EOS 5D Mark III, EF50mm f/1.4 USM lens, f/3.5, 50.0mm, 1/250secs, ISO250 oleh florentina.amon
Yang menjadikan fotografi konseptual begitu menyenangkan secara tidak umum adalah bahwa setiap foto yang disuguhkan lebih dari sekedar hasil karya yang 'bagus'. Foto-foto ini selalu lebih dari sekedar pemandangan, potret, semangkuk buah, atau wajah keriput seorang pria tua. Setiap foto konseptual menggambarkan suatu ide. Ini adalah eksplorasi ide dan pengalaman manusia - narasi yang personal dan puitis.
Sejarah Singkat
Dalam seni, terdapat Neoklasik selama Revolusi Industri pada tahun 1700-an, Impresionisme selama Perang Perancis-Prusia pada tahun 1800-an, dan Seni Pop pada tahun 1960-an. Dalam fotografi, sejarah fotografi konseptual relatif lebih muda. Berasal dari Seni Konseptual, suatu gerakan pada akhir tahun 1960-an, hasil karyanya lebih diutamakan daripada estetika dan bahan-bahan tradisional - ide atau konsep yang lebih penting daripada pelaksanaan itu sendiri. Keterlibatannya pada tahap awal termasuk mendokumentasikan pertunjukan, patung sementara atau aksi, menerjemahkan ide-ide dan konsep ke dalam foto.
Ahli konsep foto dari Inggris, John Hilliard, yang belajar di Lancester College of Art dan Saint Martin School of Art, menyadari bahwa bias itu melekat dalam fotografi, bahwa foto tidak bisa bersifat netral. Dia mulai memanipulasi proses fotografi dan hasil-hasilnya. 30 tahun kemudian, hasil karyanya berkembang dengan chroma yang lebih kuat, mendorong pemrosesan dan saturasi. John Baldessari, seorang seniman konseptual Amerika, melakukan pendekatan terhadap fotografi konseptual dengan cara yang berbeda. Menggunakan fotografi 'found' (pemulihan foto yang hilang, tidak diklaim, atau buangan) dan foto yang disesuaikan (menciptakan kembali/pembuatan konsep ulang dari benda atau foto yang sudah ada dengan perubahan kecil), dia melakukan eksploitasi pada narasi yang berpotensi pada foto untuk menciptakan foto yang menggugah (pikirkan tentang Campbell Soup dari Andy Warhol). Meskipun metode kreasi mereka berbeda, namun mereka memiliki tujuan yang sama - untuk mengeksplorasi suatu ide atau konsep melalui fotografi.
Bagaimana tepatnya Anda menerjemahkan ide menjadi sebuah foto dan bagaimana sebenarnya cara kerja fotografi konseptual? Berikut adalah beberapa kiat untuk membantu Anda memulai petualangan fotografi konseptual Anda.
Mengembangkan Konsep
Selain menggambarkan suatu ide melalui foto, dalam fotografi konseptual, seseorang perlu berpikir lebih dalam dan lebih kreatif ketika menciptakan sebuah foto. Anggap saja seakan-akan Anda sedang menjelajahi lanskap interior dari pikiran Anda. Apa saja cara-cara yang mungkin dapat Anda gunakan untuk menyampaikan suatu ide melalui fotografi? Apakah penjajaran antara ketakutan apokaliptik dan euforia hidup bisa menceritakan sebuah kisah yang baik dari keberadaan dualisme? Atau apakah orang yang tergantung di udara menunjukkan bagaimana seseorang hancur di antara dua dunia? Apakah jalan kosong yang berkabut dengan pohon ek tua di kejauhan memancarkan kesepian dan melankolis, yang menggambarkan inti dari depresi?
EOS 7D, EF28mm f/1.8 USM lens, f/16.0, 28.0mm, 1/80secs, ISO160 oleh tamaralvarez
Temukan Emosi
Jika Anda bisa membuat sebuah foto yang mencolok, menarik secara emosional, dan provokatif, maka tujuan Anda telah tercapai. Kebahagiaan dan sukacita, kesedihan dan keputusasaan... mendatangkan suatu emosi yang bisa membuat sebuah foto terpancar dari ketidakjelasan di dalamnya. Apakah siluet suatu pasangan memancarkan romantisme di kala senja? Apakah seorang gadis muda dengan mainan yang tergantung di tangannya menambah kesan teror di jalan yang gelap dan kosong atau menimbulkan simpati dan kesedihan dari para pemirsa? Pikirkan emosi yang Anda ingin agar dirasakan oleh mereka, dan kemudian mulai bekerja dari sana.
EOS-1D Mark III, EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS lens, f/5.6, 100mm, 1/50secs, ISO200 oleh Michael Theis
Ikuti Cahaya
Fotografi adalah segala sesuatu tentang menemukan cahaya. Untuk menimbulkan emosi tertentu dalam foto konseptual Anda, penting untuk mengeksplorasi segala jenis pencahayaan, dan mungkin tidak perlu berupa perlengkapan pencahayaan yang mahal. Alat pencahayaan dapat ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari - korek api, senter, lampu rumah, lampu kilat eksternal ...mengeksplorasi kemungkinan dan bermainlah dengan cahaya untuk mencapai suasana hati yang Anda inginkan.
EOS 7D, EF28mm f/1.8 USM lens, f/1.8, 28.0mm, 1/80secs, ISO320 oleh tamaralvarez
Teknik Itu Penting
Dari pemotongan gambar hinggi menentukan kedalaman ruang, keterampilan teknis yang Anda miliki bisa menciptakan atau menghancurkan foto Anda. Temukan komposisi yang terbaik mengencangkan atau melebarkan pemotretan Anda, gunakan pengaturan diafragma yang tepat untuk menarik perhatian pada subjek, aturlah kecepatan rana untuk menyesuaikan gaya dari foto Anda. Konsep dan kreativitas memainkan peran besar dalam fotografi konseptual, begitu juga teknik fotografi.
EOS 5D Mark III, EF50mm f/1.4 USM lens, f/1.4, 50.0mm, 1/1600secs, ISO100 oleh florentina.amon
Fotografi konseptual sangat kreatif dan menyenangkan. Beberapa dari foto konseptual terbaik adalah segala sesuatu tentang menemukan suara Anda, kreatif, dan menikmati proses pembuatan.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Profil penulis
Darren Wong
Seorang penulis pada hari kerja dan fotografer amatir pada hari liburnya, Darren sangat menikmati keduanya, dan tidak lupa menikmati kopi, desain yang menginspirasi, film yang indah, dan perjalanan yang eksotis. Darren juga percaya bahwa percakapan yang baik dapat mengisi jiwa seorang penulis, karena tidak ada yang lebih menyegarkan daripada pertukaran ide yang menginspirasi. Lebih lanjut, hasil karyanya bisa dilihat di www.darrenwphotography.com