Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial Dasar-dasar Videografi- Part5

5 Teknik Perekaman Sinematik Untuk Video yang Lebih Baik

2021-09-10
0
3.43 k
Dalam artikel ini:

Beralih dari memotret gambar diam dalam fotografi ke visual bergerak dalam videografi bukanlah transisi yang paling mudah. Tiba-tiba, Anda tidak hanya berfokus untuk menangkap satu momen tetapi banyak momen selama periode waktu tertentu.

Jadi, bagaimana Anda bisa memastikan bahwa bidikannya cukup menarik secara visual untuk memikat penonton? Kami berbicara dengan Sean Seah dari VulcanWorx yang berbagi dengan kami 5 teknik sinematik untuk membantu Anda menghasilkan video yang lebih menarik dan dinamis untuk proyek Anda berikutnya.

 

Bidikan Close-up Ekstrem

Bidikan close-up ekstrem biasanya digunakan untuk menyorot bagian produk, makanan, atau untuk menekankan gerakan yang halus. Ini sangat efektif dalam menyampaikan detail yang mungkin tidak Anda perhatikan dengan mudah karena perspektifnya bukanlah sesuatu yang biasa Anda lihat. Untuk bidikan seperti itu, lensa makro seperti RF100mm f/2.8L Macro IS USM, akan sangat berguna.

 

Bidikan Rack Focus

Dalam bidikan rack focus, fokus lensa bergerak perlahan dari satu subjek atau area ke subjek atau area lainnya. Ini membantu Anda mengarahkan perhatian penonton dengan lancar. Misalnya, jika Anda ingin memperkenalkan model dalam adegan yang ramai, Anda dapat melakukan rack focus lensa (baik dengan fokus manual, atau Touch AF) dari tempat fokus awalnya ke model yang berjalan ke latar depan. Ini membantu untuk langsung mengalihkan perhatian kepada mereka.

Untuk menghasilkan bidikan seperti contoh di atas secara efektif dengan Miki C Sze, Anda harus menggunakan depth of field yang dangkal, agar aperture Anda bisa disetel sekitar f/2.8. Kedalaman bidang yang dangkal akan membantu Anda mengarahkan mata audiens dan memfokuskan perhatian mereka pada apa yang Anda inginkan.

 

Bidikan Vertigo

Saat Anda menggerakkan kamera ke satu arah tetapi zoom in ke arah lain selama pascaproduksi, Anda telah menciptakan apa yang disebut industri sebagai bidikan vertigo. Efek yang sangat menarik ini digunakan untuk situasi khusus untuk menyampaikan perasaan kaget atau terkejut.

Teknik ini sedikit lebih rumit karena melibatkan pascapemrosesan. Pilihan panjang fokus yang baik untuk lensa Anda adalah 35mm atau 50mm. Pastikan subjek Anda berada di tengah frame saat Anda bergerak mendekati atau menjauhinya. Perhatikan untuk tidak menempatkan subjek Anda terlalu jauh.

Bereksperimenlah dengan pengaturan aperture yang berbeda (f/2.6, f/4, f/5.6, dsb.) dan gunakan Autofocus jika memungkinkan. Jika kamera Anda bisa melakukannya, rekam dalam 50p dan itu akan memungkinkan Anda untuk memperlambat gerakan selama pascapemrosesan untuk menghasilkan rekaman yang lebih menarik.

Saat mengedit klip, keyframe titik awal dan akhir. Jika Anda mengambil rekaman sambil bergerak ke arah subjek, keyframe titik awal dengan zoom in dan titik akhir dengan 1x (tanpa zoom). Lakukan sebaliknya jika Anda merekam sambil berjalan menjauh dari subjek.

 

Bidikan Pelacakan

Seperti namanya, bidikan pelacakan mengikuti subjek saat mereka bergerak. Ini bisa dilakukan dari depan, belakang, atau dari samping subjek. Bidikan seperti itu bagus untuk video perjalanan karena kamera dapat mengikuti subjek saat mereka bergerak di berbagai lokasi atau pemandangan yang berbeda.

Dengan gimbal yang harganya menjadi lebih terjangkau akhir-akhir ini, Anda bisa memasangkan kamera Anda ke gimbal dan membuat bidikan pelacakan yang halus dan stabil dengan mudah. Dengan EOS R5 atau R6, In-Body Image Stabilizer  sangat efektif sehingga dengan gerakan kamera yang terkontrol, Anda bisa mendapatkan rekaman yang sangat berguna.

Menggunakan lensa sudut lebar seperti RF15-35mm f/2L IS USM dapat membantu memberikan suasana lingkungan kepada penonton. Alternatif lain dengan menggunakan lensa telefoto seperti RF135mm yang dipasang pada tripod untuk menggeser dan melacak subjek dapat memberikan kesan penuh energi.

 

Bidikan POV (Point-of-View)

Bidikan POV memberi Anda perspektif orang pertama dan menceritakan kisah melalui mata subjek. Metode ini sangat bagus bila subjek melakukan sulih suara sambil merekam, menceritakan apa yang mereka lihat.

Biasanya, kamera akan dipasang ke helm atau tali tubuh di sekitar dada subjek. Panjang fokus yang cocok untuk pilihan lensa adalah 35mm atau 50mm.

 

Dengan 5 teknik dasar ini, Anda dapat membuat video yang lebih menarik dengan sentuhan sinematik. Tapi ini hanyalah sekelumit dari dunia videografi yang begitu luas. Ada begitu banyak cara lain untuk membuat rekaman yang menarik dan memikat secara visual, jadi nantikan saat kami menjelajahi topik ini lebih lanjut.

Untuk artikel serupa, silakan kunjungi:

Pendahuluan tentang Membuat Film pada Canon EOS (1): Yang Harus Diketahui oleh Setiap Pemula

Pendahuluan tentang Membuat Film pada Canon EOS (2): Pengaturan, Kerja Kamera & Suara dan Musik

Pendahuluan tentang Membuat Film pada Canon EOS (3): Cara Mengedit dan Merekam Video yang Lebih Baik

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami