Pada bulan Februari 2017, telah diumumkan mengenai EOS 77D, kamera DSLR bagi para penggemar fotografi. Ini adalah model termutakhir yang dilengkapi dengan prosesor gambar DIGIC 7 serta serangkaian fitur lainnya. Ikuti terus, karena saya akan memperkenalkan 3 fitur EOS 77D yang memikat. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
#1: Pengoperasian dial yang nyaman, bahkan saat Anda melihat melalui viewfinder
Meskipun sejumlah dial dan tombol penting mungkin agak berbeda bentuknya, namun perannya sama seperti pada model DSLR kelas menengah. Proses mengoperasikan berbagai dial dan tombol kamera secara lancar, bahkan saat Anda melihat melalui viewfinder optik, karena bodi kamera didesain sedemikian rupa, sehingga Anda tidak perlu melihat pada dial untuk mengoperasikannya. Khususnya, Anda bisa menugaskan fungsi lain ke tombol AF-ON, yang praktis selama Anda memotret. EOS 77D jelas didesain untuk memungkinkan penggunanya membidik dengan percaya diri melalui viewfinder.
Anda bisa mengoperasikan kamera dengan memutar Main Dial dan Quick Control Dial sambil melihat melalui viewfinder.
Anda juga bisa mengkustomisasi tombol AF-ON dengan menentukan fungsi lain, seperti mengaktifkan AF lock dengan separuh menekan tombol rana apabila menggunakan Special Scenes Mode.
#2: Dengan kecepatan pemotretan beruntun 6 fps, Anda dapat menangkap momen terbaik
Kemampuan pemotretan beruntun berkecepatan tinggi EOS 77D sudah diperbaiki sehingga mencapai 6 frames per second (fps), yang memungkinkan Anda untuk menangkap subjek bergerak yang dibekukan sesaat. Cukup tekan dan tahan tombol rana untuk mendapatkan bidikan terbaik.
EOS 77D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 18mm (setara 29mm)/ Manual exposure (f/4, 1/1.250 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Bidikan ini diambil dengan menggunakan pemotretan beruntun sewaktu roller coaster (kereta luncur) terjun ke dalam kolam air. Saya memutuskan bahwa inilah bidikan terbaik, mengingat banyaknya air yang memercik keluar pancuran dan saat roller coaster terjun. Dalam bidikan yang dilakukan langsung setelahnya, bagian depan roller coaster tepat berada dalam bingkai, sehingga Anda bisa melihat bahwa interval di antara tiap bidikan sungguh sangat kecil.
#3: DIGIC 7 merealisasikan kecepatan ISO tinggi dengan noise minimal
Dengan DIGIC 7, kemampuan pemrosesan gambar telah berkembang dan mencapai kecepatan ISO normal hingga ISO 25600. Tidak adanya noise warna, perlu diberi catatan khusus, dan saya nyaris tidak melihat warna semu apa pun. Pengurangan noise terkini, juga memastikan bahwa detail pada subjek tidak remuk. Dengan fungsi Multi Shot Noise Reduction (Pengurangan Noise Multi-Bidik), butiran pada layar sangat jauh berkurang.
Kecepatan ISO hingga ISO 25600, sekarang bisa ditetapkan.
Kecepatan ISO hingga ISO 25600 bisa ditetapkan dalam mode ISO Auto.
ISO 25600
EOS 77D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM / FL: 18mm (setara 29mm)/ Aperture-priority AE (f/8, 1/100 det., EV-0,3) / ISO 25600/ WB: Daylight
* Ulasan ini berdasarkan model purwarupa. Sebagai hasilnya, harap diingat, bahwa produk aktual mungkin berbeda dari segi penampilan, kualitas gambar, dll.
SPESIFIKASI
Sensor gambar: kira-kira 22,3×14,9mm, sensor CMOS (APS-C)
Piksel efektif: kira-kira 24,2 megapiksel
Image Plane AF: Dual Pixel CMOS AF
Prosesor gambar: DIGIC 7
Kecepatan rana: 1/4.000 hingga 30 det.
kecepatan Pemotretan beruntun: kira-kira 6 fps
Kecepatan ISO: ISO 100 hingga 12800 (dapat diperluas hingga ISO 25600)
Titik AF: 45 (all cross-type)
Monitor belakang: Lebar 3,0 inci, 1,04 juta titik, LCD panel sentuh warna TFT vari-angle
Konektivitas: Wi-Fi, NFC, teknologi Bluetooth hemat energi
Bobot: kira-kira 540g (termasuk baterai dan kartu)
Ukuran:
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Di samping memotret untuk iklan dan majalah di Jepang dan di luar Jepang, beliau juga adalah pengulas untuk “Digital Camera Magazine” sejak peluncuran publikasi ini serta menerbitkan sejumlah karyanya. Dalam ulasan produk dan lensa, Takahashi secara khusus mendukung berbagai teknik fotografi yang menonjolkan performa lensa melalui sudut pandang dan pengujian uniknya. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).