Menangani Penerangan Alami: Lorong Cahaya Hutan di Musim Gugur
Anda telah mencurahkan segenap upaya untuk menemukan, mengamati dan membidik subjek Anda dalam kondisi cahaya indah. Tapi, tahukah Anda bahwa, hanya dengan melakukan pasca-edit dasar, bidikan cantik Anda bisa semakin cantik? Fotografer lanskap menceritakan kepada kita, kisah di balik bidikan cahaya matahari nan memukau pada pepohonan hutan konifera di musim gugur. (Dilaporkan oleh: Toshiki Nakanishi, Digital Camera Magazine)
EOS R/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 200mm/ Flexible-priority AE (f/11, 1/25 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Kisah di balik bidikan
Pepohonan jenis konifera Jepang adalah satu-satunya spesies konifera di Jepang yang berubah warna di musim gugur, dan ini adalah bidikan deretan pepohonan jenis konifera di lereng.
Menemukan cahaya
Karena tinggi pepohonan yang tidak sama, saya memutuskan untuk menemukan sudut yang memancarkan cahaya surya nan hangat dan benderang di pagi hari, dan hanya menyinari pepohonan tertinggi. Hal ini membuat bidikan lebih berdimensi dan membuat pepohonan yang tertimpa sinar terlihat lebih mengesankan.
Bidikan diambil tak lama setelah matahari terbit pada bulan November, yaitu waktu di mana sudut cahaya matahari hanya akan menyinari bagian puncak pepohonan. Kondisi sempurna untuk bidikan tersebut adalah hari yang cerah dengan penerangan yang benderang, dan kehadiran kabut yang sesedikit mungkin.
Waktu sangat penting. Lorong sempit cahaya hanya bertahan selama beberapa menit sebelum cahaya itu sirna.
Pentingnya bayangan
Tren terbaru adalah menggunakan teknik high dynamic range (HDR) untuk menghasilkan gambar yang lebih cerah secara keseluruhan, menunjukkan semua nada warna pada gambar yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Tapi, jangan lupa: bagian yang tersembunyi dalam bayangan itulah yang memberikan kadar kedalaman gambar. Kehadiran bayangan akan menonjolkan cahaya, dan kehadiran cahaya akan mengajari kita, betapa penting bayangan itu.
Secara pribadi, saya juga merasa bahwa gambar dengan area yang tidak dapat Anda lihat, akan menstimulasi imajinasi lebih jauh lagi.
Menganalisis cahaya dan pemaparan
Arah cahaya: Penerangan samping yang benderang dari matahari setelah terbit, menyinari langsung pepohonan yang tertinggi (A) dari bagian kanan bingkai gambar pada sudut 90 derajat.
(A): Pepohonan tertinggi di hutan yang tertimpa cahaya matahari
(B): Pepohonan yang tidak tertimpa cahaya
Mendapatkan pencahayaan yang tepat: Mengendalikan bayangan
Untuk menghasilkan gambar ideal saya, yang menekankan pada lorong cahaya matahari di (A), saya harus memaparkan pepohonan yang tertimpa cahaya matahari di (A) dan mempertahankan pemaparan yang rendah dalam midtone, hingga ke bayangan di (B).
Sasaran pasca-pemrosesan: Meningkatkan dimensi pepohonan pada (A)
Mengambil bidikan pada waktu yang tepat, memaparkan pepohonan pada (A), adalah bagian dari pekerjaan yang Anda lakukan. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan bayangan pada (B) ke tingkat yang sesuai.
Dalam pasca-pemrosesan, saya menyesuaikan dengan menggunakan kurva nada warna, mengangkat sedikit warna terang dan merendahkan kadar bayangan sebanyak mungkin. Warna hitam remuk dapat diterima, tetapi saya harus mengawasinya pada tingkat yang terkendali supaya gambar tidak akan kehilangan kesan dimensinya.
Langkah 1: Penyesuaian tone (nada) warna dasar
Pada panel Basic Adjustments (Penyesuaian Dasar) perangkat lunak pasca-pemrosesan (Lightroom), saya:
- Meningkatkan warna terang dan warna putih
- Mengurangi bayangan
Ini memisahkan cahaya terang dan bayangan dalam gambar sehingga pepohonan yang tertimpa cahaya matahari di (A) akan tampak lebih menonjol.
Langkah 2: Tingkatkan kontras dengan menggunakan kurva nada warna
Saya kemudian meningkatkan sedikit kontras dengan menggunakan kurva nada warna
Hal yang penting adalah meninggalkan sedikit detail bayangan sehingga gambar mempertahankan gradasi warna yang tidak kentara.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penerangan dalam fotografi lanskap, bacalah:
Menangkap Lanskap yang Mencengangkan di Bawah Kondisi Cahaya yang Selalu Berubah
Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Cahaya Depan atau Cahaya Latar?
Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu
Perlu inspirasi lebih banyak mengenai fotografi lanskap? Lihat:
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Menambahkan Dampak ke Lanskap Hutan
Metode Matrix: Cara yang Sistematis untuk Menambahkan Variasi ke Bidikan Anda
Menangani Penerangan Alami: Telephoto Macro Bebungaan dalam Cahaya Larut Senja
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1971 di Osaka. Setelah mempelajari fotografi secara otodidak, Nakanishi memindahkan basis kegiatan fotografinya ke kota Biei yang terletak di Kamikawa-gun, Hokkaido. Selain menangkap lanskap yang fokus pada cahaya, ia juga menghasilkan berbagai karya yang menonjolkan keindahan kiasan alam. Ia juga adalah Pimpinan PHOTO OFFICE atelier nipek.