Bagaimana cara kita menangkap dimensi yang kita lihat melalui mata kita di ruang persegi panjang kecil suatu foto? Bagaimana cara kita menghasilkan bidikan yang memancarkan indera kedalaman yang mengagumkan? Untuk melakukannya, ada beberapa elemen yang harus dipertimbangkan. Dalam artikel ini, mari kita cermati, apa elemen tersebut. (Ditulis oleh: Tatsuya Tanaka)
Sesuaikan sudut, dan kombinasikan efek perbedaan kecerahan dan aperture
Foto adalah bentuk ekspresi pada bidang dua dimensi. Oleh karena itu, agar dapat menonjolkan dimensi atau kedalaman gambar, penting mencurahkan perhatian pada komposisi serta sudut ketika menangkap bidikan. Contohnya, objek tiga dimensi yang terbuat dari garis-garis lurus, seperti jembatan atau gedung, mungkin tampak seperti bidang dua dimensi apabila ditangkap dari depan. Namun demikian, jika Anda mengubah sudutnya sedikit, gambar akan terlihat tiga dimensi ketika objek di latar belakang menjadi terlihat. Demikian juga halnya, jika terdapat objek di latar depan dan latar belakang untuk perbandingan, perbedaan ukurannya menjadi terlihat, dan karenanya, menonjolkan indera jarak dan menghasilkan kesan mendalam pada gambar. Hal penting lainnya, adalah kecerahan warnanya. Bahkan, apabila Anda memiliki objek tunggal, perbedaan dalam kecerahan dari depan ke belakang, juga membantu menciptakan suatu dimensi. Ini diilustrasikan dalam foto daun pakis di bawah. Melalui cara penampilan subjek dan perbedaan warna itulah yang membantu menciptakan efek tiga dimensi dalam foto dua dimensi.
Teknik komposisi paling efektif yaitu komposisi diagonal, dan komposisi yang memandu perhatian pemirsanya. Anda juga dapat menonjolkan dimensi dengan cara menyandingkan beberapa komposisi ini dengan perubahan pada nilai aperture untuk memburamkan latar depan atau latar belakang secara signifikan.
Elemen Kunci
- Manfaatkan sebaik-baiknya komposisi diagonal atau komposisi yang memandu perhatian pemirsanya untuk menciptakan efek pop-up atau efek yang menarik perhatian pemirsanya hingga ke bagian belakang gambar.
- Cobalah mengubah sudut kamera yang berbeda untuk menciptakan efek perspektif antara subjek dan latar belakang.
- Curahkan perhatian untuk menyertakan sejumlah subjek yang memungkinkan indera jarak dipertegas.
- Sesuaikan nilai aperture untuk menciptakan keburaman latar depan atau latar belakang, untuk lebih menonjolkan dimensi pada subjek.
- Manfaatkan exposure compensation pada kamera untuk menegaskan perbedaan dalam kecerahan antara subjek dan latar belakang.
Gunakan ukuran subjek untuk menonjolkan dimensi dan kedalaman
EOS-1Ds Mark III/ EF16-35mm f/2.8L USM/ FL: 28mm/ Aperture-priority AE (0.8 det., f/11)/ ISO 160/ WB: Auto
Teknik Komposisi: Komposisi Diagonal (Silang), Memandu Perhatian Pemirsa
Focal Length: 28mm
Bidikan daun pakis ditangkap dari sudut rendah dengan menggunakan zoom wide-angle. Daun pakis utama tampak paling berantakan, sedangkan objek yang jaraknya lebih jauh tampil lebih kecil, yang menonjolkan dimensi serta kedalaman, membentuk komposisi yang memandu perhatian pemirsanya. Pada saat yang sama, memilih lokasi yang gelap di bagian tengah, akan menciptakan kontras pada kecerahan. Hal ini, dibarengi dengan silang yang diciptakan oleh komposisi diagonal dedaunan pakis, menghasilkan efek tiga dimensi, seolah-olah bagian tengah gambar menonjol keluar.
Komposisi dengan indera dimensi dan kedalaman foto
Komposisi dengan indera dimensi dan kedalaman foto
Saya menempatkan jembatan darat di sepanjang garis diagonal dalam komposisi, dan mengambil bidikan dari sudut rendah untuk membuat latar depan dan latar belakang terlihat sangat berbeda. Dengan komposisi diagonal, benda di latar depan tampil besar, sedangkan yang di latar belakang terlihat kecil, dan karenanya memancarkan indera dimensi serta kedalaman.
Dimensi yang diciptakan oleh bokeh – Pemburaman efektif
"Bokeh" mengacu ke suatu efek, di mana gambar tampak lebih buram saat Anda menjauh dari titik dalam fokus. Efek ini membantu memandu perhatian pemirsa ke titik dalam fokus, dengan menonfokuskan sekitarnya yang menciptakan indera dimensi.
Lahir tahun 1956, Tanaka adalah salah satu fotografer langka yang menghasilkan karya yang melintasi beragam genre secara luas, dari perspektif aslinya. Semua genre ini berkisar dari benda-benda dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti serangga dan bunga, lanskap (landscape), bentangan langit (skyscape), dan benda-benda langit. Di samping fotografi, Tanaka juga mengembangkan pendekatannya sendiri dalam pasca proses, termasuk retouch dan pencetakan.