Menemukan Kembali Keseruan Fotografi Satwa di Kehidupan Alam Liar dengan EOS R50
Meskipun kamera kelas atas yang canggih memiliki keunggulannya sendiri, namun, pada akhirnya keterampilan dan teknik yang Anda kembangkan itulah yang membantu Anda menghasilkan foto menakjubkan—dan untuk itu, kamera terbaik adalah kamera yang selalu Anda bawa. Karena menginginkan pengalaman baru, penggemar fotografi kehidupan alam liar, Wayne Chng, beristirahat sejenak dari EOS R3 yang biasa digunakannya untuk secara perlahan dan bertahap beralih untuk menggunakan EOS R50 level pemula serta lensa kit, dan merasa sangat senang karena hal ini membantunya menemukan kembali kegembiraan dalam proses fotografi. Wayne berbagi lima foto favoritnya dan kisah di baliknya bersama dengan beberapa saran fotografi. (Foto oleh Wayne Chng; sebagaimana disampaikan kepada SNAPSHOT)
1. Menangkap momen yang menentukan
EOS R50/ RF-S18-45mm f/4.5-6.3 IS STM/ FL: 40mm (setara 64mm)/Manual Exposure (f/14, 1/160 det.)/ ISO 400/ Built-in flash dengan diffuser (Flash compensation: EV +1)/ Cropped
Rasa Asyik Saat Menantikan Momen yang Tepat
Sebagai fotografer, kita selalu berusaha menangkap momen yang biasanya tidak terlihat oleh orang lain. Momen semacam itu sering ditemukan di dunia kecil serangga. Namun demikian, foto close-up berbagai benda kecil membutuhkan kesabaran yang sangat tinggi. Seringkali, kita hanya perlu berdiam diri di tempat, mengamati, dan menunggu momen yang tepat. Hal ini tidak hanya menguntungkan hasil bidikan Anda, tetapi juga membantu Anda memahami perilaku subjek dengan lebih baik.
Untuk foto ini, yang menangkap momen sebelum seekor lebah mendarat di bunga untuk mengisap madunya, saya mengamati sekeliling dan memutuskan untuk menciptakan latar belakang hitam (tekniknya dijelaskan di bawah). Saya menggunakan lampu kilat bawaan EOS R50 untuk memastikan lebah dan bunga terpapar sebaik mungkin. Hal ini perlu uji-coba yang dilakukan beberapa kali sampai saya mampu menangkap momen tersebut dan membidiknya.
Pengaturan kamera kecil dan ringkas, seperti EOS R50 dan RF-S18-45mm f/4.5-6.3 IS STM, memungkinkan Anda untuk menunggu di tempat yang sama, yang relatif mudah untuk menunggu sambil berdiam diri.
Teknik: Latar belakang hitam dengan lampu kilat built-in
Pengaturan pencahayaan kamera menentukan kecerahan latar belakang. Pengaturan lampu kilat menentukan kecerahan subjek.
Langkah 1: Tetapkan pengaturan pencahayaan kamera Anda untuk latar belakang hitam
Sesuaikan pengaturan pencahayaan sampai gambar pratinjau di layar LCD atau viewfinder tampak hitam. (Setelah selesai melakukan ini, Anda dapat menonaktifkan simulasi pencahayaan untuk melihat subjek Anda dengan lebih baik). Jangan khawatir mengenai kecepatan rana—lampu kilat ditembakkan sangat cepat sehingga berfungsi seperti rana, membekukan gerakan serangga.
Langkah 2: Ambil bidikan percobaan
Lampu kilat akan menerangi bendanya di latar depan.
Langkah 3: Sesuaikan kecerahan lampu kilat
Anda dapat menyesuaikan kecerahan lampu kilat bawaan dengan fitur kompensasi pencahayaan lampu kilat. Untuk bidikan lebah, kompensasi pencahayaan lampu kilat default (EV0) lebih gelap daripada yang saya inginkan, karena saya menggunakan diffuser, jadi saya tetapkan ke +1.
Saran pro:
- Gunakan diffuser di atas lampu kilat supaya cahaya dari lampu kilat terlihat lebih lembut dan lebih alami.
- Setelah Anda selesai memotret bidikan latar belakang hitam, jangan lupa untuk mengaktifkan lagi simulasi pencahayaan!
2. Berbagai keunikan satwa liar
EOS R50/ RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM/ FL: 150mm (setara 240mm)/ Manual exposure (f/8, 1/400 det.)/ ISO 800/ Cropped
Mirip fotografi jalanan, tapi ini tentang satwa di kehidupan alam liar
Burung kingfisher leher putih merupakan burung yang umum di Singapura, dan merupakan subjek latihan yang bagus untuk momen tertentu, bahkan untuk bidikan terbang. Inilah sepasang burung tersebut yang sedang berbagi makanan: burung di sebelah kanan terlihat sangat gembira melihat ulat itu! Momen seperti ini juga bisa memikat — Anda hanya perlu mewaspadainya, dan siap dengan kamera untuk memotretnya.
Saya sering berjalan-jalan dan menjelajah lebih jauh dengan EOS R50, yang kecil, portabel, dan mudah dibawa-bawa. Ada begitu banyak hal kecil yang bisa saya amati saat berjalan-jalan di taman di Singapura, seperti pemandangan di atas. Saya merasa seperti berada di tempat dan waktu yang tepat, dan EOS R50 siap membantu saya mengabadikan momen tersebut dengan mudah. Seperti kata pepatah “Kamera terbaik adalah kamera yang Anda bawa”, sangat cocok dengan momen ini.
Kecepatan pemotretan beruntun maksimum 12 fps kamera dalam mode rana tirai pertama elektronik, lebih dari cukup untuk mengabadikan momen apa pun, terutama setelah Anda memahami perilaku hewan.
3. Memburu cahaya
EOS R50/ RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM/ FL: 150mm (240mm equivalent)/ Manual exposure (f/6.3, 1/1600 det.)/ ISO 320/ Cropped
Penerangan yang bagus, menghasilkan gambar yang istimewa—dan Anda bisa bereksperimen dengannya
Dengan jangkauan terbatas dari lensa yang saya gunakan, saya tidak akan bisa mendapatkan bidikan close-up yang khas dari Grey-Headed Fish Eagle (Elang Abu) ini. Jadi, saya coba memanfaatkan kondisi alam pada hari itu, yaitu, cahaya pagi yang benderang. Saya mengurangi pencahayaan latar belakang sebanyak 1 stop, kemudian menunggu sampai cahaya menerpa subjek saat burung elang itu terbang melintas. Hal ini tidak saja membuatnya menonjol lebih baik pada latar belakang, tetapi juga menciptakan gambar yang jauh lebih dramatis daripada gambar biasa yang menampilkan burung yang sedang terbang.
Memahami tentang cahaya dan cara kerjanya, bisa mengubah hasil foto Anda. Tidak harus terbatas pada pemotretan di tempat atau waktu yang memiliki pencahayaan yang indah—Anda juga bisa bereksperimen dengan pengaturan pencahayaan untuk menyesuaikan cahaya yang ditangkap kamera, seperti yang saya lakukan di sini!
Teknik: Pencahayaan kurang yang disengaja
Fitur simulasi pencahayaan pada kamera mirrorless memungkinkan Anda melihat efek pengaturan pencahayaan Anda. Manfaatkan fitur ini untuk menjadi lebih kreatif dengan pencahayaan. Untuk bidikan ini, saya mengurangi pencahayaan dengan menyesuaikan kecepatan ISO dalam mode pencahayaan manual. Jika Anda belum begitu menguasai mode pencahayaan manual, Anda juga bisa menggunakan mode Shutter-priority AE untuk mengontrol kecepatan rana dan menerapkan kompensasi pencahayaan negatif.
Baca juga:
Penerangan dalam Fotografi Lanskap (2): Mengurangi pencahayaan untuk kesan Drama
Memotret Pohon Sakura Tunggal: 3 Teknik untuk mendapatkan Foto yang Mengesankan
4. Menguji keterampilan komposisi saya
EOS R50/ RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM/ FL: 150mm (setara 240mm)/ Manual exposure (f/7.1, 1/800 det.)/ ISO 1600/ Cropped
Bereksperimen dengan sudut yang berbeda-beda
Pembingkaian adalah cara yang bagus untuk membuat gambar Anda terlihat berbeda, terutama ketika ada banyak fotografer yang memotret di tempat yang sama. Setelah Anda mengambil beberapa bidikan gambar yang Anda inginkan, berjalanlah berkeliling untuk menemukan perspektif yang berbeda. Perhatikan, apakah Anda bisa menerapkan teknik komposisi yang berbeda—pada gambar di atas, saya menggunakan dedaunan untuk menciptakan bingkai di dalam bingkai. Anda akan mendapatkan beragam gambar dengan komposisi yang berbeda-beda, yang memberikan Anda banyak sekali pilihan di luar bidikan yang Anda inginkan.
Sedikit penyiapan akan membantu Anda membidik secara diam-diam
Terkadang, Anda ingin membidik secara diam-diam agar tidak mengejutkan hewan, dan perlengkapan yang besar bisa mengganggu. EOS R50 dengan lensa kit RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM cukup kecil sehingga saya bisa masuk ke tempat yang sempit untuk menghasilkan komposisi di atas.
Baca juga:
In Focus: Basic Composition Techniques
Cara Menggunakan Teknik Kuadran untuk Menyeimbangkan Subjek dan Pemandangan
Komposisi yang Efektif: Menarik Perhatian ke Kodok Kecil pada Bunga
5. Mencoba panjang fokus yang berbeda-beda
EOS R50/ RF-S18-45mm f/3.5-6.3 IS STM/ FL: 18mm (setara 28,8mm)/ Manual exposure (f/8, 1/250 det.)/ ISO 100/ Built-in flash dengan diffuser
Fotografi satwa di kehidupan alam liar juga bisa dilakukan pada sudut lebar
Banyak orang mengaitkan fotografi kehidupan alam liar dengan lensa telefoto atau potret hewan secara close-up. Namun demikian, ada beberapa cara yang berbeda untuk memotret satwa di kehidupan alam liar. Bidikan sudut lebar dapat menghadirkan perspektif yang berbeda dari hewan dibandingkan dengan apa yang biasanya Anda lihat secara online. Sebagai contoh, dengan mendekat dan membidik pada ujung sudut lebar lensa, memungkinkan bidikan minimalis seekor Ular Pit Viper Wagler beserta pantulannya.

Saya selalu sulit memahami perilaku ular. Ular yang satu ini kebetulan sedang bersantai di tempat terbuka di sudut taman alam yang sepi, tetapi ular adalah makhluk yang agak pemalu, jadi wajar saja jika Anda berjalan berkeliling selama berjam-jam tanpa melihat ular satu ekor pun. EOS R50 memungkinkan saya untuk mencari beberapa lama tanpa merasa terbebani.
Ingat: Menghormati subjek
Memotret pada sudut lebar mungkin mengharuskan Anda untuk lebih dekat, tetapi tetap penting untuk menghormati ruang gerak subjek. Pahami perilakunya dan bagaimana reaksinya terhadap Anda. Belajar mengenali ciri hewan yang sedang stres. Misalnya, pada banyak ular, ular akan mulai menjulurkan lidahnya berulang kali atau melingkar dengan kencang, inilah saatnya Anda mundur menjauhinya. Ini bukan hanya tentang keselamatan Anda sendiri—ini juga tentang kesejahteraan hewan dan respek terhadap alam. Jangan memprioritaskan untuk mendapatkan gambar dan mengabaikan etika!
Saran Wayne untuk meningkatkan fotografi kehidupan alam liar Anda
1. Mengunjungi kebun binatang untuk berlatih
Kebun binatang adalah tempat yang tepat untuk berlatih memotret hewan tanpa sering mengalami ketidakpastian dan waktu tunggu. Kemungkinan besar Anda akan menemukan subjek yang ingin Anda potret, dan dengan latar belakang yang bagus. Luangkan waktu Anda di sana untuk melatih pelacakan subjek dan memahami kamera Anda sebelum pergi ke bagian satwa alam liar.
2. Membidik bersama teman
Apabila Anda membidik bersama teman, Anda akan mendapatkan perspektif yang berbeda. Dua pasang mata (atau lebih), juga lebih baik daripada sepasang—teman Anda mungkin melihat sejumlah subjek yang terluputkan oleh Anda.
3. Sebelum Anda membeli kamera baru, pertimbangkan untuk meningkatkan lensa Anda terlebih dahulu
Membidik dengan EOS R50 dan lensa kit, hal pertama yang saya rindukan adalah lensa saya, bukan bodi kamera saya yang lebih canggih. Lensa bisa mengubah foto Anda secara luar biasa, jadi, jika ini adalah kamera pertama Anda dan Anda sudah berencana untuk meningkatkan perlengkapan Anda, pertimbangkan untuk membeli lensa baru terlebih dahulu sebelum melihat bodi kamera baru.
Sebagai contoh, lensa dengan jangkauan yang lebih luas dapat membantu Anda menghindari penurunan kualitas gambar yang disebabkan oleh pemangkasan yang berlebihan, dan lensa berkualitas lebih tinggi dengan aperture maksimum yang lebih besar, akan membantu Anda membidik dengan lebih baik dalam kondisi minim cahaya. Anda masih bisa menggunakan lensa ini apabila Anda sudah tidak bisa lagi menggunakan kamera Anda yang sekarang!
Refleksi pada EOS R50
Saya biasanya memotret satwa di kehidupan alam liar dengan EOS R3 atau EOS R6 dan lensa super telefoto. Memiliki perlengkapan khusus memang sangat bagus, tetapi saya juga berpendapat, bahwa ada baiknya untuk mundur selangkah dan kembali ke dasar-dasar fotografi: mengandalkan dan mengembangkan keterampilan Anda tanpa terlalu mengandalkan kamera.
Fokus otomatis yang layak; keterbatasan mengasah keterampilan fotografi
Fokus otomatis EOS R50 cukup “lengket” pada subjek, memungkinkan saya menangkap sebagian besar pemotretan dengan mudah sekaligus memercayai kamera untuk melakukan tugasnya. Saya bisa fokus untuk menemukan momen yang tepat dan berkreasi tanpa memikirkan terlalu banyak mengenai tekniknya. Meskipun ada sedikit jeda antara menekan tombol rana dan gambar yang ditangkap, namun, dengan mengatasinya, hal ini juga membawa kita kembali pada pentingnya memahami subjek dan belajar mengantisipasi momen—suatu hal yang sangat penting dalam fotografi kehidupan alam liar!
Keuntungan mobilitas yang lebih baik
Bodi EOS R50 yang ringkas dan ringan, sangat menyenangkan dibandingkan dengan bobot perlengkapan saya yang biasa, khususnya jika dipadukan dengan lensa zoom RF-S. Secara harfiah, beban di pundak saya terangkat. Saya menyadari bahwa saya telah berjalan berkeliling berburu bidikan untuk durasi yang lebih lama dibandingkan dengan perlengkapan yang biasa saya gunakan.
Secara keseluruhan
Kamera canggih seperti EOS R3 dibuat untuk kecepatan dan efisiensi, dengan banyak teknologi untuk membantu para fotografer profesional mengabadikan momen sempurna yang menentukan dalam situasi yang tidak banyak memberikan kelonggaran untuk membuat kesalahan. Tetapi, naluri keberhasilan, juga bisa datang dari prosesnya. Menggunakan EOS R50 membantu saya untuk memperlambat dan menikmati lagi pengambilan foto.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Wayne sangat meyakini pentingnya dasar-dasar dalam fotografi, dan terus-menerus mencari cara untuk menantang keterampilannya. Meskipun pada awalnya Wayne memulai dengan fotografi jalanan ketika tinggal di luar negeri, namun menemukan fotografi kehidupan alam liar telah mengubah hidupnya, dan sekarang fotografi ini menjadi kegemarannya di waktu senggang, saat Wayne tidak sedang mengajar lokakarya fotografi, atau memotret konser dan berbagai acara sebagai fotografer lepas.
Instagram: @waynephotojournal