Kamera FAQ #5: Akankah Foto RAW yang Diambil Mempertahankan Kualitas Gambar Apabila Di-Retouch?
Retouch merujuk ke penyesuaian yang dibuat pada foto setelah dibidik. Foto yang diambil dalam format JPEG, ini dapat menyebabkan kualitas gambar memburuk. Namun demikian, apakah gambar RAW akan mengalami hal yang sama? Cari tahu selengkapnya pada penjelasan saya dalam artikel ini. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
Lakukan dengan berhati-hati saat menyesuaikan kecerahan
Sebelum pasca-pemrosesan RAW
Setelah pasca-pemrosesan RAW
Pasca-pemrosesan RAW dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak Digital Photo Professional Canon. Kecerahan ditetapkan ke EV-0,17 dan Picture Style diubah dari Auto ke Landscape. Namun demikian, Anda harus sangat berhati-hati ketika menyesuaikan kecerahan agar tidak merusak gambar.
RAW adalah format yang nyaman untuk pasca-pemrosesan, karena berbagai pengaturan dapat diubah setelah pemotretan. Sebaliknya, terdapat batas pada sebagian pengaturan yang dapat disesuaikan untuk data JPEG. Jika Anda juga mempertimbangkan penurunan kualitas gambar yang terjadi, pasca-pemrosesan nyaris tidak mungkin dilakukan untuk gambar JPEG.
Namun demikian, pasca-pemrosesan RAW yang berlebihan dapat menyebabkan kualitas gambar memburuk. Khususnya, efek penyesuaian kecerahan foto dengan menggunakan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) dan tone curve (kurva nada) tidak dapat diabaikan.
Pada prinsipnya, DSLR memungkinkan jumlah cahaya yang optimal mengenai sensor gambar agar mencapai tingkat kecerahan dan gradient dalam gambar. Oleh karenanya, jika gambar yang sangat kekurangan cahaya (underexposed) di-retourch seperti dijelaskan di atas, datanya akan rusak. Bahkan, jika kecerahannya tampak sudah terpulihkan, tapi tetap ada noise dalam gambar. Hal ini karena berbagai informasi gambar di bagian bidikan yang gelap tidak terekam dengan benar. Misalnya, mengambil perekaman suara, ini seolah-olah sumber suara direkam secara berbisik. Karenanya, meskipun Anda menambah volume ketika memutarnya kembali, kualitas suara yang dihasilkan akan jelek. Hal ini sama seperti fenomena suara yang sulit ditebak apabila tidak direkam pada tekanan suara yang sesuai, karena noise latar belakang ditangkap bersama dengan perekaman. Pada gambar digital pun, penting untuk mencocokkan pencahayaan dengan kisaran yang dapat direproduksi (kisaran dinamis).
Perbedaan antara RAW dan JPEG
Pemotretan dengan menggunakan RAW dan JPEG memiliki kelebihan dan kekurangan. RAW cocok untuk pemandangan yang ingin Anda tangkap secara santai dan membidiknya secara cermat, sedangkan JPEG sebaiknya digunakan apabila Anda perlu secara cepat mengambil bidikan beruntun. Alih-alih berpaku pada satu format, sebaiknya memilih kombinasi terbaik, tergantung pemandangan dan subjeknya.
Lebih jauh lagi, algoritme pemrosesan gambar berbeda di antara kedua format tersebut, jadi Anda harus mengetahui bahwa gambar JPEG yang dihasilkan dari RAW tidak akan sama persis seperti kalau gambar JPEG diambil dengan kamera.
Jenis data: RAW
Kelebihan
- Jumlah informasi yang besar, seperti warna dan gradient.
- Bahkan file lama dapat dipasca-proses dengan perangkat lunak termutakhir.
- Anda dapat mencapai hasil akhir foto yang khususnya diinginkan.
Kekurangan
- Memerlukan pasca-pemrosesan.
- Perlu perangkat lunak khusus untuk pasca-proses.
- Ukuran file besar apabila direkam.
- Jumlah maksimum bidikan berkurang.
Jenis data: JPEG
Kelebihan
- Kadar keseragaman yang tinggi, dan dapat dilihat di lingkungan browsing apa pun.
- Pasca-pemrosesan tidak diperlukan.
- Ukuran file kecil apabila direkam.
- Memungkinkan jumlah bidikan yang banyak.
Kekurangan
- Kapasitas data kecil untuk warna dan gradient.
- Kualitas gambar memburuk dalam pasca-pemrosesan, misalnya ketika melakukan retouch.
- Sulit untuk menutupi kesalahan dalam bidikan.
Ryosuke Takahashi
Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok.
Digital Camera Magazine
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat semakin banyak seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation