Foto merupakan karya seni yang mengombinasikan cahaya dan bayangan. Setiap foto tampak berbeda, tergantung bagaimana cahaya menerpa subjeknya. Mari kita mulai dengan dasar-dasar tentang arah cahaya, dan bagaimana cahaya dapat memengaruhi suatu foto. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
Halaman: 1 2
Hubungan antara arah cahaya dan bayangan yang dihasilkan pada subjek.
Kendalikan cahaya dan bayangan agar cocok dengan gambar foto yang ingin Anda ambil.
Bayangan yang muncul pada subjek secara langsung berkaitan dengan arah cahaya yang menerpa subjek tersebut. Jika cahaya menerpa subjek secara langsung dari depan, tidak akan ada bayangan yang muncul, karena bayangan akan disingkirkan ke belakang subjek. Namun demikian, karena cahaya bergerak ke samping, bayangan dilontarkan pada arah yang berlawanan dari arah cahaya. Bayangan kuat akan diterpakan pada subjek. Bayangan, penting untuk memberikan kesan keutuhan pada subjek dan efeknya digunakan juga dalam fotografi yang sesungguhnya. Foto matahari terbenam merupakan contoh sempurna efek ini. Ekspresi dramatis dapat dihasilkan dengan cara menerpakan bayangan pada subjek dengan menggunakan kemiringan sinar cahaya dari posisi rendah yang unik terhadap matahari terbenam. Jika Anda bisa memahami hubungan antara arah cahaya dan penuntasannya, keterampilan fotografi Anda jelas sudah lebih baik.
Anda akan mengetahui, bahwa bayangan muncul pada sisi yang berlawanan dari arah cahaya. Dengan memahami fenomena ini akan sangat berguna dalam fotografi yang sesungguhnya, karena jenis cahaya yang digunakan bergantung pada preferensi sang fotografer.
Perbedaan antara cahaya depan dan cahaya latar dalam fotografi potret
Bahkan, pada orang yang sama, kesannya bisa berubah, hanya karena cara kemunculan bayangannya.
Arah cahaya dan jumlah bayangan yang diterpakan dalam fotografi potret memiliki efek yang sama sekali mengubah suasana hati orang seperti ditunjukkan dalam foto. Pada dasarnya, alih-alih memutuskan jenis cahaya foto yang harus diambil, sebaiknya fotografer memilih kondisi pencahayaan yang sesuai untuk gambar yang diangankan. Foto tampak lebih tajam jika Anda menggunakan cahaya yang dekat dengan cahaya depan. Jika menggunakan cahaya latar, bayangan pada wajah menghilang dan kesan umum menjadi lembut. Cahaya latar sering digunakan untuk memotret laki-laki sebagai bayangan yang jelas dilemparkan menekankan sudut dan fitur dipahat, sedangkan cahaya depan sering digunakan untuk memotret wanita.
Memotret dalam cahaya depan
Aperture-Priority AE (1/640det., f/5.6, -0.7EV)/ ISO 100/ WB: Daylight
Bidikan foto dalam cahaya depan dengan matahari di belakang kamera. Semua objek ditangkap secara tajam, dan bahkan objek di latar belakang pun dapat terlihat secara jelas. Cahaya depan adalah kondisi cahaya dasar yang sesuai untuk semua fotografi, dan terutama untuk lanskap. Dengan terlebih dahulu menguasai dasar-dasar pemotretan dalam cahaya depan sebelum maju ke pemotretan dalam cahaya latar, atau cahaya miring, pemahaman Anda tentang cahaya dan efeknya akan ditingkatkan. Subjek tidak menerpakan bayangan, karena matahari menyinari subjek pada sudut miring di depan dari bagian atas.
Memotret dalam cahaya latar
Aperture-Priority AE (1/320det., f/2.8, -0.7EV)/ ISO 400/ WB: Daylight
Foto dibidik dalam cahaya latar ketika cahaya sedang bersinar pada arah berlawanan dari yang dihadapi kamera. Tidak seperti cahaya lainnya, cahaya ini memiliki karakteristik yang dengan mudah menjadikan subjek sebagai siluet. Cahaya latar paling efektif apabila digunakan untuk memotret subjek transparan, untuk mendapatkan penyelesaian foto yang mengesankan dengan kontras yang kuat seperti ditunjukkan dalam foto. Walaupun ini dapat digunakan pada semua subjek, tapi agak sulit untuk menentukan exposure yang akan digunakan. Oleh karenanya, Anda dapat mencoba menggunakan exposure compensation untuk menyesuaikan kecerahan foto.
Memotret dalam cahaya miring
Aperture-Priority AE (1/320det., f/4.5, -0.3EV)/ ISO 200/ WB: Daylight
Contoh yang ditunjukkan di atas adalah bidikan yang diambil dengan sinar cahaya miring dari jendela kecil. Akibat sinar cahaya pada satu sudut, bulu kuda tampak lembut dan bahkan kulitnya terkesan padat dalam foto. Cahaya ini sesuai untuk menangkap ekspresi halus dan memiliki karakteristik yang mampu memperkaya reproduksi ekspresi sebuah subjek. Ini juga efektif untuk digunakan dalam fotografi potret dan lanskap, memungkinkan ekspresi dengan kesan berbeda dan citarasa yang tertangkap jika dibandingkan dengan bidikan foto dalam cahaya depan.
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok. Takahashi adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).