Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu
Pernahkah Anda menghasilkan bidikan di mana area yang terang di langit tampak putih seluruhnya seperti ledakan bola api, padahal keadaan yang sesungguhnya tidak seperti itu? Hal itu terjadi karena kisaran warna dan nada warna yang ditangkap kamera (dikenal sebagai “dynamic range”) lebih sempit daripada yang terlihat oleh mata manusia. Berikut ini, ada 4 pelajaran singkat yang akan membantu Anda untuk lebih memahami tentang ‘dynamic range’ sehingga Anda bisa menghindari blown highlight dan mempertahankan lebih banyak detailnya. (Dilaporkan oleh: Chikako Yagi, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/2.8L USM/ FL: 150mm/ Aperture-priority mode (f/6.3, 5 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Shade (Teduh)
Pelajaran 1: Belajar mengidentifikasi tempat yang bisa disorot cahaya (menerima blown highlight)
Secara umum, foto dengan pencahayaan yang bagus tidak akan memiliki blown highlight (ledakan cahaya) atau crushed shadow (bayangan gelap), dengan semua nada warna dalam kisaran dinamis (dynamic range) kamera. Namun demikian, ada sejumlah pemandangan tertentu yang dapat menerima blown highlight.
Misalnya, apabila membidik langsung ke matahari, Anda tidak mungkin dapat menghindari blown out (semburan sorotan cahaya) matahari. Jika akan mengurangi blown highlight, maka keseluruhan gambar menjadi tidak seimbang.
Sementara itu, pencahayaan pada sebagian subjek lainnya, seperti air terjun, anak sungai, atau gumpalan awan, rentan terhadap semburan sorotan cahaya, namun tetap mempertahankan detail pemandangan yang penting di bagian yang benderang. Untuk pemandangan semacam itu, sebaiknya Anda berhati-hati dalam pencahayaannya, dan bidik sedikit lebih gelap daripada pencahayaan yang secara umum dianggap “tepat”.
Contoh 1: Gumpalan awan di bawah sinar matahari pagi
1) Matahari: Di area ini, blown highlight dapat diterima
2) Gumpalan awan: Hindari blown highlight di sini
Terlihat di sini ada gradien warna yang alami di sekeliling matahari. Biarkan blown highlight-nya seperti ini untuk menjaga keseimbangan gambar. Namun demikian, detail gumpalan awan itulah yang membuatnya tampak begitu mengesankan, jadi pertahankan sebaik mungkin.
Contoh 2: Berkas sorotan cahaya di hutan
1) Dedaunan dan jaring laba-laba tertimpa cahaya matahari secara langsung: Di area ini, blown highlight dapat diterima
2) Berkas sorotan cahaya: Hindari blown highlight di sini
Gambar ini terlihat begitu ekspresif, karena cahayanya jatuh menerpa kabut. Pastikan bahwa detail semburan berkas cahaya matahari dipertahankan. Blown highlight pada 1) menunjukkan bentuk jaring laba-laba, sehingga sorotan cahaya bisa diterima di sini.
Cari tahu bagaimana payung hitam biasa dapat membantu menyempurnakan bidikan semburan berkas cahaya matahari dalam artikel:
2 Benda Sehari-hari yang Bisa Mengubah Foto Anda
Juga baca: Matahari Terbit, Matahari Terbenam: Menghasilkan Kontras Dramatis dalam Fotografi Jalanan
Pelajaran 2: Gunakan histogram untuk membantu Anda memutuskan tentang pencahayaan
Histogram adalah grafik yang menunjukkan pendistribusian piksel dalam bidikan Anda menurut kecerahannya. Jika gambar Anda memiliki banyak piksel cerah dan kelebihan cahaya, maka, puncak histogram akan berada pada bagian kanan yang paling ujung. Upayakan agar histogram tidak terpotong di bagian kanan.
Blown highlight
Bidikan ini dipaparkan untuk balon, tetapi cahayanya berlebihan. Histogram pun mengemukakan hal ini: Perhatikan, bagaimana seluruh histogram terlihat miring ke kanan. Bagian puncaknya terpotong di kanan, yang berarti terdapat banyak piksel putih murni, yang mengindikasikan kehadiran blown highlight.
Tidak ada blown highlight
Bidikan ini diberikan pencahayaan untuk langit: Detail awan dipertahankan. Puncak histogram tidak berada dekat ujung kanan. Malahan, semua piksel berjarak jauh dari sudut-sudutnya. Ini adalah pencahayaan “standar”.
Saran: Gunakan tripod
Jika Anda melakukan bidikan genggam, mungkin sulit untuk menjaga komposisi Anda tetap lurus saat menggunakan histogram untuk memperbaiki pencahayaan Anda. Gunakan tripod untuk membantu Anda.
Pelajaran 3: Gunakan Auto Exposure Bracketing (Pencahayaan Otomatis) untuk membidik gambar yang sama dengan kecerahan yang berbeda
Dengan menggunakan fungsi Auto Exposure Bracketing (AEB), ini akan membantu Anda mengambil tiga pencahayaan dari bidikan yang sama dengan peningkatan kecerahan yang berlainan, semuanya dilakukan hanya dengan menekan satu tombol. Fungsi ini sangat bagus untuk pemandangan yang cepat berubah dan Anda tidak tahu pasti mengenai pengaturan apa yang terbaik. Dari sana, Anda bisa memilih bidikan dengan pencahayaan yang paling sesuai.
EV -1
EV ±0
EV +1
Pelajari lebih lanjut mengenai ini dalam:
Dasar-Dasar Kamera #4: Exposure Compensation
Pahami hal ini: Anda dapat menggabungkan pencahayaan AEB dalam post-processing software (perangkat lunak pasca-pemrosesan) untuk menciptakan gambar HDR (High Dynamic Range).
Pelajaran 4: Bidik dalam format RAW dan melakukan penyesuaian sewaktu pasca-pemrosesan
File gambar RAW memuat informasi yang jauh lebih banyak daripada yang Anda lihat dalam pratinjau Live View/EVF. Anda bisa memulihkan sebagian besar detail selama pasca-pemrosesan, meskipun hal ini bergantung pada kondisi pemotretan. Jangan lupa merujuk ke histogram ketika mengedit bidikan Anda!
Memperbaiki blown highlight
Langkah 1: Cek histogram untuk melihat, apakah terpotong pada ujung paling kanan
Langkah 2: Kurangi parameter “Highlight” dan/atau “Whites”
Pernahkah Anda mendengar tentang format HDR PQ HEIF? Cari tahu, mengapa hal ini dikatakan sebagai format gambar masa depan, dalam artikel:
HDR PQ HEIF: Menerobos Batas JPEG
Cara memeriksa blown highlight
1. Tampilkan histogram selama pemutaran gambar
Anda seyogianya dapat menampilkan histogram dan bagan RGB dalam pemutaran gambar. Hal ini akan memungkinkan Anda melihat, apakah gambar Anda memiliki blown highlight akibat kelebihan cahaya.
Saran: Biasanya, Anda dapat secara bergantian memunculkan layar tampilan pemutaran dengan menekan tombol “INFO” yang terletak di bagian belakang kamera. Jika Anda tidak dapat menampilkan histogram, tekan tombol “MENU”, pilih tab PLAYBACK (biru), dan cari “Playback information display” untuk memastikan bahwa layar histogram diaktifkan.
2. Manfaatkan Highlight Alert
Jika kamera Anda memiliki fungsi Highlight Alert, aktifkan. Area blown out dalam bidikan Anda akan berkedip hitam di layar playback (karena itu, hal ini juga disebut “blinkies” atau “zebras”). Pada model kamera yang tidak memiliki fungsi “Highlight Alert”, area blown out pun akan berkedip pada layar playback yang menampilkan histogram.
Kalau sebagian besar gambar Anda berkedip hitam, itu tandanya Anda harus membidik ulang dengan pencahayaan yang lebih gelap.
Bidikan pantulan dapat menguji keterampilan Anda mengenai tempat pengambilan pencahayaan dan cara mendapatkan pencahayaan yang sesuai. Pelajari bagaimana sebagian fotografer profesional menghasilkan karya mereka dalam artikel berikut ini:
Pantulan: Kastil di Malam Hari dengan Efek Lukisan Trompe l'oeil
Pantulan: Gunung Fuji Merah Merona (dengan Saran Retouching)
Pantulan: Kereta Api Uap Melaju Dalam Suasana Senja nan Dramatis
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Chikako Yagi baru berusia dua puluh tahun ketika ia mulai mengajar dirinya tentang fotografi dengan menggunakan kamera SLR film. Ia meninggalkan pekerjaan tetapnya untuk menjadi fotografer lanskap purna waktu pada tahun 2016. Ia magang pada fotografer terkenal, seperti Kiyoshi Tatsuno dan Tomotaro Ema, ia adalah anggota Shizensou Club, yang didirikan oleh salah satu mantan fotografer lanskap paling terkenal dari klub ini. Pada tahun 2013, ia dipilih sebagai salah satu dari 10 Fotografer Top Tokyo Camera Club.
www.chikakoyagi.com
Instagram: @chikako_yagi