Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Penerangan dalam Fotografi Lanskap (2): Mengurangi pencahayaan untuk kesan Drama

2024-07-15
0
72

Meskipun memang ideal untuk memberikan pencahayaan yang baik pada bidikan agar hasilnya bagus, namun, ada kalanya apabila bidikan yang kurang pencahayaan hingga memotong bagian bayangannya, hal ini akan menghasilkan gambar yang lebih berdampak. Berikut ini dua contoh tersebut, yang mana para fotografer berbagi tentang proses pemikiran di balik keputusan pengambilan gambar mereka. (Dilaporkan oleh Koichi Hibino, Takashi Karaki, Digital Camera Magazine)

EOS R5/ RF100-500mm f/4.5-7.1L IS USM/ FL: 135mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/10 det., EV -1.7)/ ISO 100/ WB: Filter Daylight/ PL
Waktu dan tanggal: 07.30, 6 November
Lokasi: Danau Tsugaru Shirakamiko, Aomori Prefecture, Jepang
Gambar oleh: Koichi Hibino

Dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang:
1. Cahaya sebagai subjek
2. Kontras yang dramatis dalam bidikan low-key (Mengurangi pencahayaan untuk menghasilkan gambar dengan kontras mencolok)
3. Cara mengurangi pencahayaan tanpa menggunakan mode pencahayaan manual

Dalam artikel ini:

 

1. Menonjolkan cahaya indah pada dedaunan musim gugur

Danau Tsugaru Shirakamiko adalah danau buatan yang terbentuk oleh Bendungan Tsugaru. Meskipun demikian, danau ini juga dikelilingi oleh pemandangan alam nan indah, yang berubah-ubah mengikuti musimnya.

Gambar di atas dibidik saat pagi dini hari di akhir musim gugur. Keadaan di sekeliling danau tampak berkabut pada pagi yang dingin seperti ini. Saya menyarankan agar Anda mulai memotret sebelum matahari terbit—pemandangannya akan terus berubah-ubah saat matahari meninggi. Seandainya Anda seperti saya, Anda akan hanyut dalam pemotretan sampai Anda tidak ingat waktu!


Teknik 1: Memutuskan pada satu elemen untuk menarik perhatian ke situ

Dari tempat pemotretan, saya mengidentifikasi tiga elemen yang layak dibidik dalam pemandangan:

- Kabut
- Pepohonan yang mati, di dalam air
- Pepohonan maple merah pekat

Semuanya akan membuat subjek yang menakjubkan, tetapi akan lebih mudah memilih salah satu untuk menjadi subjek utama, dan menyusun gambar di sekitar subjek ini. Untuk gambar ini, saya memilih dedaunan musim gugur, yang tampak indah berkilauan oleh sinar mentari di awal pagi hari. Selanjutnya, saya menempatkan pepohonan yang mati serta kabut untuk mengimbangi komposisi sedemikian rupa yang memperindah dedaunan musim gugur dalam cahaya.

Foto ini menampilkan pepohonan yang mati sebagai subjek utama.


Teknik 2: Menggunakan kompresi telefoto agar lebih padat

Apabila dihadapkan dengan pemandangan nan megah, yang terhampar di area yang luas, pasti Anda akan tergoda untuk menggunakan lensa sudut lebar untuk mendapatkan segalanya. Tetapi, apabila Anda melakukan itu tanpa menetapkan subjek yang jelas dalam benak Anda, perhatian pemirsa akan menyebar ke mana-mana.

Untuk pemandangan yang terbentang luas seperti itu, mungkin akan lebih mudah menggunakan lensa dengan sudut pandang yang lebih sempit, yaitu, lensa standar atau telefoto, dan hanya membingkai area tertentu.

Untuk bidikan ini, saya menggunakan lensa telefoto. Efek pemampatan telefoto, membuat lapisan yang berbeda-beda dalam pemandangan terlihat saling berdekatan, sehingga bidikan terlihat lebih padat dan ruang kosong yang mengganggu berkurang di antara berbagai elemen.

TL;DR: Semakin lebar pemandangannya, semakin penting untuk memutuskan pada daya tarik utamanya.   Lensa sudut lebar mungkin bukan merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan bidikan yang berdampak!

 

Teknik 3: Mengurangi pencahayaan agar lebih dramatis

Saya menggunakan kompensasi pencahayaan negatif (EV -1,7) untuk mengurangi pencahayaan pada pemandangan untuk menonjolkan dedaunan merah. Cara lain untuk menggambarkan ini adalah “pencahayaan untuk dedaunan merah”.

Tempat pemotretan: Jembatan Okawashirakami Danau Tsugaru Shirakamiko

Lokasinya berjarak sekitar 30 menit berkendara dari pusat kota Hirosaki. Berkendara menyusuri Prefecture Road No. 28, melewati bendungan—Anda tidak akan melewatkannya; itu adalah struktur beton besar yang merupakan bendungan beton terbesar di Aomori Prefecture.

Bersikap bijak: Parkir di areal parkir, jangan di tepi jalan
Anda akan melihat beberapa tempat pemotretan yang lain dalam perjalanan Anda ke sini.  Ini bisa menggoda, tetapi jangan parkir di tepi jalan—Anda mungkin akan menyusahkan orang lain. Temukan areal parkir mobil.

 

2. Menarik perhatian ke air terjun

EOS R5/ RF15-35mm f/2.8L IS USM/ FL: 15mm/ Manual exposure (f/16, 3.2 DET.)/ ISO 50/ WB: 5,100K
Waktu dan Tanggal: 13:48, 7 September
Lokasi: Air Terjun Shiwagara (Versi Inggris), Hyogo Prefecture, Jepang
Gambar oleh: Takashi Karaki


Air terjun di dalam gua
Air Terjun Shiwagara Falls memiliki struktur unik yang menarik banyak penggemar air terjun di Jepang. Air terjun setinggi 10 m ini mengalir ke dalam gua yang cahayanya hanya berasal dari bukaan dinding batu, sehingga menciptakan suasana mistis. Suasana inilah yang saya ingin hadirkan dalam foto saya.

Mengekspos air terjun dan lumut
Jangan khawatir mengenai detail bayangan yang gelap, meskipun bayangan tersebut memenuhi sebagian besar gambar Anda. Di sini, saya memanfaatkan kontras tinggi untuk mengekspos lumut dan air terjun, yang merupakan elemen paling terang dalam pemandangan tersebut.  Area yang lebih gelap dari elemen ini menjadi kurang terang—sedemikian rupa sehingga banyak bagian yang berupa siluet. Namun hal ini membantu menyederhanakan pengambilan gambar dan menarik perhatian ke lumut dan air terjun. Kontras yang tinggi membuat gambar menjadi lebih dramatis.

Lensa sudut ultra lebar memberi Anda lebih banyak opsi di tempat sempit
Karena ruang di dalam gua agak sempit, saya memilih lensa sudut ultra lebar agar memiliki lebih banyak opsi pembingkaian. RF15-35mm f/2.8L IS USM tahan cuaca, sehingga membantu memberikan perlindungan dari cipratan air terjun. Namun demikian, saya tetap menyarankan untuk membawa kain lensa dan handuk untuk menyeka kelembapan dari perlengkapan Anda!

Tempat pemotretan: Air Terjun Shiwagara


Saran:

1. Persiapkan diri untuk pendakian selama 30 menit di medan yang terjal
Air Terjun Shiwagara terletak di lembah yang dikelilingi oleh tebing serba-curam. Untuk mencapainya, Anda harus melakukan pendakian melalui rute yang relatif curam. Anda juga harus menyeberangi sungai. Pastikan Anda membawa perlengkapan serta alas kaki yang sesuai untuk pendakian. 

2. Waktu terbaik untuk memotret: sore hari
Saat cahaya matahari akan menyinari gua.

3. Tersedia tempat parkir
Namun demikian, areal parkirnya terbatas.

 

Teknik kamera: 2 cara untuk mengurangi pencahayaan bidikan Anda secara disengaja tanpa menggunakan mode M


1. Exposure compensation (Kompensasi pencahayaan)

Cara menggunakannya bergantung pada kamera: Sebagian kamera memiliki kenop kompensasi pencahayaan; pada kamera lainnya, Anda tinggal menekan tombol. Jika tidak yakin, bacalah buku petunjuk kamera untuk keterangan selengkapnya.

Cari tahu selengkapnya mengenai kompensasi pencahayaan dalam artikel:
Dasar-Dasar Kamera #4: Exposure Compensation


2. Spot metering (Pengukuran setempat) dan AE lock

Pada mode ini, Anda dapat memilih area yang Anda inginkan untuk pengaturan pencahayaannya. Ini juga merupakan teknik yang bagus untuk menangani pemandangan cahaya latar! Untuk petunjuk yang lebih mendetail, gulir ke bagian bawah Saran Cepat Fotografi Jalanan: Cara Menciptakan Foto yang Fantastis dengan Bayangan.

Pelajari lebih lanjut mengenai mode metering (pengukuran) di:
Dasar-Dasar Kamera #7: Metering
Kamera FAQ #9: Sebaiknya, Untuk Jenis Pemandangan Apakah Saya Harus Menggunakan AE Lock?

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Takashi Karaki

Setelah mengantongi sejumlah pengalaman sebagai instruktur olahraga yang kemudian diikuti 10 tahun pengalaman dalam bidang produksi serta penyuntingan majalah, Karaki pindah ke Yonago City di Prefektur Tottori, dan di sana dia menjadi terkenal karena karya pemotretan lanskap wilayah San' di Jepang. Hasil karyanya telah dipublikasikan di Amazing Village, suatu buklet tentang desa yang serba-indah di Jepang. Hasil karyanya diproduksi melalui CANON x — kolaborasi Discover Japan pada tahun 2017, dan karya bidikannya mengenai awan berarak di Akechi Pass di Prefektur Tottori merupakan salah satu di antara 12 foto yang dipilih oleh Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk mewakili Jepang.

Instagram: @karakky0918

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami