Di antara lensa EF Canon, lensa yang bertanda "IS" dilengkapi Image Stabilizer terpasang, suatu fitur yang membantu mengurangi goyangan kamera. Sudah lebih dari 15 tahun sejak lensa EF dengan fitur IS pertama dirilis. Namun demikian, sebagian aspek fitur ini, seperti ketersediaan IS mode dan kontrol pengoperasiannya yang berbeda, secara relatif masih tidak diketahui oleh banyak pengguna. Dalam artikel ini, saya ingin menjelaskan mengenai berbagai fungsi IS di samping kemampuannya untuk mengurangi goyangan kamera.
Halaman: 1 2
Perbedaan antara IS in-lens dan in-body
Secara umum, goyangan kamera terjadi sewaktu melakukan pemotretan dengan kamera genggam pada shutter speed yang lebih lambat dari "1/focal length" detik. Shutter speed mungkin melambat, misalnya saat Anda memotret di lokasi yang gelap, atau di bawah cahaya redup, dan goyangan kamera tidak terhindarkan jika Anda membidik sambil menggenggam kamera. Teknologi yang dikembangkan oleh Canon untuk mengatasi masalah ini adalah fitur IS. Ketika lensa dimiringkan akibat goyangan kamera, cahaya (gambar) dari subjek menjadi tidak lurus sehubungan dengan sumbu optiknya. Mekanisme dasar IS adalah menstabilkan gambar dengan menggerakkan bagian sistem optik di dalam lensa (optik korektif) menurut banyaknya goyangan. Tatkala koreksi dilaksanakan di dalam lensa, hal ini disebut sistem in-lens IS. Secara kontras, kompensasi goyangan yang dilaksanakan dengan menggerakkan sensor gambar dalam bodi kamera, dikenal sebagai sistem in-body IS. Banyak pengguna yang tidak menyadari perbedaan antara kedua sistem ini.
Gambar yang melintasi lensa, diarahkan di dalam kamera sebagaimana diilustrasikan dalam diagram. Dalam kasus sistem in-lens IS, gambar yang dikoreksi dipantulkan oleh cermin utama, lalu diarahkan ke viewfinder dan sensor AF sebelum pencahayaan, dan setelahnya, cermin utama berbalik ke atas dan tirai shutter terbuka selama pencahayaan untuk gambar sampai mencapai sensor gambar (image sensor). Sementara itu, sistem in-body IS melaksanakan koreksi dengan menggerakkan image sensor menurut banyaknya goyangan. Kedua sistem mengoreksi goyangan pada gambar yang direkam, tetapi berbeda dalam status gambar yang mencapai viewfinder dan sensor AF hingga pada titik saat shutter dilepaskan. Tatkala goyangan dikoreksi di dalam lensa pada kasus sistem in-lens, gambar distabilkan sebelum mencapai viewfinder, sehingga menghasilkan gambar viewfinder yang bening dan memungkinkan pembingkaian yang mudah serta akurat. Demikian pula dengan gambar yang mencapai sensor AF juga stabil, dan ini membantu meningkatkan stabilitas dan kecepatan penghitungan AF, khususnya dalam keadaan rendah cahaya. Selain itu, sistem in-lens juga meningkatkan fleksibilitas dalam mengadopsi desain optik optimal menurut masing-masing lensa. Berbagai keuntungan yang ditawarkan sistem in-lens IS selama pemotretan yang sesungguhnya, adalah alasan sistem ini didukung oleh banyak pengguna.
Sistem In-lens IS
Sebelum melepaskan shutter
A: Viewfinder (Jendela Bidik)
B: Mirror (Cermin)
C: Optik Korektif
D: Sensor AF
E: Image Sensor (Sensor Gambar)
Apabila shutter dilepaskan
A: Viewfinder (Jendela Bidik)
B: Mirror (Cermin)
C: Optik Korektif
D: Sensor AF
E: Image Sensor (Sensor Gambar)
Sistem In-body IS
Sebelum melepaskan shutter
A: Viewfinder (Jendela Bidik)
B: Mirror (Cermin)
D: Sensor AF
E: Image Sensor (Sensor Gambar)
Apabila shutter dilepaskan
A: Viewfinder (Jendela Bidik)
B: Mirror (Cermin)
D: Sensor AF
E: Image Sensor (Sensor Gambar)
Pada kamera SLR, cahaya (gambar) yang melintasi lensa dipantulkan dari cermin utama semi-transparan, dan mencapai viewfinder melalui prisma. Gambar yang melintasi cermin utama dipantulkan dari sub cermin di belakang, sebelum mencapai sensor AF. Pada saat melepaskan shutter, cermin berbalik ke atas agar gambar mencapai sensor gambar. Perbedaan utama antara sistem IS in-lens dan in-body yaitu, gambar dikoreksi sebelum mencapai cermin.
IS Mode dan Kontrol IS
Pada saat ini, sistem IS yang diadopsi oleh lensa EF pada umumnya dapat dibagi ke dalam dua jenis. Jenis pertama adalah IS yang umum untuk mengoreksi goyangan sudut (tilt). Yang lainnya adalah Hybrid IS yang juga mampu mengatasi goyangan geser, yang memiliki dampak lebih nyata saat Anda mengambil bidikan makro. Fitur Hybrid IS hanya tersedia pada EF100mm f/2.8L Macro IS USM saat ini. Fitur IS pada lensa EF dilengkapi dengan tiga mode, masing-masing bekerja dengan cara berbeda untuk mengoreksi goyangan kamera. Pilihan paling efektif selama fotografi umum adalah Mode 1. Sedangkan Mode 2 sesuai untuk bidikan panning, dengan koreksi goyangan yang hanya dihentikan pada arah bidikan panning sewaktu panning oleh lensa terdeteksi secara otomatis. Mode 3, yang dapat ditemukan pada lensa telefoto terbaru, ditujukan bagi para pengguna yang mengarahkan ke subjek yang gerakannya tidak terduga, seperti dalam kegiatan olahraga. Apabila komposisi diubah atau ketika panning sedang dilaksanakan secara mendadak dalam Mode 1 atau Mode 2, pengoperasian awal fitur IS dapat menyebabkan guncangan sebentar pada gambar viewfinder. Untuk mencegah kejadian ini, Mode 3 sudah dikembangkan, yang melaksanakan koreksi goyangan hanya selama pencahayaan setelah shutter dilepaskan, bukan mengoreksi gambar viewfinder. Mode ini sesuai untuk pengguna profesional yang ingin mengontrol kamera sepenuhnya apabila lensa telefoto dipasang tanpa harus mencemaskan guncangan yang terjadi sebentar dalam gambar viewfinder.
Sebagian lensa dilengkapi dengan sakelar untuk memilih IS mode, sedangkan sebagian lainnya dapat silih-berganti di antara IS mode secara otomatis. Sebagian besar lensa untuk fotografer amatir yang mahir dan fotografer profesional dilengkapi dengan sakelar pemilih mode, sedangkan bagi para pengguna umum, fitur IS dilengkapi dengan sakelar On/Off. Namun demikian, harap diperhatikan bahwa, meskipun lensa yang hanya dilengkapi sakelar On/Off, sebagian mampu mendeteksi panning dan beralih untuk bekerja dalam IS Mode 2. Anda sebaiknya membaca buku petunjuk lensa untuk mengetahui, apakah lensa Anda mendukung fungsi tersebut.
Ada banyak pengguna yang tidak tahu pasti, apakah mereka perlu mematikan IS ketika kamera dipasangkan pada tripod. Padahal, sejak EF300mm f/2.8L IS USM dirilis pada bulan Juli 1999, semua lensa EF dipasangi fitur IS dengan fungsi deteksi yang menonaktifkan fitur IS secara otomatis ketika kamera dipasangkan pada tripod. Untuk lensa yang dilengkapi dengan sakelar pemilih mode, Anda mungkin harus menukar mode menurut keadaan. Namun begitu, untuk lensa yang menggunakan fitur IS terbaru, ini dapat dibiarkan aktif sepanjang waktu, kecuali kondisi di sekeliling mengharuskan Anda menonaktifkannya.
Konfigurasi Unit IS
A: Arah gerak optik korektif
B: Papan Sirkuit
C: PSD
D: Magnet
E: IRED
F: Corrective Optics Lens Barrel Holding Pin
G: Yoke (Magnetic Flux Plate)
H: Optik Korektif
I: Corrective Optics Lens Barrel
J: Poros Panduan
K: Corrective Optics Lock Mechanism
Jumlah pergeseran oleh optik korektif untuk IS dihitung oleh dua sensor gyro pendeteksian getaran ultra kecil (PSD) yang mendeteksi goyangan kamera pada arah vertikal dan horizontal dalam bentuk akselerasi putar. Setelah tombol shutter ditekan separuh, penguncian untuk optik korektif dibuka. Goyangan kamera terdeteksi oleh sensor gyro pendeteksian getaran (PSD), dan sinyal deteksi dikirimkan ke mikro komputer, dan di sana sinyal ini dikonversikan menjadi sinyal getaran untuk optik korektif. Sinyal getaran kemudian ditransmisikan ke drive circuit (sirkuit penggerak) untuk menggerakkan optik korektif.