Fotografi Pernikahan di Dalam Ruangan dengan Cahaya yang Tersedia: 3 Teknik Sederhana
Pernikahan adalah peristiwa kehidupan yang sangat penting, yang merekam dan merayakan menyatunya sepasang insan. Pada saat yang sama, peristiwa ini juga merupakan peluang berfoto untuk mengabadikan bidikan dalam suatu tatanan yang sama sekali berbeda dari kehidupan kita sehari-hari. Jika Anda merasa bingung untuk memulainya, maukah Anda mencoba ketiga teknik yang diuraikan di bawah ini oleh fotografer pernikahan yang berpengalaman, Takenao Anzawa? Dengan hanya menggunakan sejumlah elemen yang ada di lingkungan sekitar, semua teknik ini mudah untuk dikuasai, dan juga sangat bagus untuk memperbaiki keterampilan fotografi Anda. (Dilaporkan oleh Takenao Anzawa)
1. Cahaya alami dari jendela agar terlihat wajar
EOS-1D X/ EF70-200mm f/2.8L USM/ FL: 70mm/ Shutter-priority AE (f/6.3, 1/100 det., EV+1,7)/ ISO 800/ WB: 4316K
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Cuaca mendung = cahaya lebih lembut
Potret seluruh tubuh sang pengantin wanita yang mengenakan gaun pengantinnya dibidik dengan menggunakan cahaya alami yang sinarnya menembus jendela besar di dalam ruangan. Saat itu cuaca mendung di luar, sehingga pencahayaan lebih lembut daripada biasanya pada hari yang cerah. Situasi seperti ini menghasilkan nada yang lebih halus. Rona kuning plafon dan dinding di aula acara pernikahan telah menciptakan suasana hangat bersama dengan cahaya matahari.
Saran berpose: Cara membuat wajah terlihat lebih tajam
Saya memilih untuk mengabadikan sang pengantin wanita dari sudut rendah untuk menyertakan lampu kandil kristal di belakang bingkai. Sudut rendah bisa membuat wajah terlihat lebih bulat, khususnya jika kepala menengadah ke atas. Minta subjek untuk menurunkan sedikit dagunya: Hal ini membuat wajah terlihat lebih tajam dan lebih berlekuk.
Ketahui selengkapnya tentang menata pose wajah subjek yang akan dipotret dalam:
Teknik untuk Mengatur Pose dan Mengarahkan Subjek Potret
3 Teknik Sanjungan untuk Dipelajari dari Model Profesional
2. Ada kalanya, yang Anda perlukan hanyalah lampu kandil kristal
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Manual exposure (f/4, 1/30 det.)/ ISO 1250
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Apabila Anda melihat suatu situasi yang ideal, cobalah manfaatkan
Foto ini diambil di dalam ruangan staf. Bidikan ini tanpa direncanakan, karena saya tertarik dengan keindahan lampu kandil kristal. Dalam fotografi pernikahan, yang penting adalah memercayai naluri Anda, dan cobalah kalau kebetulan Anda melihat sumber cahaya atau situasi yang ideal.
Cahaya datang dari atas: Perhatikan baik-baik, area sorotan Anda
Sumber cahaya utama datang dari lampu kandil kristal di atas. Cahaya dari sudut ini menerpakan bayangan yang dalam pada wajah: Sorotan pada wajah sang pengantin wanita bisa membuat suatu bidikan terlihat cemerlang atau buruk.
Oleh karena itu, saya sangat berhati-hati apabila menata pose sang pengantin wanita. Setiap kali sesudah saya menyesuaikan posisi duduk dan arah wajahnya, saya memeriksa efek sudut pencahayaan pada posisi dan arah wajah sang pengantin. Pada akhirnya, saya menetapkan posisi sudut rendah yang menampilkan pantulan seluruh lampu kandil kristal pada cermin.
Saran: Membersihkan bidikan
Pada pasca-pemrosesan, saya mempergelap area pinggiran gambar supaya berbagai benda yang tidak diinginkan di sekitarnya, tidak terlalu kentara.
3. Tingkatkan penampilan sinematis dengan pemandangan malam hari di luar
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/ Manual exposure (f/4.5, 1/2 det.)/ ISO 320/ WB: Auto
*Dibidik hanya dengan cahaya sekitar
Diagram pencahayaan
Tidak perlu lampu kilat—hanya kondisi yang tepat dan rana lambat
Pada lirikan pertama, Anda mengira bahwa cahaya dari lampu kilat digunakan untuk mengabadikan foto ini. Padahal kenyataannya, yang digunakan hanya cahaya sekitar.
Lampu yang berdiri tegak di atas pasangan pengantin memiliki peran sentral di sini: Ini menciptakan pencahayaan ke arah bawah yang mempercerah seluruh ruangan dengan penyebaran cahaya yang lembut.
Untuk menonjolkan pasangan pengantin baru, saya menggunakan cahaya itu sebagai satu-satunya sumber cahaya dan memadamkan lampu kandil kristal di atas mereka. Dengan menempatkan tripod pada turunan anak tangga untuk mengabadikan pemandangan dari atas, saya minta pasangan pengantin untuk tetap berada di tempat dan saya gunakan kecepatan rana lambat 0,5 detik untuk menyertakan pemandangan malam hari.
Pencahayaan menghadirkan tampilan malam hari yang dramatis melalui jendela besar dan kesan gemerlap lampu kandil kristal, menciptakan efek yang sangat membekas pada pemirsanya.
Anda mungkin juga tertarik untuk membaca:
Langkah demi Langkah: Menangkap Potret Dramatis Menggunakan Cahaya Latar dari Cahaya Latar Jendela
Baru dalam bidang fotografi pernikahan dan membutuhkan penyegaran? Berikut ini beberapa saran untuk mengawali:
10 Kiat untuk Fotografer Khusus Pernikahan
Memotret Pernikahan: Tempat Terbaik dan Tren
Fotografi Pernikahan: Kiat & Pengetahuan Profesi
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Sebuah penerbit yang mengkhususkan diri dalam buku serta video mengenai video, fotografi dan ilustrasi.
Lahir pada tahun 1975, Anzawa tumbuh dewasa sambil mengamati ayahnya yang adalah seorang fotografer, bekerja di studio foto milik keluarganya. Cita-citanya adalah mengikuti jejak sang ayah. Dia memutuskan untuk keluar dari perguruan tinggi dan masuk ke Nippon Photography Institute. Setelah lulus, dia bergabung dengan Hakuhodo Creative, Inc. (Sekarang dikenal sebagai Hakuhodo Products, Inc.) selama beberapa tahun. Berharap untuk melanjutkan keahlian dalam bidang fotografi pernikahan, dia berangkat ke Amerika Serikat pada tahun 2006 dan menjadi mahasiswa seniman visual Shinichi Maruyama. Setelah kembali ke tanah air, dia mendirikan An’z Photography (“Anz Photo” sejak 2009). Pada tahun 2012, dia ikut ambil bagian dalam mendirikan Japan Wedding Photographers’ Association, dan saat ini dia menjabat sebagai President. Saat dia tidak sedang memotret acara pernikahan, Anzawa adalah dosen tetap di Nippon Photography Institute.