Matahari Terbit, Matahari Terbenam: Menghasilkan Kontras Dramatis dalam Fotografi Jalanan
Banyak alasan, mengapa para fotografer sangat senang memotret pada saat matahari terbit dan matahari terbenam. Selain mengabadikan keindahan matahari terbit/terbenam, Anda juga mendapatkan keindahan pencahayaannya. Berikut ini saran mengenai perencanaan dan pembuatan keputusan dari dua fotografer yang telah berhasil membuat kontras yang dramatis dalam berbagai bidikan mereka. (Dilaporkan oleh Kazuyuki Okajima, Takashi Karaki, Kazuo Nakahara, Digital Camera Magazine)
Pemandangan 1: Bayangan larut senja di lintasan jalan
EOS R/ RF24-105mm f/4L USM/ FL: 40mm/ Program AE (f/7,1, 1/400 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Berawan
Foto dan teks: Kazuyuki Okajima
Melihat ke bawah pada lintasan jalan, saya terpesona oleh bayangan panjang nan indah yang diterpakan oleh mereka yang lalu lalang, dan memutuskan untuk membidiknya. Apabila dipandang melalui EVF, pemandangan tampak kurang menarik, jadi saya utak-atik pengaturannya dan menunggu sampai sejumlah elemen dalam bingkai membentuk gambar yang dramatis.
1. Bidik saat bayangan tampak apa adanya
Kalau sejumlah elemen dalam komposisi Anda tidak menyatu dengan baik, peningkatan kontras sebanyak apa pun dalam pengaturan Picture Style Anda, tidak akan bisa menyelamatkan bidikan tersebut. Di sini, saya menunggu sampai mendapatkan kombinasi kondisi cahaya dan ketepatan waktu yang membuat bayangan tersebut menonjol dengan cara yang mengesankan. Intensitas cahaya bergantung pada kondisi cuaca, dan panjang bayangan bergantung pada waktu yang berlangsung pada hari itu. Lokasi bidikan Anda juga penting.
Terlalu banyak bayangan: Gambar yang berantakan
Lemah, pencahayaan tidak merata: Bayangan lemah
2. Gunakan EVF untuk membantu Anda menyesuaikan warna dan kontras
Untuk bidikan ini, saya mencermati pengaturan yang dapat membantu saya mereplikasi yang saya lihat secara kasat mata. Untuk bidikan ini,
- Picture Style (Fine Detail): Membantu menggambarkan bentuk bayangan dan tekstur trotoar dengan detail yang jelas.
- White balance (Cloudy): Menghadirkan kehangatan dalam pencahayaan yang melebihi pengaturan AWB (Ambience Priority) dan White Balance (Daylight).
Pratinjau pemandangan yang Anda lihat sesuai aslinya pada EVF memudahkan untuk menyesuaikan nada warnanya.
Picture Style (Fine Detail)
White Balance (Cloudy)
Saran: Efek dari sebagian parameter Picture Style (seperti ‘Contrast’) terlihat dalam pratinjau EVF/Live View, tetapi yang lainnya, seperti ‘Sharpness’ (Ketajaman), lebih sulit untuk dilihat. Ini membantu Anda menguasai apa yang dilakukan oleh tiap parameter ke gambar Anda.
Anda mungkin tertarik untuk membaca:
Teknik Picture Style untuk Meningkatkan Fotografi Lanskap Anda
Pemandangan 2: Lereng jalan yang sangat curam, yang diterpa cahaya matahari yang membara
EOS-1D X/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM + Extender EF2xIII/ FL: 800mm/ Manual exposure (f/11, 1/320 det., EV±0)/ WB: Auto
Foto dan teks: Takashi Karaki
Ini adalah Jembatan Eshima (Versi Inggris), yang juga dikenal sebagai “betabumi-zaka” (lereng sangat curam) atau “roller coaster bridge” (jembatan roller coaster), karena kecuramannya yang ekstrem. Jembatan ini menjadi sangat terkenal setelah ditayangkan di iklan mobil di televisi. Untuk lebih menegaskan betapa curamnya jembatan ini, saya memutuskan untuk memanfaatkan perspective compression effect (efek kompresi perspektif) lensa super telephoto. Untuk mendapatkan bidikan yang tepat, diperlukan sedikit perencanaan.
1. Gunakan aplikasi untuk mengecek lokasi pemotretan yang terbaik. Kemudian lakukan pengecekan ke lokasi.
Satu hal yang penting untuk mendapatkan bidikan bagus, yaitu mengetahui kapan matahari akan berada di atas jembatan apabila dilihat dari spot lokasi yang dipilih.
Saya menggunakan aplikasi Sun Surveyor, yang tidak saja memberi tahu waktu matahari terbit, tetapi juga lokasi matahari di tempat dan waktu yang spesifik.
Melakukan survei ke lokasi sebelum pemotretan yang sesungguhnya, juga sangat penting. Ini membantu memastikan bahwa saya berada di spot yang tepat, memiliki perlengkapan yang tepat untuk membingkai gambar seperti yang saya inginkan. Semula, saya ingin membidik dari bahu jembatan, tetapi kemudian saya menyadari bahwa pantai di seberangnya merupakan spot yang lebih baik.
2.Perkirakan di mana matahari akan berada dan menangkapnya pada waktu yang tepat
Secara estetika, aspek paling krusial dari bidikan ini adalah memastikan, bahwa bagian jembatan yang tertinggi, sejajar indah dengan matahari. Walaupun aplikasi bisa memberi tahu Anda, tempat matahari akan berada, pada waktu tertentu, dalam kenyataannya, matahari bergerak agak ke kanan saat terbit. Selama pemotretan, saya secara perlahan beranjak ke kanan untuk mempertahankan pembingkaiannya.
Saran: Kalau ada tripod yang kepalanya bisa digerakkan, ini akan membantu Anda untuk menggeser dengan mudah komposisi Anda secara vertikal atau horizontal.
Ini dibidik secara langsung setelah matahari terbit di atas cakrawala. Matahari terhalang oleh jembatan.
3.Perlengkapan: EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM+ Extender EF2xIII
Karena saya ingin mengisi bingkai dengan jembatan, saya menggunakan EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM dengan 2x extender, sehingga dapat membidik hingga 800mm. Ini menghasilkan efek kompresi perspektif kuat yang menambah dampak pada bidikan.
Saya menyukai lensa ini karena resolusinya yang istimewa: Bahkan, subjek yang berada di kejauhan pun, tergambarkan dengan sangat jelas.
4.Waspada terhadap semburan sorotan!
Untuk bidikan ini, saya mencurahkan perhatian secara cermat pada pencahayaan, supaya tidak terjadi blow out pada matahari.
Pahami hal ini: Cara membaca histogram
Pada pemandangan yang sangat kontras, seperti ketika Anda memotret bayangan atau menentang matahari, yang penting adalah memastikan, bahwa Anda tidak kehilangan terlalu banyak detailnya di area yang gelap atau yang terang. Histogram Anda menunjukkan pendistribusian piksel hitam, midtone dan putih dalam gambar, dan dapat membantu mengidentifikasi jika Anda harus menggeser pencahayaannya. Berikut ini dasar-dasar tentang cara membacanya.
Saran: Jika Anda memotret dengan EVF, atau dalam Live View, Anda bisa menampilkan histogram sebagai hamparan saat membidik.
Semburan sorotan
Sekian banyak area yang terang menyebabkan histogram agak condong ke kanan. Terdapat sejumlah piksel di bagian paling kanan (putih murni), yang mengemukakan bahwa kemungkinan ada detail yang hilang di area yang terang.
Pencahayaan yang tepat
Di sini, sebagian besar piksel berada di tengah. Puncak di kiri merefleksikan area bayangan pada dedaunan, tetapi tidak ada piksel di bagian paling kanan atau kiri. Ini menunjukkan, bahwa tidak ada remukan hitam atau semburan sorotan dalam gambar.
Bayangan remuk
Gambar ini tampak gelap secara keseluruhan, yang menyebabkan histogram condong ke kiri. Terdapat sejumlah piksel di bagian paling kiri (hitam pekat), yang mengemukakan bahwa kemungkinan ada detail yang hilang di area bayangan.
Pahami hal ini: Hal ini normal untuk sebagian pemandangan, yaitu, memiliki banyak warna hitam atau putih
Kalau Anda memotret salju atau wajah yang gundah dalam kondisi rendah cahaya dengan latar belakang hitam, misalnya, Anda bisa memperkirakan penampakan warna yang sangat putih atau hitam tercerminkan dalam histogram. Tetapi, jika pemandangan Anda tidak dimaksudkan untuk menunjukkan hal yang sedemikian ekstrem, Anda dapat menyesuaikan pencahayaannya.
Pelajari lebih lanjut tentang memotret cahaya dan bayangan dalam:
Mengambil Foto Makanan yang Dramatis dalam Gaya Chiaroscuro
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai pemotretan saat matahari terbit/terbenam, baca artikel berikut ini:
Foto kenangan larut senja – Menyampaikan suasana larut senja melalui cahaya dan bayangan
Menangkap Warna Cemerlang dan Benderang Matahari Terbit
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Waktu Cemerlang di Perjalanan
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.
Lahir di Fukuoka City pada tahun 1967, dan Kazuyuki Okajima adalah lulusan Tokyo School of Photography (nama saat ini: Tokyo Visual Arts). Setelah bekerja sebagai asisten studio dan asisten fotografer, dia menjadi fotografer freelance. Selain bekerja sebagai fotografer iklan dan majalah, Kazuyuki Okajima juga bepergian ke seluruh dunia untuk memotret berbagai gambar dengan penjiwaan yang puitis. Dia telah menghasilkan banyak publikasi foto termasuk koleksi foto Dingle. Pameran hasil karyanya mencakup “The Light and Wind of Dingle,” “Shio-sai” (Tidal Tints), dan “Let's Go to School.
Setelah mengantongi sejumlah pengalaman sebagai instruktur olahraga yang kemudian diikuti 10 tahun pengalaman dalam bidang produksi serta penyuntingan majalah, Karaki pindah ke Yonago City di Prefektur Tottori, dan di sana dia menjadi terkenal karena karya pemotretan lanskap wilayah San' di Jepang. Hasil karyanya telah dipublikasikan di Amazing Village, suatu buklet tentang desa yang serba-indah di Jepang. Hasil karyanya diproduksi melalui CANON x — kolaborasi Discover Japan pada tahun 2017, dan karya bidikannya mengenai awan berarak di Akechi Pass di Prefektur Tottori merupakan salah satu di antara 12 foto yang dipilih oleh Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk mewakili Jepang.
Instagram: @karakky0918