Lanskap Musim Panas yang Memukau: Tempat Berpanorama di Jepang & Saran Fotografi Pro (3)
Akan bepergian ke Jepang? Dalam artikel ketiga serial ini, para fotografer profesional Jepang berbagi dua lagi tempat yang akan membuat foto lanskap nan memukau di musim panas. Lanjutkan membaca sejumlah saran fotografi, seperti waktu terbaik untuk memotret, komposisi yang bisa Anda gunakan, dan lain sebagainya. (Dilaporkan oleh: Hirokazu Nagane, Katsuhiro Yamanashi)
1. Jalur Kereta Kitakami (Prefektur Iwate)
EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 24mm/ Manual exposure (f/8, 1/400 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Foto oleh Hirokazu Nagane
Lokasi: Nishiwaga-machi, Waga-gun, Prefektur Iwate (Yuda Kinshuko - Hottoyuda)/ Waktu terbaik untuk pemotretan: Akhir Agustus/ Waktu memotret: 7.00 pagi
Memotret lanskap dan jalan kereta terpantul pada perairan Kinshuko
Tempat fotografi yang terkenal pada Jalur Kereta Kitakami. Lokasi ini adalah tempat paling menarik di sepanjang jalur kereta, dan merupakan tempat yang sangat populer bagi para fotografer. Cobalah berkunjung pada pagi-pagi jika Anda akan mengambil foto. Udara saat itu kerap tenang, sehingga Anda bisa melihat lanskap yang terpantulkan dalam air bagaikan cermin. Memotret pada orientasi potret, saya dapat menangkap pandangan lanskap yang luas, yang terpantulkan di danau, dan secara sengaja menempatkan kereta api di tengah jembatan untuk membangkitkan kesan simetris.
Kereta api yang datang dan pergi, saling berpapasan pada waktu yang nyaris bersamaan, sehingga saya dapat mengambil foto pada orientasi vertikal dan horizontal. Orientasi vertikal tampaknya merupakan pilihan yang lebih baik apabila Anda mempertimbangkan, bagaimana pantulan awan yang muncul pada permukaan perairan. Terlebih lagi, satu gerbong kereta api tampaknya lebih cocok untuk lanskap ini daripada dua gerbong.
Bidikan yang gagal: Pada orientasi horizontal, bingkainya memang terbatas
EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 33mm/ Manual exposure (f/8, 1/400 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Daylight
Foto oleh Hirokazu Nagane
Dari segi komposisi, orientasi horizontal ternyata bagus juga. Namun demikian, penggambaran awan yang terpantul pada permukaan perairan, tampaknya kurang.
Komposisi, bukan hanya mengenai aturan segitiga. Berikut ini, sebagian teknik komposisi:
“Pedoman Visual”, “Yang Tidak Terduga”, dan “Subtraksi”
“Pola & Irama” & “Kurva-S”
2. Amariyama (Prefektur Yamanashi)
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/8, 16 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto oleh Katsuhiro Yamanashi
Lokasi: Nirasaki-shi, Prefektur Yamanashi/ Waktu terbaik untuk pemotretan: Pertengahan Agustus/ Waktu memotret: 4:30 dini hari
Kombinasi unik cahaya kota Lembah Kofu dan Gunung Fuji
Cuaca pada malam sebelumnya cukup nyaman, dan saya memutuskan untuk pergi ke tempat fotografi dengan bantuan lampu senter. Melalui celah pada hamparan awan, saya bisa melihat kerlap-kerlip lampu di lembah Kofu. Saya lalu memosisikan cahaya lampu dan Gunung Fuji di antara pepohonan larch. Lampu kota dan langit saat dini hari tampak cerah. Pemandangan seperti ini tidak memerlukan kompensasi pencahayaan.
Saran: Tujukan kamera untuk menangkap bentuk hamparan awan, saat warnanya berubah dari biru menjadi jingga
Bidikan berikutnya diambil satu jam sesudah bidikan utama, segera setelah matahari terbit. Hamparan awan semakin merah membara, tatkala tertimpa kehangatan sang surya, dan mulai menggeliat seakan dibangunkan dari tidur, dengan bentuknya yang senantiasa berubah setiap saat. Saya ingin menangkap bentuk hamparan awan secara rinci, karena senantiasa berubah setiap saat.
EOS 5D Mark III/ EF28-300mm f/3.5-5.6L IS USM/ FL: 80mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/8 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto oleh Katsuhiro Yamanashi
Untuk sesaat, ada kesempatan untuk memotret, tepat saat awan yang warnanya kebiru-biruan terlihat sebelum matahari terbit, dan warnanya berubah menjadi jingga, karena tertimpa cahaya surya. Jadi, persiapkan diri Anda sebelum membidik foto.
Bacalah sejumlah artikel ini untuk mendapatkan saran lainnya, tentang cara mendapatkan bidikan pagi hari:
Fotografi Lanskap Dini Hari: Memotret Sebelum atau Sesudah Matahari Terbit?
Menangkap Lanskap yang Mencengangkan di Bawah Kondisi Cahaya yang Selalu Berubah
4 Kunci Membidik Lanskap Menjelang Fajar
Menangkap Warna Cemerlang dan Benderang Matahari Terbit
1: Jalur Kereta Kitakami (Prefektur Iwate)
2: Amariyama (Prefektur Yamanashi)
Wilayah berwarna biru sudah diliput dalam artikel di bawah ini:
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Tempat Berpanorama di Jepang & Saran Fotografi Pro (1)
Lanskap Musim Panas yang Memukau: Tempat Berpanorama di Jepang & Saran Fotografi Pro (2)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Yokohama pada tahun 1974. Setelah lulus dari Musashi Institute of Technology (Sekarang dirujuk sebagai ‘Tokyo City University’), ia belajar di bawah asuhan Mitsuhide Mashima, fotografer rel kereta api, yang juga adalah CEO Mashima Railway Pictures. Beberapa tahun belakangan ini, ia terlibat dalam menjelaskan berbagai teknik fotografi rel kereta api di majalah fotografi, dan menulis panduan fotografi rel kereta api. Ia berkeliling Jepang, mengambil foto kereta api sambil menjunjung tinggi motto, yaitu "mengambil foto yang begitu hidup sampai-sampai Anda bisa mendengar bunyi kereta, hanya dengan melihat fotonya".
Lahir di Tokyo pada tahun 1945, Yamanashi bekerja di perusahaan penerbitan setelah lulus dari Tokyo College of Photography (sekarang dikenal sebagai Tokyo Polytechnic University), dan selama 4 tahun, ia berkelana keliling Jepang, mengunjungi dan memotret berbagai tempat pesiar yang terkenal. Setelah ia meninggalkan perusahaan penerbitan itu, ia menjadi fotografer freelance, dan pada akhirnya, mendirikan perusahaannya sendiri, Yamanashi Photo, pada tahun 1989. Di samping mengambil berbagai gambar untuk persediaan, ia juga menyediakan foto untuk kalender perusahaan, majalah kamera dan perjalanan, serta poster untuk Japan Railways.