Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Lensa Prima atau Lensa Zoom: Manakah yang Harus Saya Beli?

2022-12-05
1
2.51 k

 

Dalam artikel ini:

Apakah lensa prima/lensa zoom itu?

Hingga ke dasar-dasarnya: Apakah lensa prima/lensa zoom itu?

Lensa zoom adalah lensa yang mencakup rentang panjang fokus (sudut pandang), yang biasanya diindikasikan pada lensa. Hal ini memungkinkan Anda mendapatkan bidikan yang lebih dekat atau lebar dari pemandangannya apabila Anda memutar ring atau cincin zoom.

Sedangkan lensa prima hanya memiliki satu panjang fokus tertentu, dan karena itulah lensa ini juga disebut sebagai “lensa panjang fokus tetap”.


Bagaimana membedakan lensa prima dari lensa zoom?

Cara termudah untuk membedakan keduanya adalah melalui nama lensanya!

Jika nama lensa hanya menunjukkan panjang fokus, ini pasti lensa prima.
Kalau namanya menunjukkan rentang panjang fokus, ini pasti lensa zoom.

Sekarang, setelah kita mendapatkan definisinya, mari kita telusuri, kapan sebaiknya mendapatkan lensa zoom, dan kapan mendapatkan lensa prima.

1. Apakah ukuran merupakan hal yang penting?

1. Apakah ukuran merupakan hal yang penting?

Anda mungkin mendapatkan kesan bahwa lensa prima lebih kecil daripada lensa zoom. Pada umumnya, hal itu benar, di antara sejumlah lensa dari kelas yang sama, meskipun sejauh mana kekecilan itu, bergantung juga pada panjang fokus dan faktor lainnya. Satu alasan untuk perbedaan ukuran adalah soal fisik: lensa zoom melibatkan lebih banyak komponen optik dan memerlukan lebih banyak ruang dalam laras lensa untuk berfungsi.

Contoh konfigurasi lensa zoom

Konfigurasi lensa RF15-30mm f/4.5-6.3 IS STM pada ujung lebar (15mm). Kelompok lensa dalam bingkai merah, bergerak selama dilakukan zooming.

Contoh konfigurasi lensa prima

Konfigurasi lensa RF16mm f/2.8 STM. Seperti RF15-30mm f/4.5-6.3 IS STM, ini adalah lensa sudut ultra lebar; namun demikian, ruang yang diperlukan hanya sedikit, karena lensa ini tidak memiliki elemen zoom.

Oleh karena itu, jawaban singkatnya adalah: Lensa prima kemungkinan besar lebih ringan dan lebih kecil daripada lensa zoom yang mencakup panjang fokus yang sama, dan dari kelas yang sama.


Pahami hal ini: Rentang panjang fokus sendiri, tidak menentukan ukuran dan bobot lensa.

Lensa prima tidak selalu lebih kecil dan lebih ringan daripada lensa zoom. Ada sejumlah faktor lainnya yang memengaruhi ukuran lensa, termasuk:
- Lensa telephoto/ super telephoto: Karena fisiknya, panjang fokus yang panjang biasanya memerlukan laras lensa yang lebih panjang.
- Apakah lensa kelas profesional atau bukan: Lensa kelas profesional (Lensa L) mengandung lebih banyak elemen lensa dan strukturnya lebih kokoh untuk memastikan kualitas optik dan ketahanannya yang lebih baik, meskipun di bawah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
- Aperture maksimum: Aperture maksimum yang sangat lebar, biasanya memerlukan sejumlah elemen lensa yang lebih besar, meskipun cara penyeimbangannya bergantung pada desain lensa dan berbagai faktor lainnya.


Sebagian dari lensa RF Canon yang terkecil dan teringan

RF50mm f/1.8 STM
Dikenal sebagai “nifty fifty” karena keserbagunaannya, inilah lensa yang terpikirkan oleh banyak orang saat membaca istilah “lensa prima”.

RF16mm f/2.8 STM
Canon mencapai prestasi teknik saat mereka menciptakan lensa sudut ultra lebar yang cepat, ringkas, dan ringan ini! Ini adalah lensa sudut ultra lebar terkecil dalam jajaran lensa RF, setidaknya untuk saat ini.

RF-S18-45mm f/4.5-6.3 IS STM
Dirancang untuk kamera APS-C, lensa zoom standar mungil ini hanya sepanjang 4cm saat ditarik sepenuhnya dan beratnya hanya sekitar 130g. Namun demikian, Anda juga dapat menggunakannya dengan kamera EOS R full-frame dalam mode krop 1,6x. Ini memberikan sudut pandang setara full-frame, 29 hingga 72mm.


Ingat: Faktor krop untuk kamera APS-C
Jika Anda menggunakan kamera APS-C, sudut pandang yang Anda dapatkan setara dengan 1,6x panjang fokus yang tertera pada nama lensa, misalnya lensa 50mm berfungsi seperti lensa 80mm.

2. Apakah Anda memerlukan aperture maksimum besar?

2. Apakah Anda memerlukan aperture maksimum besar?

Ada dua alasan utama, mengapa seorang fotografer mungkin menginginkan lensa dengan aperture maksimum yang besar (“lensa cepat”): performa minim cahaya, dan bokeh.

Optik lensa prima yang lebih sederhana, juga memudahkan untuk memasukkan aperture maksimum yang lebih besar ke dalamnya tanpa terlalu memengaruhi ukuran dan biaya. Itu sebabnya, mengapa lensa prima yang paling terjangkau pun bisa secepat f/1.8!


Performa minim cahaya

EOS R3 + RF135mm f/1.8L IS USM @ f/1.8, 1/1600 det., ISO 3200

Dengan lensa cepat, Anda bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat untuk membekukan gerakan atau menghindari goyangan kamera, sekaligus mempertahankan kecepatan ISO rendah untuk menghindari noise gambar. Misalnya, gambar ini dibidik pada 1/1600 detik untuk membekukan gerakan para pemain anggar.

Pahami hal ini: Karena lensa Canon mengukur cahaya pada aperture penuh, lensa yang lebih cepat juga membantu performa AF dalam kondisi cahaya redup.


Bokeh

Salah satu cara mudah untuk mendapatkan bokeh yang indah dan membuai adalah dengan menggunakan aperture yang lebih besar, dan aperture terbesar ada pada lensa prima.

EOS R5 + RF85mm f/1.2L USM @ f/1.2, 1/2000, ISO 200 (EV +1)

Latar belakang indah nan membuai, pada f/1.2. Karena memungkinkan Anda menjaga jarak yang nyaman dari subjek, 85mm juga merupakan panjang fokus yang mudah digunakan untuk potret wajah orang! 


EOS R5 + RF135mm f/1.8L IS USM @ f/1.8, 1/3200 det., ISO 400

Lensa telephoto yang lebih panjang menyempurnakan bokeh yang diperoleh pada aperture lebar.

3. Seberapa besar fisik yang Anda inginkan?

4. Apakah Anda memerlukan yang lebih serba-bisa?

3. Apa gaya pemotretan Anda? Berapa banyak ruang yang Anda perlukan agar bisa bergerak?

4. Apakah Anda mencari lensa yang serba-bisa dalam satu bodi?

Kita akan bicarakan tentang kedua hal ini secara bersama-sama.


Lensa prima: Banyak gerakan secara fisik—bagus untuk membuat penemuan yang tak terduga!

Dengan lensa prima, pemotretan adalah urusan yang sangat fisik. Anda harus bergerak lebih dekat ke subjek untuk mendapatkan bidikan yang lebih dekat, dan bergerak lebih jauh ke belakang jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih luas. Dengan kata lain, Anda harus "melakukan zoom dengan memanfaatkan kaki Anda". Sebagian fotografer mungkin menganggap ini lebih intuitif daripada memutar cincin zoom, dan ini pasti melatih Anda untuk bergerak lebih cepat—atau berisiko kehilangan bidikan!

Jika Anda terjebak dalam rutinitas atau mencari perspektif baru, Anda mungkin menemukan tantangan untuk bekerja hanya dengan satu panjang fokus yang menyegarkan. Saat Anda bergerak untuk menemukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang Anda miliki, Anda tidak hanya berpikir lebih banyak dan membuat penemuan baru, tetapi juga menguji keterampilan komposisi Anda!

Dibidik pada RF16mm f/2.8 STM

Penemuan yang didapat saat mencoba bidikan close-up ketika berjalan-jalan dengan RF16mm f/2.8 STM. Dengan bantuan bokeh f/2.8, pagar hijau kebiruan lazuardi tidak hanya menambahkan tekstur yang menarik, tetapi juga menyeimbangkan hijau yang lebih hangat, menyempurnakan bunga merah muda ungu.


Dibidik pada RF16mm f/2.8 STM

Sangat menggoda untuk memperbesar subjek yang menarik perhatian Anda, tetapi bagaimana jika Anda tidak bisa? Dibatasi hingga 16mm, memaksa fotografer yang membidik gambar ini mencoba cara lain untuk menarik perhatian ke pondok, seperti warna kontras dan garis terdepan. Apa yang akan Anda lakukan?

Baca juga:
3 Tantangan Sederhana yang Menyiasati Peningkatan Keterampilan Fotografi Anda


Lensa prima sudut lebar dengan kemampuan makro

Lensa prima kecil dan ringan yang diperkenalkan pada 1, menjadi pendamping yang hebat untuk menjelajahi sudut. Untuk lebih banyak kemungkinan, cobalah lensa prima ini yang juga memungkinkan pemotretan close-up dengan perbesaran minimal 0,5x.


Memilih lensa prima: Apakah Anda menyukai panjang fokus tertentu?

Pengetahuan ini akan membantu Anda memutuskan lensa prima apa untuk dimiliki. Kebanyakan orang memiliki panjang fokus tertentu yang secara tidak sadar mereka sukai. Nilai bidikan yang Anda ambil dengan lensa kit atau lensa zoom favorit—jika banyak di antaranya diambil pada jarak sekitar 35mm, misalnya, lensa prima 35mm mungkin memberi Anda manfaat terbesar.

Tentu saja, jika Anda ingin melakukan hal yang berbeda dari biasanya, Anda dipersilakan untuk memiliki lensa prima dengan panjang fokus yang jarang Anda gunakan—ini mungkin akan lebih terjangkau daripada lensa zoom di kelas yang sama. Bagaimana dengan RF600mm f/11 IS STM atau RF800mm f/11 IS STM, yang merupakan panjang fokus yang biasanya tidak tercakup oleh lensa zoom?


Lensa zoom: Untuk fleksibilitas komposisi yang lebih mudah

Untuk ruang terbatas di mana Anda tidak dapat banyak bergerak, atau jika Anda hanya ingin kenyamanan mengambil bidikan yang lebih dekat dan lebih lebar tanpa banyak bergerak atau mengganti lensa, lensa zoom memberikan keserbagunaan terbaik.

24mm

50mm

 

70mm

240mm

Semua gambar dibidik pada RF24-240mm f/4-6.3 IS STM @ f/8, 1/160 det., ISO 100

Dalam sebagian situasi, bergerak lebih dekat mungkin tidak membuat Anda lebih dekat dengan detailnya. Misalnya, detail pada paviliun di atas, tidak akan terlihat tepat di bawahnya. Lensa zoom memberi Anda opsi untuk mengubah bidang pandang sambil tetap berada di tempat yang sama.


Pahami hal ini: Aperture variabel dan lensa zoom aperture konstan

Tantangan merancang lensa zoom aperture besar berarti bahwa sebagian besar lensa zoom harga ekonomis atau harga ringan, cenderung merupakan lensa aperture variabel, di mana aperture maksimum menjadi lebih sempit pada panjang fokus yang lebih panjang. Contohnya, pada RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM, aperture maksimum pada ujung 150mm adalah f/6.3.


Hubungan antara aperture maksimum dan panjang fokus pada lensa aperture variabel

(Pada kenyataannya, laju penurunan aperture maksimum kurang konsisten dan bergantung pada desain lensa.)

Jika Anda memerlukan keserbagunaan lensa zoom, tetapi juga menginginkannya memiliki aperture yang sama di seluruh rentang fokus, siapkan anggaran untuk membeli lensa dengan aperture konstan. Ini adalah lensa kelas profesional (seri-L) dan harganya lebih mahal, tetapi juga memiliki penyegelan cuaca, yang membuatnya lebih tahan lama bahkan dalam kondisi cuaca buruk.


Contoh dari lensa zoom aperture konstan

Lensa zoom f/4


Lensa zoom f/2,8

Namun demikian, jika Anda ingin menambah panjang fokus lensa kit dengan anggaran terbatas, atau mencari portabilitas yang lebih baik, cobalah lensa zoom aperture variabel ini


Contoh dari lensa zoom aperture variabel

Seperangkat lensa sudut lebar, standar, dan telephoto dikenal sebagai "lens trinity" karena rentang fokus lebar yang mereka tawarkan bersama seharusnya cukup untuk menangani sebagian besar pemandangan. Trinity f/2.8 atau f/4 bagus untuk dimiliki jika Anda menginginkan keserbagunaan maksimum, tetapi tentu saja, Anda dapat memadu-padankannya tergantung pada kebutuhan Anda!


Untuk fleksibilitas pembingkaian tertinggi, cobalah lensa superzoom

*Lensa superzoom adalah lensa zoom yang mencakup panjang fokus sudut lebar hingga panjang fokus telephoto atau telephoto menengah—pilihan bagus untuk bepergian! 

RF24-240mm f/4-6.3 IS STM
Dengan zoom 10x, lensa ini memadukan keserbagunaan dengan kualitas gambar yang luar biasa. Apabila digunakan pada kamera EOS R full-frame, aktifkan mode krop 1,6x untuk memperluas jangkauan hingga setara 384mm.

RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM
Didesain untuk pengguna kamera APS-C EOS R (atau pengguna EOS R full-frame yang mengutamakan portabilitas), lensa ini hanya berbobot 310g. Ini mencakup rentang panjang fokus setara full-frame 29 hingga 240mm

Jika superzoom begitu ringkas dan serbaguna, mengapa orang masih membeli lensa zoom aperture variabel dengan rentang zoom yang tidak terlalu ekstrem? Jawabannya ada di poin terakhir.

5. Apakah kualitas optik penting?

5. Apakah kualitas optik penting?

Anda mungkin pernah mendengar bahwa lensa prima lebih tajam daripada lensa zoom. Ini karena diperlukan upaya yang lebih besar untuk membuat lensa zoom dengan kualitas optik yang baik secara konsisten di seluruh rentang fokus. Ada lebih banyak aberasi yang harus dikoreksi, karena aberasi lensa yang berbeda terjadi pada rentang panjang fokus yang berlainan.  Sebagai perbandingan, desain lensa perlu dioptimalkan hanya untuk satu panjang fokus pada lensa prima!

Semakin ekstrem kisaran fokus yang ditawarkan, semakin sulit untuk memastikan tingkat kualitas optik tertentu secara keseluruhan. Inilah mengapa lensa superzoom memiliki reputasi kualitas optik yang lebih buruk, dan mengapa lensa zoom yang hanya menangani satu jenis rentang fokus (sudut lebar, standar, atau telephoto), tetap populer. Itu juga alasan fotografer yang sangat mengutamakan kualitas gambar, seringkali lebih memilih lensa prima.


Pahami hal ini: Lensa Zoom performa tinggi

Dengan kemajuan teknologi, lensa zoom profesional dapat memiliki kualitas yang setara dengan lensa prima profesional. Misalnya, RF28-70mm f/2L USM sering digambarkan setajam “empat lensa prima dalam satu bodi”. Namun, banyaknya optik korektif yang terlibat, menambah ukuran dan berat lensa, yang mungkin berdampak pada mobilitas. Meski begitu, tergantung pada preferensi Anda, Anda mungkin berpendapat, bahwa membawa satu lensa zoom besar namun cepat dan berkualitas tinggi, lebih nyaman dan merupakan investasi yang lebih baik daripada beberapa lensa prima. 

Kesimpulan

Kesimpulan: Untuk lensa berikutnya, apakah saya ingin zoom atau prima?

Setelah membaca poin-poin di atas dan memperkirakan anggaran Anda, Anda akan punya gambaran yang lebih jelas tentang pro dan kontra dari setiap jenis lensa. Langkah selanjutnya adalah menilai aset lensa Anda saat ini. Keterbatasan apa yang Anda rasakan? Lensa mana yang akan mengisi kekosongan?
Tidak ada jawaban benar atau salah atau perlengkapan lensa yang “sempurna”—bahkan fotografer profesional mencampur dan mencocokkan jenis lensa menurut preferensi dan kebutuhan mereka.
Apa lensa Anda selanjutnya?

Rangkuman

Lensa Prima
(Perbandingan dengan lensa zoom pada kelas yang sama)
Keuntungan Kerugian
- Umumnya lebih terjangkau
- Umumnya lebih kecil dan ringan
- Lebih tajam
- Aperture maksimum lebih besar, bokeh lebih baik
- Performa minim cahaya lebih baik
- Melatih komposisi Anda
- "Zoom dengan kaki Anda" terasa lebih intuitif bagi sebagian orang
- Hanya satu panjang fokus 
- Harus secara fisik bergerak untuk melakukan zoom
- Komposisi lebih menantang
Lensa Zoom
(Perbandingan dengan lensa prima pada kelas yang sama)
Keuntungan Kerugian
- Keserbagunaan: beberapa panjang fokus dalam satu bodi
- Kenyamanan
- Aperture maksimum lebih kecil
- Lebih besar dan lebih berat 
- Mungkin tidak terlalu tajam
Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami