Seni Shutter Lambat: Menciptakan Lingkaran Buram Surealis
Dengan menuangkan kreativitas, bahkan pemandangan yang paling biasa-biasa saja di sekitar kita dapat diubah menjadi foto yang menarik. Seperti yang diulas dalam artikel kami mengenai bidikan genggam kembang api artistik, menggerakkan kamera untuk menciptakan keburaman yang disengaja, yang dapat digunakan untuk menciptakan efek abstrak untuk menarik perhatian pemirsanya. Satu lagi teknik yang serupa: seni menciptakan lingkaran buram. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)
1/8 det.
EOS 5D Mark III/ FL: 24mm/ Shutter-priority AE (f/9, 1/8 det., EV+0.7)/ ISO 800/ WB: Cahaya neon putih
Memutar kamera selama pencahayaan
Ini adalah bidikan lorong bawah tanah dengan pekerja berjalan cepat menuju stasiun. Mekanika di balik foto ini sesungguhnya sangat polos – saya sekadar memutar kamera selama pencahayaan dengan kecepatan rana lambat. Dengan sengaja memutar kamera untuk memburamkan gambar, gambar akan tetap jelas pada bagian tengahnya sementara menjadi lebih buram ke arah pinggirnya, menciptakan efek seolah-olah pemirsa terisap ke pusat spiral.
Mulailah dengan mencari pemandangan yang mungkin hasilnya membuat penasaran jika Anda menciptakan efek lingkaran buram. Gunakan lensa sudut-lebar untuk memudahkan mengidentifikasi pusat lingkarannya. Pada saat yang sama, itu juga menciptakan jumlah keburaman yang lebih besar di bagian tepi gambar tersebut. Menyertakan orang atau subjek lainnya di bagian luar pun akan memungkinkan efek keburaman itu menonjol.
Selagi melakukannya, pastikan bahwa fungsi Image Stabilizer dimatikan. Tetapkan mode bidikan ke Shutter-priority AE, kecepatan rana ke 1/8 detik, dan ambil bidikan seraya memutar kamera sesuai dengan pusat lensa.
Jika Anda menggunakan kamera DSLR, melihat melalui viewfinder dan memutar kamera sesuai dengan titik AF pusat, membantu meningkatkan peluang bidikan yang sukses. Dan juga ingat baik-baik untuk menekan tombol rana selagi Anda memutar kameranya. Hasilnya biasanya tidak bagus jika Anda mencoba menekan tombol rana pada saat Anda mulai memutar kameranya. Paling baik memutar kamera pada kecepatan relatif lebih cepat untuk memperoleh alur spiral yang lebih indah.
Pada awalnya, teknik ini mungkin terdengar agak sulit. Akan tetapi, setelah Anda mulai menguasainya, Anda dapat menerapkannya kapan saja dan di mana saja untuk memperluas cakupan ekspresi fotografis Anda.
Butir 1: Cari pemandangan yang cocok untuk menerapkan efek lingkaran buram
Efek spiral tampak lebih menimbulkan penasaran ketika subjek utamanya ada di tengah-tengah gambar. Bunga atau orang adalah subjek yang menarik, dan efek ini selaras dengan komposisi tengah.
Butir 2: Tetapkan kecepatan rana ke 1/8 detik.
Contoh di atas diambil pada 1/30 detik. Apabila kecepatan rana terlalu cepat, jumlah keburaman akan berkurang, dan efek yang dihasilkan tidak memuaskan. Sementara itu, akan sulit untuk mengambil bidikan genggam jika kecepatan rananya terlalu lambat. Saya pribadi menemukan bahwa 1/8 detik memberikan keseimbangan terbaik.
Butir 3: Pegang kamera dengan erat dan putar secara hati-hati
Ketika memutar kamera, tekan siku Anda ke tubuh Anda, pegang kamera dengan erat, lalu putar kamera dengan tangan kiri yang memegang lensa sebagai pusatnya. Juga, pastikan kamera dijaga agar dekat dengan tubuh.
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.