Nusa Penida mungkin terkesan "kurang bersahabat dengan turis", namun tempat ini menjanjikan titik penemuan pari manta lepas laut, lokasi selam yang kaya, air terjun tersembunyi, beragam pura dan masih banyak lagi bagi para fotografer petualang. Nusa Penida adalah pulau terbesar dari tiga pulau di lepas pantai tenggara pulau Bali, dengan kedua pulau lainnya yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Infrastruktur untuk turis sangatlah terbatas, namun tidak akan menghalangi Anda untuk mengunjungi keajaiban yang dimilikinya.
Canon EOS 5D Mark IV; EF70-200mm f/4L IS USM; f/5.6; 1/2000 sec; 70mm; ISO-200
Kebebasan berkendara di pagi hari
Saya masih ingat di suatu pagi saya bangun sekitar pk. 04.30 dan mengendarai sepeda motor menyusuri Pantai Atuh untuk memotret matahari terbit dengan EOS 5D Mark IV saya. Perjalanan dengan sepeda motor tersebut sangat menyenangkan karena sebagian besar jalannya berada dalam kondisi bagus. Namun tetaplah berhati-hati karena sebagian jalanan ada yang sedikit bergelombang karena tidak teraspal dengan benar.
EOS 5D Mark IV; EF70-200mm f/4L IS USM; f/4.5; 1/3200 sec; 85mm; ISO-200
Terasa seperti mengunjungi Bali di tahun 70an
Nusa Penida terasa "kurang bersahabat dengan turis" namun tempat ini bisa jadi merupakan salah satu destinasi perjalanan favorit saya di Bali. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, ingatlah kembali Bali di tahun 70an.
Begitu banyak hal yang dapat dilakukan
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Nusa Penida, seperti menyelam dan bermain snorkel, sambil mencari air terjun yang tersembunyi dan mendaki ke bangunan-bangunan pura. Puncak karang tertinggi di Pantai Kelingking merupakan salah satu tempat paling spektakuler yang pernah saya kunjungi. Pemandangannya benar-benar menakjubkan dan ketika saya mengalihkan pandangan ke bawah ke arah pantai, saya melihat pari manta di dekat pantai!
EOS 7D; EF8-15mm f/4L Fisheye USM; f/5; 1/640 sec; 12mm; ISO-200
EOS 7D; EF8-15mm f/4L Fisheye USM; f/4; 1/800 sec; 13mm; ISO-200
EOS 5D Mark IV; EF70-200mm f/4L IS USM; f/4.5; 1/400 sec; 169mm; ISO-200
Selain Bali, masih banyak destinasi selam di Indonesia, di mana Anda dapat menjelajahi dan memulai perjalanan Anda dalam dunia fotografi bawah air.
Peluang foto tiada batas
Saya ingin memotret dan berenang dengan pari manta, oleh karena itu saya langsung mengambil peralatan saya dan turun ke pantai secepat mungkin. Penelusuran yang sulit dan berbahaya ini memakan waktu sekitar 30 menit. Sayangnya pari manta tersebut sudah pergi saat itu. Namun saya tidak terlalu kecewa karena ombak tinggi hari itu sangat bagus untuk memotret pecahan ombak di pantai.
EOS 5D Mark IV; EF11-24mm f/4L USM; f/4.5; 1/4000 sec; 24mm; ISO-200
Perangkat yang tepat sangatlah penting
Nusa Penida sangat cocok untuk fotografi pemandangan dan bawah air. Untuk mengabadikan keajaiban alamnya yang begitu kaya, saya menggunakan Canon EF11-24mm f/4L USM, EF50mm f/1.4 USM dan EF70-200mm f/4L IS USM. Canon EF8-15mm f/4L Fisheye USM menjadi pilihan saya dalam pengambilan foto di dalam air. Kenali lebih lanjut lensa-lensa EF apa saja yang cocok untuk fotografi pemandangan.
EOS 5D Mark IV; EF8-15mm f/4L Fisheye USM; f/5; 1/2500 sec; 13mm; ISO-200
EOS 5D Mark IV sangat memudahkan pekerjaan saya karena kamera ini dapat memenuhi semua kebutuhan saya, seperti koordinat GPS, layar sentuh untuk mengubah pengaturan kamera dengan mudah, ISO tinggi, kemampuan lebih untuk memangkas foto, sistem autofocus yang lebih baik dan rentang dinamika yang semakin disempurnakan.
Canon EOS 5D Mark IV; EF11-24mm f/4L USM; f/5.6; 1/2000 sec; 18mm; ISO-200
Ikuti fotografi petualangan Rafael di pulau Bali: Bukit Peninsula, Gunung Batur dan Ubud. Nantikan petualangan terakhirnya di Bali dalam kunjungannya ke Bali Utara.
Mengenai Penulis
Fotografer dan peselancar dari Rio De Janeiro, Brazil. Motonya adalah: Saya menjalani hidup yang saya cintai. Ia kini tinggal di California, Amerika Serikat.