Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Menangkap Lanskap yang Mencengangkan di Bawah Kondisi Cahaya yang Selalu Berubah

2016-05-19
2
2.38 k
Dalam artikel ini:

Ini merupakan bidikan yang berpacu dengan waktu di awal pagi. Kondisi cahaya selalu berubah dan karena itu tidak boleh ada kesalahan. Berikut ini saya akan menjelaskan tiga hal utama untuk menangkap momen yang menentukan, komposisi dan sudut pandang. (Dilaporkan oleh: Michiko Kaneko)

Foto 1
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL:47mm/ Aperture-priority AE (f/16, 1/20 det., EV+0.3)/ ISO 400/ WB: Daylight

 

Kemegahan Lanskap Diambil pada Penampilan Berbeda di Awal Pagi

Untuk menangkap pepohonan cemara yang berwarna kuning di tanah rawa Odashirogahara yang terletak sekitar 200km di utara Tokyo di Tochigi Prefecture utara, saya mengawali bidikan sebelum matahari terbit. Di sana ada pohon birch putih, yang dikenal sebagai “the lady of Odashirogahara” (wanita Odashirogahara), yang berdiri sendirian di rawa-rawa. Saya memposisikan pohon di tengah, sementara menampilkan dataran putih yang tertutupi embun beku dan pepohonan cemara warna keemasan yang membentuk "layar lipat" di latar belakang untuk menangkap keluasan dataran tersebut. Selanjutnya, saya menunggu sampai matahari menyinarinya dari suatu sudut untuk menciptakan penampilan yang berkilauan.

Penampilan subjek ini berbeda-beda setiap detik, oleh karena itu saya sarankan agar Anda menghabiskan sedikitnya dua jam di lokasi pemotretan. Anda dapat menangkap tanah rawa Odashirogahara dari sudut lebar atau panjang fokus telefoto, jadi sebaiknya membawa serta lensa yang mencakup kisaran panjang fokus lebar.

Untuk bidikan ini, saya memilih mode Aperture-priority AE, lalu menyempitkan aperture ke f/16 untuk menangkap subjek dalam gambar secara tajam. Namun demikian, berhati-hatilah, jangan menyempitkan aperture secara berlebihan, karena ini bisa menyebabkan terjadinya difraksi sehingga gambar menjadi kurang tajam.

 

LANGKAH 1: Waktu – Mulai membidik sebelum matahari terbit untuk menangkap penampilan yang selalu berubah

Dalam bidikan di atas, yang diambil di lokasi yang sama seperti Foto 1, tetapi satu jam lebih awal, pada pk. 05:30, penampilan tanah rawa sama sekali berbeda. Matahari sedang terbit dari balik pegunungan, memantulkan sinar cahaya pagi dari balik awan, menerangi seluruh langit. Kabut pagi yang muncul akibat perubahan suhu yang drastis sebelum matahari terbit, menambah kesan pesona pada gambarnya.

 

LANGKAH 2: Komposisi – Menyertakan cahaya miring dan keteduhan agar lebih kontras

Saya menyusun bidikan ini dengan pohon birch putih sebagai subjek utama, dan menyesuaikan komposisi dengan cara menegaskan pepohonan cemara keemasan di latar belakang dan cahaya miring yang datang dari sebelah kanan. Karena kita cenderung tertarik oleh benda yang lebih cerah, saya menyertakan area teduh di latar depan untuk mengarahkan perhatian pemirsa ke subjek utama.

 

LANGKAH 3: Sudut pandang – Ubah subjek sekunder menurut ukuran subjek utama

Di Foto 1, saya menggunakan panjang fokus 47mm untuk menangkap sekian banyak elemen. Secara kontras, dengan panjang fokus yang ditetapkan ke 200mm untuk menangkap pemandangan pohon birch putih yang besar seperti diilustrasikan di atas, saya berhasil menonjolkan kilauan embun beku yang menyelimuti pepohonan. Apabila memutuskan komposisi, Anda harus mempertimbangkan subjek utama dan sekunder.

 

 

Michiko Kaneko

Lahir di Sendai, Miyagi Prefecture, Kaneko mulai terlibat dalam kegiatan fotografi setelah kebetulan menemukan bidikan yang begitu menginspirasi di Okunikko pada tahun 1987. Ia belajar di bawah didikan mendiang fotografer terkenal, Shotaro Akiyama, sebelum menyiapkan studio foto dan menjadi fotografer freelance. Terpesona oleh aneka warna alam yang indah, ia bepergian mengelilingi Jepang dengan mengendarai mobil, untuk menangkap bidikan lanskap yang menenteramkan pada musim yang berbeda-beda serta membuat foto yang menampilkan kereta api dan lanskap. Ia adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS) dan Japan Society for Arts and History of Photography (JSAHP).

 

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.

Diterbitkan oleh Impress Corporation

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami