Jenis foto seperti apakah yang dihasilkan oleh EOS 7D Mark II, dan bagaimana kamera ini merombak fotografi konvensional? Artikel ini mengemukakan kesan pertama EOS 7D Mark II dari sudut pandang seorang fotografer dalam bidang fotografi rel kereta api. (Dilaporkan oleh: Yuya Yamasaki)
EOS 7D Mark II Merombak Dunia Fotografi Rel Kereta
Berikut ini tiga fitur EOS 7D Mark II yang paling menonjol. Salah satunya adalah performa AF, dengan peningkatan yang secara khusus dibuat pada fungsi pelacakan fokus. Dengan AI Servo AF III dan AF Configuration Tool yang lebih canggih, tingkat performa pelacakan subjek nyaris setara dengan kemampuan EOS-1D X. Di atas itu semua, pelacakan informasi warna oleh EOS iTR AF juga sudah diperbaiki, sedangkan algoritma pelacakan baru yang diperkenalkan pada kamera EOS untuk pertama kali, juga semakin dahsyat dalam melacak objek selain subjek manusia. Setelah mencoba EOS 7D Mark II untuk memotret kereta api kilat yang melaju pada kecepatan tinggi, performa pelacakan AF yang istimewa ini membuatnya begitu mudah, sehingga saya berpendapat bahwa prosesnya tidak cukup menantang.
Fitur kedua EOS 7D Mark II adalah 65 titik AF, jumlah terbesar dalam seri EOS. Pokoknya, semua titik AF adalah jenis cross type, dan titik AF tengahnya sensitif hingga f/8 dan batas rendah cahaya -3EV, membuatnya begitu mudah untuk memotret dengan menggunakan lensa super telefoto apabila keadaan di sekelilingnya gelap. Yang juga mengagumkan adalah variasi mode pemilihan area AF. Selain mode yang juga tersedia pada EOS-1D X, termasuk Zone AF dan dua jenis perluasan titik AF, kini sudah ditambahkan Large Zone AF baru. Sensor format APS-C memiliki area pemfokusan lebar, dan dengan mode Large Zone AF yang baru, sekarang Anda dapat melacak subjek secara sepat dan secara akurat hingga ke empat sudut gambarnya. Pemandangan yang saya andalkan di waktu lalu pada MF, seperti tampilan penuh atau tampilan belakang gerbong kereta, semua ini dapat ditangkap dengan AF.
Satu lagi keunggulan lainnya, yaitu continuous shooting speed (kecepatan pemotretan bersinambungan) yang tinggi sekitar 10 fps. Terus terang, saya berpendapat bahwa kecepatan 8 fps pada EOS 7D tidak cukup untuk pemotretan subjek seperti kereta api kilat, dan peningkatan yang dibuat pada EOS 7D Mark II telah membantu memberikan pengalaman yang tidak menimbulkan stress. Banyak orang yang mungkin mengira bahwa perbedaan 2 fps bisa diabaikan, tetapi perbedaan ini ternyata krusial di dunia fotografi rel kereta api.
Kesimpulannya, EOS 7D Mark II tidak diragukan lagi, adalah kamera sempurna bagi mereka yang ingin menangkap kereta api dan subjek lain yang bergerak sesuai keinginannya.
EF200-400mm f/4L IS USM Extender 1.4x/ 560mm (setara dengan 896mm dalam format 35mm)/ Manual exposure (1/1.000 det., f/5.6)/ ISO 400/ WB: Daylight/ AI Servo AF/ Large Zone AF
Saya mencoba menangkap kereta api kilat tampak belakang, dan tidak menyadari bahwa ada kereta api lainnya yang sedang melaju dari arah depan. Meskipun kemunculannya secara tiba-tiba, namun AI Servo AF tetap dapat mempertahankan fokus pada subjek yang dituju.
EF16-35mm f/2.8L II USM/ 26mm (setara dengan 42mm dalam format 35mm)/ Manual exposure (1/250 det., f/2.8)/ ISO 1600/ WB: Daylight/ One-Shot AF/ Spot AF
Bukan hanya performa AF yang sudah berkembang pada kamera ini. Dengan Dual DIGIC 6 processor dan pixel count tinggi serta high resolving power sekitar 20,2 megapixel, tidak saja Anda dapat mereproduksi warna yang lembut, tapi juga kesan dan suasana sesungguhnya pada lokasi itu.
Fitur Terbaik
Informasi Viewfinder
Pengaturan Dapat Dilihat melalui Eyepiece
Dengan mengadopsi Intelligent Viewfinder II, berbagai tugas seperti pengalihan mode, sekarang dapat dilakukan sewaktu Anda sedang melihat ke dalam viewfinder. Karena hampir semua pengaturan kamera dapat ditampilkan dalam viewfinder, maka Anda dapat berkonsentrasi pada komposisi dan subjek seraya tetap mengawasi eyepiece.
Lensa yang Direkomendasikan
Pasangan Sempurna untuk Mendekati atau Menjauhi Subjek
EF200-400mm f/4L IS USM Extender 1.4x
Dilengkapi dengan extender, focal length lensa ini setara dengan 320 hingga 896mm dalam format 35mm apabila dipasangkan ke EOS 7D Mark II, sehingga membuatnya sebagai lensa yang tidak tergantikan untuk memotret kereta api kilat. Lensa ini juga berfungsi baik dengan AF, memungkinkan fotografer berkonsentrasi pada bidikan dan menyerahkan tugas pemfokusan pada kamera, seperti saat mengambil bidikan close-up dengan dampak yang kuat.
Klik di sini untuk melihat rincian EF200-400mm f/4L IS USM Extender 1.4x
EF16-35mm f/4L IS USM
Dalam foto rel kereta, sering kali kereta api diposisikan pada ujung komposisi, dan aperture maksimum digunakan pada sebagian besar kasus untuk “membekukan” pergerakan subjek yang bergerak sangat cepat. Lensa ini mempertahankan resolving power-nya yang kuat apabila aperture dibuka sepenuhnya. Hal ini membuatnya sebagai lensa sempurna apabila Anda ingin menyertakan pemandangan dalam foto rel kereta api.
Lahir pada tahun 1970 di Hiroshima, Yamasaki adalah perwakilan "Railman Photo Office", perpustakaan foto yang berspesialisasi dalam foto rel kereta api. Ia telah menghasilkan karya fotografis tentang rel kereta api, dari sudut yang tidak umum dengan kepekaannya yang unik.