesuaikan white balance, memulihkan detail, dan menerapkan pengeditan selektif untuk membuat petir dan pemandangan lebih menonjol. Saya pernah mencoba gaya lain, beberapa di antaranya lebih disukai di media sosial daripada gaya biasa saya, dan menggoda untuk mengejar likes! Namun pada akhirnya, saya ingin menjaga fotografi petir sebagai sarana untuk melepas stres, jadi saya memotret untuk memuaskan diri sendiri.

 

 

Komposit

Gabungan dari 6 gambar yang diambil selama 30 menit melalui kaca
EOS R + EF-S10-22mm f/3.5-4.5 USM @ 13mm (setara 21mm), aperture antara f/5.6 hingga f/10, kecepatan rana antara 1 hingga 3 det., ISO 100
Waktu pemotretan: 18.30 hingga 19.00


Timelapse

Hal ini dapat dengan mudah dicapai jika Anda menggunakan timer interval untuk mengambil serangkaian gambar! (Lihat Berbagai fitur kamera yang berguna).

Tentu saja, ada hal lain yang bisa Anda lakukan dengan bidikan Anda. Hal ini tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan yang ingin Anda capai!


Saran alur kerja: Gunakan tombol Rate (peringkat) jika kamera Anda memilikinya

Saya menggunakan tombol Rate untuk menandai bidikan yang ingin saya simpan. Hal ini membantu menyederhanakan proses kurasi.

7. Bagaimana cara untuk meningkatkan?

Bagaimana cara untuk meningkatkan?

Belakangan ini, saya sibuk mencetak foto-foto saya, dan saya menyarankan semua orang untuk melakukan hal yang sama. Hal ini membuat Anda lebih memperhatikan detail dan ketidaksempurnaan, yang dapat mengubah cara Anda melakukan pengambilan gambar dan meningkatkan teknik Anda.

Chris Ambler

Lahir di Inggris, Chris telah tinggal di Singapura selama 7 tahun hingga sekarang. Chris sangat tertarik dengan fotografi cuaca serta petir, dan telah mendapatkan banyak pengakuan dalam bidang ini, termasuk undangan untuk berbicara tentang karyanya dan prosesnya oleh organisasi seperti Canon Singapura dan Masyarakat Fotografi Singapura.
Selain aktif berkontribusi ke komunitas fotografi badai lokal, Chris juga merupakan salah satu moderator aku @ig_stormclouds. Impian Chris adalah berburu badai dan fenomena cuaca di belahan dunia lainnya.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami