Saran Cepat Fotografi Jalanan: Cara Menciptakan Foto yang Fantastis dengan Bayangan
Fotografi jalanan melatih Anda untuk membuat foto terbaik dari cahaya yang tersedia untuk mendapatkan dampak yang Anda inginkan. Seorang fotografer memberi tahu kita, bagaimana ia berhasil menciptakan gambar yang misterius sekaligus menggugah, dan ceritanya terkandung dalam bayangan. (Dilaporkan oleh: Kazuyoshi Tanabe, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 104mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/125 det., EV -1,0)/ ISO 800/ WB: Auto
Jenis cahaya apakah yang paling baik untuk bidikan yang berbayangan?
Pada fotografi jalanan, Anda tidak dapat mengendalikan cahaya seperti yang mungkin dapat dilakukan pada sebagian genre yang lain. Anda harus bekerja dengan apa yang tersedia—dan membuat kondisi seperti itu membuahkan hasil yang gemilang. Dan, agar tercapai, Anda harus dapat membaca arah dan kualitas cahaya.
Pelajari lebih lanjut mengenai arah dan kualitas cahaya dalam artikel:
Dasar Pencahayaan: Cahaya Tajam dan Lembut
Mengetahui Sinar Cahaya Anda
Secara umum, untuk mendapatkan bayangan yang kuat dan berdampak, Anda ingin memiliki pencahayaan belakang atau pencahayaan samping. Pencahayaan depan membuat bayangan terlihat lemah. Bagaimana Anda melakukan hal itu kalau tidak dapat mengendalikan sumber cahayanya? Kuncinya di sini yaitu, tempat Anda berdiri.
Langkah 1: Penataan
Langkah 2: Menemukan subjek yang bagus
Langkah 3: Mengatur pencahayaan
Langkah 1: Posisikan diri Anda di tempat yang dapat memperoleh pencahayaan yang diinginkan
Untuk pemandangan ini, saya pergi ke lorong tempat perbelanjaan yang beratap, dan mengarahkan kamera ke luar ruangan. Tempat apa pun yang beratap seyogianya bisa digunakan untuk menciptakan kontras! Hal ini juga berguna saat hari mendung atau hujan, di mana cahayanya lebih tersebar dan menghasilkan bayangan yang lebih lemah.
Langkah 2: Cari subjek yang bagus
Untuk bidikan ini, saya menggunakan teknik “memancing”, yaitu, memutuskan mengenai latar belakang dan komposisi sebelum menunggu subjek yang cocok. Tapi, hal ini tidak berarti bahwa cara ini tidak dapat berlaku apabila Anda juga menggunakan teknik "berburu". Sewaktu mencari subjek, pastikan untuk melihat ke batas pertemuan antara cahaya dan bayangan. Seringkali ada subjek potensial yang luput dari perhatian kita, seperti sepeda pada gambar di bawah ini.
Saran Pro: Seberapa banyak ruang bingkai yang sebaiknya terisi bayangan?
Jika Anda tidak yakin, cobalah rasio bayangan-cahaya 1:1 lalu sesuaikan dari sana. Semakin besar proporsi bayangan, semakin sederhana komposisinya. Hal ini juga memudahkan untuk menarik perhatian pemirsa ke subjek Anda dan mengungkapkan maksud Anda.
Langkah 3: Paparkan area yang terang
Setelah menemukan subjek Anda, paparkan area yang terang. Ini membuat bayangan terlihat lebih gelap, memaksimalkan kontras. Jika Anda menggunakan kamera mirrorless, jendela bidik elektronik memungkinkan Anda untuk menampilkan pratinjau kecerahan area yang terang serta bayangan, bahkan menampilkan histogram. Manfaatkan kondisi ini!
Untuk gambar utama, saya telah memaparkan area luar ruangan yang cerah, yang mengubah berbagai benda dalam ruangan menjadi lebih gelap, termasuk subjeknya, berubah menjadi siluet. Hal ini juga berfungsi sebagai suatu mekanisme penyederhanaan: detail dalam ruangan yang mengganggu, sirna dalam kegelapan.
Pada contoh di atas, memaparkan area terang, akan menciptakan kontras yang kuat, membuat gambar terlihat menarik.
Saran: Dalam mode pencahayaan semi-otomatis, gunakan pengukuran tempat dan kunci AE untuk memaparkan area yang terang
Langkah 1:
Tekan tombol [Q] di belakang kamera untuk membuka menu Quick Control.
Langkah 2:
Ketuk atau arahkan ke ikon metering mode (mode pengukuran) (seharusnya ada di antara ikon di sisi kiri) dan pilih ‘Spot metering’.
Langkah 3:
Anda akan melihat lingkaran muncul di tengah layar. Gerakkan kamera Anda sehingga lingkaran berada di atas area paling terang di bingkai Anda, dengan kata lain, area yang ingin Anda paparkan. Pada jendela bidik elektronik atau di Live View, jika simulasi pencahayaan Anda diaktifkan, Anda akan melihat area gambar lainnya menjadi lebih gelap.
Kami telah menguraikan lingkaran spot metering (pengukuran setempat) untuk membuatnya lebih jelas.
Langkah 4:
Kunci pencahayaan dengan menekan tombol kunci AE. Tombol terlihat seperti tanda bintang (asterisk) “*”. Ini berarti bahwa Anda dapat menyusun ulang bidikan tanpa mengubah pengaturan pencahayaan.
Simbol * seyogianya muncul untuk mengindikasikan, bahwa pencahayaan sudah dikunci di tempat yang Anda ukur pada Langkah 3.
Langkah 5:
Kalau bayangannya tidak cukup gelap, Anda dapat menggunakan negative exposure compensation (kompensasi pencahayaan negatif). Hal ini juga membuat keseluruhan gambar menjadi lebih gelap. (Baca juga: Mempekatkan Bayangan untuk Menyoroti Pencahayaan Jalan Pulang)
Untuk saran lainnya mengenai cara menggunakan bayangan dalam fotografi jalanan/cahaya alami, baca:
Matahari Terbit, Matahari Terbenam: Menghasilkan Kontras Dramatis dalam Fotografi Jalanan
Menangani Penerangan Alami: Lorong Cahaya Hutan di Musim Gugur
Menangani Penerangan Alami: Potret Wajah dengan Bayangan Berpola
Komposisi Bingkai Siluet: Cara Menyoroti Cahaya Biasa, bayangan, kontras, kedalaman, dan bingkai
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Fukuoka pada tahun 1968, Tanabe lulus dengan meraih gelar fotografi dari Universitas Seni Osaka. Dia kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk melanjutkan belajar di Chicago, St. Louis, dan New York. Sekembalinya ke Jepang, dia bekerja di kantor penelitian Departemen Fotografi almamaternya. Kazuyoshi yang kemudian menjadi seorang fotografer independen sejak 1998, adalah anggota Masyarakat Fotografer Profesional Jepang. Pada tahun 2008, dia menggelar pameran tunggal bertajuk “Memory”. Dia juga penulis buku Watashi, shashin ga umaku narimashita [Saya menjadi pandai fotografi].