Bang Dzoel: Tanpa Tangan, Tanpa Kaki. Hanya Semangat yang Gigih untuk Berhasil
Achmad Zulkarnain adalah seorang fotografer profesional berusia 25 tahun dari Indonesia. Ia lebih dikenal dengan panggilan Bang Dzoel yang dia namakan sendiri, meskipun lahir tanpa tangan dan kaki.
Ceritakanlah tentang diri Anda kepada kami.
Saya lahir pada tahun 1992 di Desa Benelanlor, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Di tempat ini saya besar dan masih saya tempati hingga sekarang.
Bagaimanakah munculnya minat Anda dalam fotografi?
Saya bekerja di sebuah warung internet yang menawarkan jasa foto. Kadang-kadang saat teman saya (pemilik warnet) tidak berada di tempat, saya membantunya mengambil pasfoto untuk para pelanggan. Di saat yang sama saya belajar cara mengoperasikan kamera DSLR secara umum, dan tak lama kemudian saya pun terpancing!
Bagaimana cara Anda mempelajari fotografi?
Dari artikel di internet dan tutorial di YouTube seperti pencahayaan dan ISO. Dikarenakan semua informasi tersedia di YouTube, saya menjadi semakin semangat dalam mendalami fotografi. Dari apa yang saya baca dan tonton, saya coba praktikkan di lapangan. Saya menabung seluruh gaji saya selama 2 tahun untuk membeli kamera Canon EOS 1100D. Setelah membeli kamera tersebut, minat saya dalam fotografi semakin bertambah.
Kenapa Anda begitu tertarik dengan fotografi fesyen?
Pertama-tama, saya suka dengan dinamika kelompok dari pengarah gaya dan fotografer (itu saya!) disertai subjek model, asisten lampu dan personil lainnya yang bekerja sama untuk meraih hasil istimewa. Kedua, fotografi fesyen yang menjadikan siapa saya hari ini. Pekerjaan saya sekarang mencakup fotografi pernikahan, acara pelayaran kapal, hingga undangan sebagai pembicara di lokakarya fotografi di Hong Kong (tahun 2018). Dalam fotografi pemandangan, saya seringkali hanya sendirian, dan dibatasi oleh medan yang seringkali tidak dapat diakses oleh orang difabel.
Beberapa foto hasil bidikan Bang Dzoel
Apakah ada bidang fotografi lain yang Anda minati?
Saya mengawali fotografi dari fotografi pemandangan. Setelah terjatuh dari tebing dalam salah satu perjalanan foto, saya berpikir kembali apakah saya masih bisa meneruskan bidang fotografi satu ini. Akhirnya saya memutuskan untuk bekerja dengan model saja. Pada saat bersamaan, saya juga mencoba fotografi makanan dan produk.
Bisakah Anda perlihatkan foto favorit Anda atau proyek yang sangat berkesan bagi Anda?
Ini foto seorang model yang mengenakan mahkota dan busana Batik berusia lebih dari 150 tahun di tengah sawah. Dengan pencahayaan alami, saya berhasil mengabadikan aura "putri" dalam dirinya.
Foto favorit Bang Dzoel
Kamera apa yang Anda gunakan sekarang?
Saya menggunakan Canon EOS 6D
Apa kesulitan yang Anda temui saat belajar menggunakan sebuah kamera DSLR?
Saya belajar untuk menstabilkan tubuh saya untuk menghindari hasil foto kabur saat menggunakan lensa-lensa berat seperti EF-S18-55mm. Oleh karena itu ISO-200 dan kecepatan 1/250 detik menjadi standar saya. Dengan ISO-100 (atau lebih rendah), saya gunakan lampu flash. Kini bahkan dengan ISO-50 saya tetap yakin untuk menggunakan lensa telefoto.
Aksi Bang Dzoel
Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk dapat memegang kamera dengan nyaman?
Hampir dua tahun.
Bagaimana cara Anda mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pemotretan?
Saya sulit bergerak di kerumunan. Ukuran saya menyulitkan saya untuk menarik perhatian orang. Oleh sebab itu saya harus berdiri di depan mereka untuk bisa mendapat perhatian!
Apa perasaan Anda terkait wawancara dengan Aljazeera TV yang menyedot perhatian sedemikian besar dari media sosial lokal dan internasional?
Wawancara tersebut terjadi tanpa terencana dan benar-benar hanya sebuah kebetulan. Salah satu teman saya bercerita tentang diri saya kepada seorang wartawan Aljazeera saat wartawan ini sedang mencari berita menarik di luar Qatar. Setelah artikel dan video tersebut mengudara, dalam semalam saya menjadi selebritas media sosial. Saya berharap bisa menginspirasi orang lain untuk mengalahkan disabilitas mereka. Anda dapat menyaksikan wawancaranya di sini.
Bagaimana cara Anda menghindari dari kebosanan?
Saya hanya merasa bosan jika tidak memotret!
Fotografer Indonesia ternama Darwis Triadi mengundang Anda untuk lebih mendalami fotografi fesyen di sekolahnya sendiri. Apa yang Anda pelajari?
Hal yang pertama adalah etika profesional, lalu cara menginspirasi dan mengarahkan subjek model saya, baik itu mereka model maupun direktur perusahaan, untuk menampilkan yang terbaik dari mereka. Saya sekarang merasa lebih yakin untuk mengeksekusi konsep saya dengan lebih mantap dan meraih hasil maksimal dengan pencahayaan.
Bagaimana cara Anda menghindari dari kebosanan?
Saya hanya merasa bosan jika tidak memotret!
Fotografer Indonesia ternama Darwis Triadi mengundang Anda untuk lebih mendalami fotografi fesyen di sekolahnya sendiri. Apa yang Anda pelajari?
Hal yang pertama adalah etika profesional, lalu cara menginspirasi dan mengarahkan subjek model saya, baik itu mereka model maupun direktur perusahaan, untuk menampilkan yang terbaik dari mereka. Saya sekarang merasa lebih yakin untuk mengeksekusi konsep saya dengan lebih mantap dan meraih hasil maksimal dengan pencahayaan.
Sudah berapa lama Anda belajar di Darwis School?
Awalnya hanya untuk dua bulan, namun dengan beberapa kali perjalanan saya ke Banyuwangi untuk mengerjakan proyek pribadi, Darwis kemudian meminta saya untuk tinggal selama enam bulan.
Anda belajar hukum dan pernah bekerja di kantor hukum. Apakah Anda akan kembali ke bidang itu?
Saya tidak cocok dengan pekerjaan kantoran, jadi saya saya akan fokus pada fotografi di mana saya merasa lebih nyaman dan tidak terikat saat mengarahkan kegiatannya.
Apa gaya fotografi Anda?
Saya memadukan pemandangan dan model untuk menciptakan foto fesyen pemandangan. Saya berpijak pada fesyen tradisional di mana saya bisa mengangkat kisah dari masa lalu.
Bang Dzoel bersama teman-temannya dalam acara Canon PhotoMarathon di Jakarta (November 2017)
Apa yang ingin Anda capai dalam waktu lima tahun ke depan?
Pameran tunggal yang menampilkan foto teman-teman difabel melakukan aktivitas normal. Saya ingin kekuatan dari dalam diri mereka bercerita lewat foto-foto saya.
Anda pernah mengunjungi Kawah Ijen di Jawa Timur. Bagaimana pengalaman Anda?
Saya merasa kecil dan tidak berdaya di puncaknya. Ketika kita berada di atas, kita tidak boleh melupakan yang di bawah.
Apakah Anda berencana untuk mendaki gunung lagi?
Saya berencana untuk mendaki Gunung Ranu Kumbolo atau Rinjani di Lombok dalam waktu setahun ke depan. Saya perlu seorang teman dengan pengetahuan P3K untuk mendampingi saya. Kata salah seorang teman, kendati pendakian sungguh melelahkan, namun ketika Anda mencapai puncaknya Anda pasti mau melakukannya lagi.
Adakah pesan buat para pembaca dan fotografer di luar sana?
Sekalipun kamera Anda adalah kamera sederhana dan tua, ingatlah bahwa kamera itu hanya perantara. Yang paling penting adalah bagaimana Anda menggunakannya. Oleh karena itu, fokuslah pada teknik untuk meraih visi Anda.
Di Canon PhotoMarathon 2017, Merry Harun, Direktur Divisi Canon dari PT Datascrip mempersembahkan satu unit kamera Canon EOS 6D, lensa EF, dan genggaman baterai kepada Anda. Apa perasaan Anda tentang hal ini?
Terima kasih kepada Canon Indonesia dan PT Datascrip atas penghargaan dan keyakinannya pada saya. Mulai dari awal timbulnya minat fotografi dalam diri saya, saya sudah menggunakan Canon dan kamera ini juga akan mengantar saya ke Hong Kong di tahun 2018 untuk mengajar di lokakarya fotografi (diundang PT Datascrip).
Direktur Divisi Canon (PT Datascrip) mempersembahkan satu set peralatan Canon kepada Bang Dzoel
Apa impian Anda setelah menerima kamera EOS baru dari Canon?
Saya ingin berkeliling dunia.
Wawancara ini berlokasi di Canon PhotoMarathon 2017 di Jakarta, Indonesia pada tanggal 4 November 2017. Anda dapat melihat foto-foto Bang Dzoel di akun Instagramnya.
Simak pula kisah Ibu Rusidah, tentang bagaimana ia mengatasi disabilitasnya untuk menjadi seorang fotografer keliling dan menopang keluarganya.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!