Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Waktu Cemerlang di Perjalanan

2018-06-28
0
1.75 k
Dalam artikel ini:

Saat rona keemasan—rentang waktu keajaiban hadir, tepat sebelum matahari terbenam (atau setelah matahari terbit), di mana segalanya tampak berkilauan dalam cahaya nan lembut dan hangat. Tidak seperti yang disampaikan pada kebanyakan foto, Anda tidak perlu berkendara hingga ke pedesaan atau tepi laut untuk mendapatkan foto yang mengagumkan. Seorang fotografer berbagi cara menangkap bidikan ini sewaktu berada di perjalanan. (Dilaporkan oleh: Haruki)

Saat rona keemasan larut senja di perjalanan

EOS 5D Mark III/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 120mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/3.200 det., EV±0)/ ISO 400/ WB: Penggunaan lampu kilat

Saya kebetulan menemukan suasana senja di jalan saat akan kembali ke penginapan saya di Australia, pada suatu hari menjelang malam. Nada keemasan nan pekat di langit barat serta deretan mobil yang menuju pulang, semuanya menunjukkan akhir suatu hari. 

 

Langkah 1: Gunakan panjang fokus yang panjang untuk merapikan komposisi

Foto ini diambil dari kursi penumpang di bagian depan. Saya ingin menyusun bidikan dengan sejumlah elemen berikut:

- Jarak antara kendaraan yang saya tumpangi dan mobil yang berada di depan (subjek penting utama), dan
- Pemandangan di sekeliling (termasuk cahaya matahari dan lalu lintas)

Untuk membuat komposisi yang bagus, saya memilih panjang fokus telefoto yang moderat, 120mm. Hal ini akan menyertakan langit dan matahari yang cukup untuk memberikan bobot visual moderat, dan juga mencegah gambar agar tidak terlalu berantakan. Efek komposisi membuat jarak antara mobil dan langit terlihat sempurna.

 

Lensa yang digunakan: EF70-300mm f/4-5.6L IS USM

EF70-300mm f/4-5.6L IS USM

Apabila menempuh jarak perjalanan yang jauh, Anda hanya bisa membawa perlengkapan secukupnya. Untuk opsi lensa serbaguna, pilihlah lensa zoom. Lensa zoom telefoto ini memberikan efek close-up yang mengagumkan, hingga panjang fokus 300mm, yang memang sangat bagus untuk beragam luas pemandangan.

Anda mungkin tertarik untuk membaca:
Apa perbedaan antara Lensa telefoto 200mm dan 300mm?

 

Langkah 2: Gunakan kecepatan rana yang lebih pesat dan aperture yang sempit

Saat saya sedang memotret subjek bergerak (mobil di depan) ketika saya berada di kendaraan yang sedang bergerak, saya harus menggunakan kecepatan rana yang pesat untuk memastikan hasil gambar yang tajam. Saya juga ingin seluruh bidikan berada dalam fokus, hingga ke pohon palem di latar belakang.

Karena itu, saya menggunakan f/11 dalam mode Aperture-priority AE, yang memberi saya kecepatan rana 1/3.200 detik. Ini merupakan keseimbangan yang bagus antara depth-of-field dan kecepatan rana, menghasilkan bidikan tajam, dan goyangan kamera tidak kentara.

 

Ilustrasi di balik layar

Memotret dari kursi penumpang bagian depan
Jarak ke mobil di depan kira-kira 20m hingga 30m. Sambil duduk di kursi penumpang depan sebuah minivan, yang agak lebih tinggi dibandingkan mobil yang berada di depan kami, saya menyiapkan lensa telefoto dan menunggu waktu yang tepat untuk melepaskan rana.

 

Langkah 3: Gunakan 'Flash' (Lampu Kilat) WB untuk mengintensifkan nada rona keemasan

Yang paling menarik dari gambar ini yaitu matahari terbenam dengan warna keemasan yang menyelimuti segalanya dalam kilauan nan hangat. Untuk menyampaikan nada dramatis yang lebih baik daripada yang saya lihat di hadapan saya, saya memilih pengaturan ‘Flash use’ white balance, yang mengintensifkan nada kuning. Anda juga bisa menggunakan ‘Cloudy’ atau ‘Shade’, tetapi ‘Flash use’ (atau ‘Flash’ pada sebagian kamera) memberi efek terkuat.

 

Yang jangan digunakan: AWB

Bidikan yang gagal, menggunakan AWB

Pengaturan Auto White Balance (AWB) menetralkan nada hangat, menyebabkan gambar kurang berhasil menyampaikan keajaiban rentang waktu keemasan.

Untuk saran lainnya mengenai memotret pada saat larut senja, bacalah:
Menyampaikan suasana larut senja melalui cahaya dan bayangan
Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Pagi atau Larut Senja?

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Haruki

Lahir pada tahun 1959 di Hiroshima, Haruki adalah seorang fotografer dan visual director. Ia lulus dari Faculty of Fine Arts, Kyushu Sangyo University, dan aktivitas utamanya berkaitan dengan karya potret untuk media, termasuk iklan, majalah dan musik.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami