THOW KWANG POTTERY JUNGLE

Tempat ini adalah tempat usaha keluarga yang bergerak dalam pembuatan kerajinan tanah liat. Di sini Anda bisa menemukan "tungku naga" tertua di Singapura. Dibuat pada tahun 1940, tungku ini memiliki panjang 36 meter dan lebar dua meter serta mampu memuat 5.000 buah keramik di dalamnya. Tungku ini juga memiliki lorong-lorong untuk menyimpan ratusan kerajinan keramik yang indah penuh warna cerah.

KRANJI MARSHES

Kranji Marshes adalah rawa air tawar yang merupakan rumah dari beraneka ragam hayati mulai dari hewan reptil, amfibi maupun tumbuh-tumbuhan.

Tanah rawa ini juga merupakan tempat yang sangat digemari oleh pencinta burung untuk melihat lebih dari 170 jenis burung yang hidup di sini. Jika Anda ingin menikmati pemandangan dari ketinggian, silakan menaiki Menara Tower setinggi 10,65 m yang menawarkan pemandangan yang sangat indah.

KEBUN BARU BIRD-SINGING CLUB

Terletak pada kaki bukit di Ang Mo Kio Garden West, Kebun Baru Bird-Singing Club adalah tempat yang menawarkan pemandangan seindah kemerduan suara di sana. Pada pukul 6 setiap pagi, burung-burung akan saling menyapa dari tiang setinggi 20 kaki. Pada puncaknya, tempat ini dapat menampung 1000 sangkar burung, yang memberikan pemandangan spektakuler.

Di sini, Anda akan menjumpai banyak warga lansia yang menghabiskan waktu saling bercengkerama atau sekedar menikmati merdunya suara alam yang merupakan rahasia bagi mereka untuk tetap sehat.

Puerta Real Gardens

Dikelilingi oleh tembok kokoh yang telah berdiri sejak abad ke-18, Puerta Real Gardens dulunya merupakan taman khusus bagi Gubernur Jenderal yang digunakan untuk acara jamuan kenegaraan pada masa penjajahan Spanyol saat lukisan indah adalah layaknya foto HD saat ini.

Dengan taman yang dirawat baik serta jembatan lipat dan jalan setapak dari masa lalu, menjadikan lokasi ini laksana puri megah dalam kisah dongeng. Berada di tengah tanaman tropis, bunga dan pohon kelapa, Anda akan merasa seperti seorang raja saat berjalan di taman ini.

Bahay Nakpil-Bautista

Bahay Nakpil-Bautista merupakan rumah tua yang telah berusia 100 tahun. Adapun nama tersebut diambil dari nama salah satu penghuninya, yaitu Dr. Ariston Bautista, yang juga pendiri rumah ini dengan istrinya, Petrona Nakpil. Rumah ini memiliki arsitektur unik yang jarang sekali dijumpai di kota Manila, dengan sentuhan Viennse Secesssion yang jelas terlihat pada garis-garisnya yang begitu halus serta bentuk simetris, geometris dan juga kayu keras yang digunakannya.

Rumah ini sekarang berfungsi sebagai museum lukisan dan furnitur dari perhimpunan pejuang revolusi Katipunan, yang berjasa dalam meraih kemerdekaan Filipina.

KANTOR POS PUSAT MANILA

Kantor Pos Pusat Manila merupakan sisa kemegahan kota Tua Manila. Tidak banyak orang yang mengunjungi bangunan megah ini, yang pada awalnya dibangun di tepi sungai Pasig untuk memudahkan pengiriman surat melalui sungai. Kantor pos ini dibangun dengan gaya neoklasik setelah Perang Dunia II dan saat ini berdiri sebagai sisa kemegahan kota Manila zaman dulu.

ARTHAYASA STABLE

Kawasan Arthayasa Stable berdiri pada tahun 1992 sebagai tempat khusus yang menawarkan fasilitas menunggang kuda.

Kawasan ini terus dikembangkan hingga saat ini menjadi salah satu fasilitas menunggang kuda terbaik di Asia Tenggara. Akan tetapi, oleh karena letaknya yang berada di luar Jakarta Selatan, yaitu Limo-Cinere, tempat ini tidak banyak diketahui oleh orang awam Jakarta. Di sini Anda juga bisa menemukan kafe. Jadi jika Anda tidak ingin berkuda, Anda juga dapat menikmati ketenangan alam jauh dari hiruk-pikuk kota di kafe ini sembari menyaksikan kuda-kuda beraksi dengan sangat anggun.

Kampung 99 Pepohonan

Tempat ini layaknya sebuah kampung yang terisolasi, jauh dari keramaian kota Jakarta. Semua bangunan terbuat dari kayu dan tidak tersentuh oleh proses urbanisasi. Udara di sini sangat segar dan alami. Tempat ini juga memiliki penginapan khusus bagi para petualang yang ingin merasakan kehidupan di tempat yang jarang dikunjungi serta jauh dari zona nyaman mereka.

Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk

Taman ini merupakan hutan bakau kedua yang khusus dibangun untuk melindungi kota Jakarta dari erosi air laut. Lingkungan yang begitu asri sangat cocok untuk melepas keletihan dari udara Jakarta yang begitu panas. Di sini Anda juga dapat menginap di rumah-rumah tenda untuk bersantai dan menjauhkan diri dari kehidupan kota yang begitu ramai.

Dengan mengeluarkan sedikit biaya, Anda juga dapat menanam pohon bakau di rawa dan memberikan nama sesuai keinginan. Sebuah cara yang patut ditiru untuk meninggalkan jejak pribadi tanpa merusak alam.

KAMPUNG BAMBO PHU AN

Terletak di provinsi Binh Duong, yaitu 35 km di sebelah utara kota Ho Chi Minh City, adalah Kampung Bambu Phu An. Para pengunjung akan disambut dengan gugusan bambu rimbun yang terdiri dari 130 jenis bambu. Anda juga dapat menjelajahi kampung yang tersembunyi di balik hutan dan melihat bagaimana para penghuni kampung menggunakan sumber daya alam yang ada dengan bijaksana demi kelangsungan hidup mereka.

PULAU THANH DA

Hanya sejauh 8 km dari Distrik 1 kota Saigon, Anda dapat menemukan sebuah pulau kecil yang bernama Pulau Thanh Da. Dikelilingi oleh taman rindang, sawah serta kebun indah dan restoran-restoran milik keluarga, surga kecil ini hampir tak tersentuh oleh kemajuan kota.

Anda bahkan dapat melihat langsung hewan-hewan seperti angsa, ayam dan babi bebas berkeliaran di sekitar pulau saat Anda berjalan pada jalan setapak.

CIVIL HOUSE NO. 107A/4, HAMLET 1, AN PHU TAY

Saat ini, di tengah kemajuan kota Saigon yang sangat pesat, Anda tidak banyak menemukan rumah seperti An Phu Tay.

Mulai dibangun pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900, rumah ini merupakan monumen dengan berbagai barang antik serta kerajinan kayu yang begitu indah dari zaman dulu. Anda dapat juga melihat sebuah altar untuk acara keagamaan Budha dan telah digunakan beberapa generasi untuk memanjatkan doa kepada leluhur setiap tahun.