Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Cara Membuat Potret Panorama Sudut Lebar

2023-03-24
2
587

Kalau lensa yang Anda miliki tidak memadai untuk menangkap pemandangan secara megah, solusi cepatnya adalah mengambil beberapa bidikan dan merangkaikannya menjadi suatu panorama. Menggunakan lensa sudut lebar dapat mencapai hasil yang sangat unik, tetapi bagaimana cara Anda mendapatkan hasil yang bagus, khususnya pada subjek manusia? Fotografer pre-wedding dan potret wajah yang memenangkan penghargaan, Johnson Wee (@johnsonweew) berbagi informasi mengenai cara ia menghasilkan salah satu dari potret pernikahan dengan panorama sudut lebar, serta sejumlah saran profesionalnya. (Foto oleh Johnson Wee, seperti yang disampaikan kepada tim SNAPSHOT).

EOS R5 + RF15-35mm f/2.8L IS USM @ 15mm, f/6.3, 1/200, ISO 200
Rangkaian panorama dari 5 gambar horizontal
Perlengkapan lainnya: 1 lampu kilat di luar kamera dengan softbox (di sisi kiri fotografer)

Dalam artikel ini:

 

Mengapa memilih panorama sudut lebar?

Saya mulai melakukan bidikan panorama sudut lebar setelah saya mengerjakan destinasi bidikan pre-wedding. Kami pergi ke banyak lokasi dengan pemandangan yang indah, tetapi, dengan lensa sudut ultra lebar pun, sering kali sulit mengabadikan seluruh pemandangan dalam satu bingkai dengan hasil yang memuaskan. Meskipun seandainya kami dapat menangkap seluruh pemandangan, namun pasangan pengantin akan terlihat terlalu kecil dan “terkalahkan” oleh keadaan di sekeliling mereka.

Bidikan panorama sudut lebar adalah solusi saya untuk ini.


Panorama sudut lebar vs. bidikan tunggal sudut ultra lebar

Bandingkan yang berikut ini:

Bidikan sudut ultra lebar normal (15mm)
Ini adalah salah satu “bidikan aman” yang selalu saya ambil, untuk berjaga-jaga, kalau-kalau hasil bidikan panoramanya tidak bagus. Marina Bay Sands sebenarnya ada dalam bidikan kalau saya mundur beberapa langkah, tetapi nantinya, gambar pasangan pengantin akan terlihat lebih kecil.


Bidikan panorama (dirangkai dari 5 bidikan gambar pada 15mm)
Panorama ini menangkap lebih banyak pemandangan sekaligus mempertahankan ukuran yang sama pada pasangan pengantin.  Perhatikan lengkungan pada bagian tepi. Saya menempatkan pasangan pengantin tidak pas di tengah-tengah, supaya tidak ada banyak ruang kosong yang tidak perlu dalam gambar dinding di ujung paling kanan.


Mengapa menggunakan lensa sudut lebar alih-alih menggunakan sesuatu yang lebih panjang?

Para fotografer pemula sering kali diajarkan untuk membidik panorama dengan panjang fokus standar atau yang lebih panjang, karena ini akan mengurangi distorsi, sehingga lebih mudah untuk merangkai gambar. Ada tiga alasan utama, mengapa saya melakukannya dengan lensa sudut lebar, biasanya pada ujung sudut lebar:

1) Jarak yang nyaman untuk pembingkaian
Dengan lensa sudut lebar, Anda dapat membingkai pasangan pengantin dan yang Anda perlukan, dan masih ada keleluasaan ekstra tanpa harus mundur terlalu banyak ke belakang. Jaraknya cukup nyaman untuk berkomunikasi!

2) Menyanjung pengantin wanita
Saya mengandalkan pada perspektif sudut lebar untuk membuat sang pengantin wanita tampak lebih tinggi seperti proporsi seorang model. Tentu saja, sang pengantin pria pun dibuat tampak menarik.

3) Efek melengkung silinder yang unik pada bagian tepi
Gambar dibidik dengan menggunakan panjang fokus telephoto standar atau sedang, distorsinya lebih berkurang, sehingga lebih memudahkan untuk mengerjakannya, terutama untuk bidikan potret wajah. Namun demikian, efek melengkung silinder pada bagian tepi yang dihasilkan dari penggabungan bidikan sudut lebar, bisa terlihat cukup unik!

Anda dapat menghindari distorsi yang tidak diinginkan pada subjek potret wajah dengan komposisi yang mahir—saya akan berbagi lebih banyak lagi mengenai hal itu pada butir berikutnya.

 

Berbagai hal yang harus dipersiapkan

- Lensa sudut ultra lebar (lebih pendek daripada 24mm)
- Lokasi pemandangan indah dan subjek yang bersedia difoto
- Penerangan jika perlu
- Kalau Anda baru dalam hal ini: Pertimbangkan, apakah Anda ingin menggunakan tripod

 

1. Persiapan: Posisi kamera, komposisi, dan pengaturan


i) Pertahankan agar kamera selevel mungkin saat Anda mem-panning bidikan

Mengambil bidikan untuk panorama, seperti mengambil bidikan panning: yang penting kamera tetap selevel mungkin saat Anda menggerakkannya. Pergerakan kamera ke atas dan ke bawah dapat menyebabkan kesalahan penggabungan, dan Anda mungkin harus memotong bidikan lebih dari yang diinginkan kalau cakrawalanya miring.

Kalau memutuskan untuk menggunakan tripod
Sebaiknya menggunakan kepala tripod yang memungkinkan Anda membatasi pergerakan hanya ke satu bidang. Harap lebih berhati-hati kalau menggunakan kepala bola: ini bisa sulit untuk dikendalikan.

Kalau memutuskan untuk melakukan bidikan genggam
Memotret sambil menggenggam kamera lebih leluasa. Teknik yang sama juga berlaku jika digunakan untuk mengambil bidikan panning yang bagus:

- Bidik dari posisi yang stabil: pertahankan pusat gravitasi rendah dan kaki sejarak lebar bahu
- Ketika mem-panning kamera, jaga kedua siku agar sedekat mungkin ke tubuh Anda. Kemudian gerakkan seluruh tubuh, bukan hanya tangan atau lengan Anda. Anda mungkin merasa seperti robot, tetapi posisi ini adalah yang paling stabil!
- Agar lebih stabil lagi, bidik melalui viewfinder. Wajah Anda berfungsi sebagai titik ketiga penyangga.


Latihan terus sampai Anda dapat membidik seperti ini!
Di balik layar. Dengan lensa sudut lebar, saya dapat menangkap gambar kedua pasangan pengantin dan pemandangan dari jarak jauh yang nyaman—saya juga masih bisa berkomunikasi dengan mereka. Agar lebih stabil, gunakan viewfinder sehingga Anda memiliki titik jangkar ekstra. Saya perlu melakukan banyak latihan dan uji-coba sebelum dapat secara konsisten mendapatkan gambar sumber yang bagus sewaktu melakukan panning dengan menggenggam kamera dengan monitor LCD!


ii) Sisakan lebih banyak ruang kosong di bagian atas dan bawah

Sisakan ruang kosong yang cukup pada setiap bidikan, khususnya di bagian atas dan bawah. Gambar akan dipotong sewaktu melakukan koreksi perspektif dan proses penggabungan gambar. Anda tentu tidak ingin berbagai detail, seperti kepala, kaki, atau busana harus dikrop!


iii) Putuskan, apakah Anda ingin mengambil bidikan horizontal atau vertikal

Saya biasanya memilih untuk mengambil bidikan horizontal untuk panorama horizontal. Bidikan vertikal, akan memberikan lebih banyak bidikan untuk dirangkai, yang berpotensi menyebabkan lebih banyak masalah penggabungan.


Berapa banyak bidikan?

Bidikan yang lebih sedikit tidak serta-merta berarti lebih baik—diperlukan informasi yang cukup untuk mendapatkan panorama yang bagus. Bagi saya, sekitar 5 hingga 6 bidikan horizontal memberikan keseimbangan yang terbaik. Lakukan eksperimen dan perhatikan apa yang sesuai bagi Anda.

Dari 3 bidikan
Masih ada jejak efek perspektif. Bangunan dan dinding tampak seakan miring ke luar.


Dari 5 bidikan
Bangunan tidak terlalu miring. Juga ada efek sferis yang diinginkan dari “lengkungan” pada sudut kanan dan kiri gambar.


iv) Pengaturan: Pencahayaan dan fokus harus tetap konsisten

Pencahayaan: Pencahayaan Manual
Gunakan mode pencahayaan manual untuk memastikan bahwa pencahayaan untuk setiap bidikan sama. Mode pencahayaan semi otomatis dan otomatis akan semakin akurat, tetapi kecerahannya mungkin masih berubah-ubah pada seluruh bidikan, terutama di area yang pemandangannya kontras.

Fokus: Pastikan pencahayaan tidak bergeser
Bidik dengan aperture yang cukup sempit (depth-of-field yang lebih besar), karena bagian yang di luar fokus dapat memengaruhi perangkaian gambar. Di sinilah bagian depth-of-field lensa sudut lebar yang secara alami lebih besar menguntungkan.

Pelacakan AF EOS R5 menahan fokus pada pengantin wanita dan pria dalam setiap bidikan.

 

2. Membidik: Berbagai hal yang perlu diperhatikan saat membidik


i) Tumpang tindih pada setiap bidikan, lebih banyak daripada yang terjadi pada lensa yang lebih panjang

Apabila menggunakan sudut lebar, saya biasanya tumpang tindih setiap bidikan sekitar 50 hingga 60%. Ini lebih daripada lensa yang lebih panjang, di mana normalnya sekitar 30 hingga 40%. Tumpang tindih yang lebih besar membantu mengurangi distorsi yang tidak diinginkan.

Saya melakukan panning dari sisi kanan pemandangan ke kiri. Bidikan kedua dan ketiga, yang menampilkan pasangan di dan dekat bagian tengah, memiliki tumpang tindih hampir 90% karena di sinilah saya menginginkan distorsi paling sedikit.

 


ii) Susun komposisi dengan posisi subjek sedekat mungkin berada di bagian tengah

Ini adalah trik terpenting untuk menghindari distorsi pada subjek potret! Pada lensa sudut lebar, distorsi selalu lebih jelas di tepi gambar. Pastikan memiliki bidikan dengan subjek berada di bagian tengah gambar. Jika memperhatikan gambar di 2i), saya memiliki dua gambar yang 80 hingga 90% tumpang tindih.

Distorsi pada pengantin pria tampak jelas dalam Contoh 1, dan tidak begitu terlihat pada Contoh 2.

 

3. Menggabungkan gambar

Saya biasanya merangkai gambar seperti bentuk bola (sferis). Berikut ini penampilan panorama setelah dirangkai.

Benda hitam di bagian atas bidikan terakhir (paling kiri) adalah sudut softbox, karena asisten saya memindahkan lampu di kiri saya sedikit agar tidak menghalangi jalan. Benda ini mudah dihapus dalam pasca pemrosesan.


Beginilah penampilan panorama setelah dilakukan edit dan krop secara menyeluruh.

Tampak hampir selesai, tetapi ini belum tuntas: perhatikan ada sesuatu yang janggal pada lantainya?

 

4. Membetulkan kesalahan penggabungan

Setelah selesai merangkai dan memperbaiki berbagai masalah yang terlihat jelas, periksa kembali untuk mencari apakah masih ada kesalahan penggabungan? Hal ini khususnya penting kalau foto tersebut akan dicetak. Gambar mungkin terlihat tanpa cela, tetapi kesalahan apa pun akan terlihat jelas apabila gambar diperbesar!


Saran Pro: Garis dan pola yang berulang sangat cenderung menimbulkan kesalahan penggabungan

Alat kloning tidak cukup untuk memperbaiki ini; saya harus menggunakan juga alat bantu ‘warp’ (warp tool adalah fitur di Photoshop yang memungkinkan untuk melengkungkan gambar dalam berbagai cara).

Masalah yang timbul pada garis-garis terjadi karena berbagai hal terlihat berbeda dari sudut yang berlainan (parallax). Perbedaannya akan tampak lebih jelas pada objek yang lebih dekat ke kamera.

Cara paling mudah untuk mencegah kesalahan tersebut adalah menghindari garis dan pola repetitif di latar depan sebisa mungkin. Memang ini selalu tidak memungkinkan kalau Anda sedang melakukan pekerjaan untuk klien! Untuk gambar ini, saya ingin menunjukkan apa yang bisa dilakukan.


Saran Pro: Ada kalanya, “fix in post” (perbaiki di tempat) mungkin perlu dilakukan dan tidak terlalu mengandalkan perbaikan pada pasca-pemrosesan

Saya biasanya mencoba mendapatkan setiap komposisi selengkap mungkin yang bisa dilakukan di kamera, sehingga tidak terlalu mengandalkan pasca-pemrosesan. Begitulah cara meningkatkan keterampilan sebagai seorang fotografer!

Pada langkah 2 dan 3, kita telah mengerjakan sebanyak yang bisa dilakukan untuk mencegah kesalahan penggabungan, tetapi masalah seperti garis-garis yang disebutkan di atas, tidak bisa dihindarkan. Hemat waktu pasca-pemrosesan untuk hal-hal semacam ini, dan lakukan perbaikan yang mudah dikerjakan di tempat sewaktu pemotretan.


i) Masking dan retouching

Setelah membetulkan kesalahan penggabungan gambar, lanjutkan ke masking dan retouching (proses penyempurnaan).

Saran Pro: Tonjolkan subjek pada depth-of-field yang besar

Efek bokeh tidak ideal untuk panorama, jadi bersiaplah untuk menangani pemotretan dengan depth of field yang sangat besar. Semakin banyak elemen dalam bidikan, semakin banyak gangguannya. Proses gambar secara selektif agar subjek utamanya tetap menonjol. Pastikan bahwa warna, ketajaman, nada warna tidak mengalahkan subjek utama.


Untuk saran mengenai portret pernikahan lainnya, baca:
2 Teknik One-Light Sederhana untuk Potret Pernikahan di Siang/Malam Hari yang Mengagumkan
Fotografi Pernikahan di Dalam Ruangan dengan Cahaya yang Tersedia: 3 Teknik Sederhana
Pose Pernikahan Umum yang Brilian Untuk Mengarahkan Klien yang Gugup

Mengenai Penulis

Johnson Wee

Bertempat tinggal di Malaysia, Johnson Wee adalah salah satu bintang yang sedang naik daun, secara sangat cepat di industri fotografi pernikahan. Dikenal karena komposisinya yang kuat, penggunaan pencahayaan yang baik, dan pasca pemrosesan yang unik, dia telah memenangkan lebih dari 300 penghargaan fotografi internasional dalam kariernya, termasuk WPPI Awards yang bergengsi. Seorang Double Master WPPI yang bergengsi dan Sesama MPA, Johnson telah diundang untuk melakukan lokakarya serta seminar, dan menjadi juri dalam kompetisi fotografi di seluruh dunia. Dia juga seorang Master dan Duta Besar Profoto Canon EOS di Malaysia.

Situs web: https://www.johnsonwee.com/
Instagram: @johnsonweew

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami