Bagaimana Menorehkan Warna dengan Fungsi White Balance Correction
Seorang fotografer yang mahir, menunjukkan kepribadiannya, tidak hanya melalui kecakapannya menangkap subjek atau menyusun gambar, tetapi juga melalui cara ia memilih pemberian warna. Satu alat yang berguna adalah fungsi White Balance Correction (Koreksi White Balance), yang secara lebih konvensional digunakan untuk mengoreksi penerapan warna ke putih netral. Artikel ini menunjukkan, bagaimana Anda dapat menggunakan fungsi untuk pemberian warna. (Diedit oleh studio9)
Apa perbedaan antara white balance (WB) dan koreksi white balance?
Untuk menyimpulkan kembali artikel sebelumnya mengenai fungsi White Balance, White balance adalah pengaturan yang digunakan untuk mengubah keseimbangan warna dalam foto agar terlihat lebih hangat atau lebih sejuk. Jika Anda menggunakan mode “Cloudy, twilight, sunset”, foto Anda akan terlihat kemerahan, sedangkan jika menggunakan mode “Tungsten light”, akan tampak kebiruan. Pengaturan dasar untuk keseimbangan warna adalah seperti terlihat di bawah ini.
Namun demikian, pengaturan ini sendiri bisa memengaruhi bagaimana warna biru atau merah akan tampil dalam foto Anda
Jadi, bagaimana kalau Anda ingin membuat foto yang tampak lebih kehijauan untuk menegaskan hijau pepohonan yang segar? Atau, ketika Anda ingin menghasilkan warna antara mode "Daylight" (Siang Hari) dan “Cloudy, twilight, sunset” (Mendung, senja, matahari terbenam) dengan membuat warna lebih hangat atau lebih sejuk?
Saat itulah fungsi Koreksi White Balance berperan, dan Anda dapat menyesuaikan nada warna dan karenanya memberi warna dalam nada yang tidak tampak dalam pemandangan yang sesungguhnya.
Bagaimana Anda mengakses fungsi White Balance Correction?
Baik ketika Anda menggunakan DSLR atau kamera tanpa cermin, fungsi White Balance Correction dapat ditetapkan dengan cara yang kurang-lebih sama.
Kamera Anda seyogianya memiliki opsi [WB Shift/Bkt.] yang tersedia dalam menu.
Jika Anda memilih opsi [WB Shift/Bkt.], layar seperti yang ditunjukkan di bawah, akan muncul.
Selanjutnya, Poros G (Green/Hijau), A (Amber/Kuning Tua), M (Magenta), B (Blue/Biru) akan ditampilkan. Poros B (Blue) - A (Amber) pada arah horizontal digunakan untuk menala halus white balance untuk membuat warna tampak lebih hangat atau lebih sejuk. Sementara itu, poros G (Green) - M (Magenta) pada arah vertikal digunakan untuk membuat foto tampak kehijauan atau agak merah muda.
3 langkah untuk memberikan warna sesuai gaya Anda sendiri
Sekarang, setelah Anda memahami apa yang dilakukan koreksi white balance, saya akan memperkenalkan sebagian saran pengaturan untuk digunakan sewaktu melakukan bidikan aktual. Jika mengikuti langkah-langkah di bawah ini, Anda seyogianya dapat dengan mudah menemukan gaya pemberian warna Anda sendiri. (P.S: Dengan mencoba sejumlah konsep ini pada kamera Anda, kemungkinan akan membantu Anda memahaminya dengan lebih mudah.)
Saya akan memperkenalkan ini dengan menunjukkan foto aktual sebagai contoh. (Perhatikan, bahwa suntingan pada contoh ini disimulasikan pada file RAW, menggunakan Digital Photo Professional.) Saya telah melebih-lebihkan koreksi white balance pada gambar yang dikoreksi sedikit untuk membuat perbedaannya semakin jelas.
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ f/5.6/ 1/1250det/ ISO 200
Saya mengambil bidikan dengan menggunakan mode “Daylight” (tanpa koreksi white balance).
Langkah 1: Tentukan pengaturan white balance dasar
Saya ingin foto terlihat jernih dan agak tajam, jadi, saya mengubah white balance ke “Tungsten light”. Hal ini juga menghasilkan gambar yang memiliki nada lebih sejuk.
Tindakan ini sama sekali mengubah penampilan foto. Pastikan untuk menentukan mengenai perubahan ke white balance dasar terlebih dulu, karena ini memiliki dampak terkuat pada warna.
Langkah 2: Terapkan koreksi white balance di sepanjang poros G (Green) - M (Magenta)
Saya menerapkan lebih banyak G (Green) untuk koreksi white balance, karena saya ingin lebih menegaskan pada warna hijau bunga. Dalam contoh ini, saya menggeserkan penanda sekitar 8 kotak pada arah G pada kisi-kisi.
Anda bisa melihat, bahwa warna hijau tangkai bunga telah sangat dipertegas. Langit pun tampak agak kehijauan, yang memberi suasana unik pada gambarnya.
Langkah 3: Terapkan koreksi white balance di sepanjang poros (Blue) - A (Amber)
Sewaktu menyesuaikan sepanjang poros G - M yang akan menentukan semburat warna secara keseluruhan foto Anda, gunakan poros B - A jika Anda ingin menyesuaikan suhu warna sedikit lagi.
Dalam contoh ini, menurut saya, foto tampak agak terlalu sejuk, jadi saya tambahkan sedikit kehangatan pada foto dengan menggeser penanda sekitar 4 kotak pada arah A (Amber).
Pada sebagian monitor, perbedaannya mungkin tidak terlihat jelas. Namun demikian, beginilah gambar akan terlihat setelah Anda menyesuaikan pada arah B - A.
Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan warna yang Anda tuju!
Apabila menggunakan koreksi white balance, kuncinya yaitu, sesuaikan terlebih dulu di sepanjang poros G (Green) - M (Magenta) pada arah vertikal. Jika Anda menggeser penanda sekitar 3 hingga 4 kotak setiap kali di sepanjang poros, perubahan dalam warna akan menjadi lebih jelas. Anda bisa mencoba ini setelah terbiasa untuk menyesuaikan di sepanjang poros B (Blue) - A (Amber) (atau, lompati seluruhnya, jika Anda tidak perlu melakukannya).
4 saran untuk koreksi white balance
Apabila menggunakan fungsi White Balance Correction, sebaiknya mencoba berbagai pengaturan selama pemotretan. Namun demikian, saya ingin memperkenalkan 4 saran dasar yang bisa membantu.
1. Pada hari cerah, tingkatkan nilai G untuk foto yang lebih jernih dengan nada yang membuat kesan santai
Pada foto air mancur di bawah, saya menciptakan efek bokeh di latar depan dan meningkatkan nilai G sebesar +2, untuk memberi seluruh gambar nada netral yang lebih santai.
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/4L IS USM/ f/8.0/ 1/5000det/ ISO 400
Foto terlihat seperti ini apabila diambil dalam mode “Daylight”.
Untuk menonjolkan kebeningan cahaya air, saya menggunakan mode “White fluorescent light”, yang menghadirkan warna indah langit dan membuat gambar tampak lebih bening.
Selain itu, saya mencoba meningkatkan nilai G (Green) ke sekitar G+7. Dengan melakukan itu, saya dapat menciptakan nada santai dengan kesan yang lebih retro.
2. Untuk pepohonan cherry yang bermekaran, cobalah tingkatkan nilai M
Jika Anda mengambil bidikan pepohonan cherry yang bermekaran, dengan menggunakan mode “Daylight” pada hari mendung atau berawan, foto Anda akan tampak seperti ini. Karena mekaran bunga agak pucat warnanya, bunga-bunga tidak tampak menonjol, malahan berbaur dengan langit.
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ f/8.0, 1/320det/ ISO 200
Mekaran bunga tampak putih membosankan. Cobalah menggunakan mode “Cloudy, twilight, sunset” untuk menghadirkan kehangatan dalam gambar.
Setelah menggeser ke warna yang lebih hangat, warna mekaran bunga tampak sedikit menonjol.
Selain itu, saya meningkatkan nilai M (Magenta) ke M+5. Warna mekaran bunga persis seperti itu tampaknya apabila Anda melihatnya secara langsung!
3. Tingkatkan nilai M dalam mode “Tungsten light” untuk menciptakan bentangan malam kota yang terlihat "keren", secara harfiah maupun kiasan
Apabila memotret bentangan malam kota, saya rekomendasikan menggunakan koreksi white balance untuk menghasilkan warna yang lebih sejuk. Gambar ini tidak memiliki kesan kota yang megah jika Anda menggunakan mode "Daylight".
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ f/11/ 6det/ ISO 200
Saya mengubah white balance ke mode “Tungsten light” untuk menciptakan suasana sejuk dalam gambar. Nuansa kota megah muncul secara mengesankan.
Selain itu, saya meningkatkan nilai M (Magenta) ke M+10 supaya bentangan kota terlihat jauh lebih sejuk dan canggih. Langit yang muncul agak keungu-unguan, memberi gambar nuansa ketenangan yang anggun.
4. Dengan meningkatkan nilai G pada saat senja, langsung memberi gambar kesan retro
Waktu paling dramatis, yaitu tepat sebelum matahari tenggelam pada hari yang cerah. Namun demikian, mode “Daylight” tidak terlalu berhasil dalam menyampaikan suasana yang dramatis itu.
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ f/5,6/ 1/1000det/ ISO 250
Cobalah menggunakan mode "Shade" alih-alih menciptakan warna yang lebih hangat. Hal ini cukup baik menghadirkan suasana itu.
Selain itu, saya mencoba meningkatkan nilai G (Green) ke sekitar G+6. Tindakan ini menghadirkan kedalaman warna untuk memberi gambar kesan retro! (Saya juga meningkatkan nilai A sedikit, sekitar +4, karena gambar kekurangan warna merah untuk menyeimbangkan peningkatan nilai G).
Jadi, saya hanya memperkenalkan 4 panduan yang bisa Anda ikuti dalam tiga langkah. Untuk 4 panduan ini, yang saya lakukan hanyalah mengubah white balance foto aslinya tanpa membuat perubahan pada kecerahan atau kontras. Bisa terlihat bukan, sebanyak apa perubahan suasana gambar hanya dengan memberikan warna yang berbeda?
Sekarang, bagaimana kalau menggunakan white balance dan koreksi white balance untuk mencoba menemukan gaya pemberian warna Anda sendiri?
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Situs web fotografi yang didirikan di Jepang pada tahun 2011. Dengan slogan "Menghadirkan fotografi lebih dekat ke Anda", situs ini menyediakan konten yang bermanfaat bagi setiap orang yang menyukai fotografi. Di samping konten web, studio9 juga mengadakan berbagai seminar dan lokakarya.