Cara Menangkap Bidikan Genggam Pertunjukan Kembang Api yang Artistik
Apabila menyangkut soal memotret pertunjukan kembang api, adalah hal yang umum untuk menggunakan fotografi pencahayaan lama, dan kamera yang dilengkapi lensa sudut lebar dipasangkan pada tripod, dan menggunakan pelepasan rana jarak jauh. Jadi, hasil seperti apa yang akan kita dapatkan apabila menggunakan lensa telefoto tanpa pelepas rana jarak jauh sambil melakukan fotografi genggam kamera? Bisa jadi bahwa Anda ternyata menangkap gambar kembang api artistik yang menarik. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan cara menangkap foto kembang api semacam itu. (Diedit oleh studio9)
Yang penting untuk menangkap foto kembang api artistik
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana tepatnya Anda bisa mengambil foto kembang api semacam itu, dan ternyata lebih mudah daripada yang Anda pikirkan. Setelah menyiapkan kamera terlebih dahulu, selanjutnya semudah menggerakkan kamera sesuka Anda pada waktu yang tepat!
Yang akan Anda perlukan
• Kamera yang mampu melakukan fotografi pencahayaan lama
Untuk bidikan ini, saya menggunakan Bulb Mode [B]. Harap dicatat bahwa pada sebagian kamera EOS tingkat pemula, menetapkan kecepatan rana pada 30 detik atau lebih sewaktu dalam mode Manual ([M]) dapat secara otomatis menyebabkan mode berubah ke mode [B]. Pastikan Anda membaca buku petunjuk untuk mengonfirmasi metode pengaturan yang diperlukan.
Meskipun dimungkinkan untuk menggunakan mode [M] untuk membidik, tapi saya menganjurkan mode Bulb, karena mudah digunakan. Jika Anda membidik dalam mode [M], Anda harus menetapkan kecepatan rana ke 1 hingga 3 detik.
• Lensa telefoto
Karena bidikan ini memfokuskan pada kembang api itu sendiri, maka, lensa telefoto akan lebih nyaman daripada lensa sudut lebar. Bahkan, bisa disiasati oleh lensa kit telefoto. Lensa yang mudah digunakan yaitu yang memiliki panjang fokus kira-kira 100 hingga 200mm (setara film 35mm).
Coba menggunakan monopod jika Anda memilikinya. Hal ini karena Anda akan menggunakan lensa telefoto selama pemotretan. Yang juga bagus yaitu memasangkan kepala bola ketika memotret.
*Semua bidikan contoh dalam artikel ini menggunakan lensa EF70-200mm f/4L IS USM.
Pengaturan kamera
Pengaturan kamera sama dengan pengaturan untuk fotografi kembang api secara normal.
- Bulb mode
- ISO100, f/11 (f/8 - 16)
- Manual Focus (MF)
- Image Stabilization OFF
Prosedur terperinci tentang cara memotret kembang api
1. Fokuskan pada latar belakang (kembang api)
Pertama-tama, tetapkan fokus pada kembang api. Karena kamera ditetapkan ke Manual Focus (MF), kemungkinan bakal sulit untuk menetapkan fokus pada kembang api yang diluncurkan. Tetapi untuk bidikan ini, tidak perlu memfokuskan pada apa pun dengan akurasi yang tepat. Fokus sudah mencukupi untuk tampak "cukup tajam", jadi, fokuskan saja pada sesuatu yang menonjol, misalnya, bangunan di kejauhan. Anda tidak perlu memfokuskan terlalu akurat, karena nanti, Anda akan memindahkan kamera untuk menciptakan keburaman.
2. Bingkaikan kembang apinya
Atur pembingkaian agar kembang api pas berada di dalam layar saat diluncurkan ke langit. Amati di langit bagian mana kembang api pertama kali memercik.
Pada awalnya, tetapkan kamera ke jarak telefoto yang wajar untuk memastikan bahwa kembang api pas berada di dalam layar. Tatkala Anda sudah terbiasa, Anda dapat secara bertahap meningkatkan pembesaran zoom.
Dengan sering berlatih, Anda akan dapat menyejajarkan kamera dengan lebih baik, dan siap sebelum kembang api memercik. Akan lebih mudah untuk berhasil mengambil bidikan jika Anda mengikuti arah kembang api saat melesat ke langit.
Menggunakan jejak ini sebagai panduan akan lebih memudahkan untuk mengikuti arah kembang api.
3. Tekan dan tahan tombol rana
Setelah selesai membingkai kembang api, tekan dan tahan tombol rana. Apabila Anda menekan dan menahan tombol, tekan sepenuhnya ke bawah!
Karena kamera dalam mode Bulb, rana tetap terbuka untuk pencahayaan lama sementara tombol rana ditekan ke bawah. Anda tidak akan dapat mengambil bidikan yang bagus jika melepaskan tombol terlalu cepat. Tahan selama sekitar 1 hingga 3 detik sambil melihat arah kembang api melalui viewfinder atau pada layar, kemudian lepaskan.
Jika menggerakkan kamera atau menyesuaikan cincin fokus selama beberapa detik saat menahan tombol rana, Anda bisa mendapatkan bidikan yang fantastis dan artistik!
Teknik untuk membuat foto artistik yang menarik
Teknik 1: Gerakkan kamera Anda
Teknik termudah untuk menggerakkan kamera Anda. Setelah membingkai kembang api dan menekan tombol rana ke bawah, gerakkan kamera ke arah mana saja yang Anda inginkan. Tindakan ini memang disengaja untuk menunjukkan goyangan kamera.
Namun, hanya dengan sekadar menggerakkan kamera sesuka Anda, Anda dapat menciptakan foto indah seperti ini.
Di sini, saya menekan tombol rana pada saat kembang api merah merekah, kemudian melepaskan tombol setelah menggerakkan kamera ke sekeliling.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 0,8 detik.
-
Pastikan untuk menggerakkan kamera secara cepat
Hal yang penting adalah menggerakkan kamera secara cepat. Hal ini menonjolkan kesan getaran pada garis jalur kembang api. Jika Anda menggerakkan kamera terlalu lambat, garis jalur kembang api menjadi tidak wajar—atau, kembang api mungkin sudah merekah dan menghilang.
Di sini, saya menekan dan menahan tombol rana, lalu menunggu dengan kamera yang siap bidik sebelum kembang api merekah, sehingga dapat menangkap bagian tengah kembang api.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 3,4 detik.
Non aktifkan Image Stabilisation (Stabilisasi Gambar)!
Karena Anda memang sengaja menggerakkan kamera, nonaktifkan Image Stabilisation. Jika dibiarkan aktif, jejak cahaya akan tampak seakan goyah dan tidak wajar.
Perhatikan bahwa arah pergerakan menjadi terbalik dalam foto Anda
Ketika menggerakkan kamera untuk membidik, Anda harus ingat, bahwa arah pemanjangan jejak cahaya berlawanan dengan arah pergerakan kamera.
Oleh karena itu, jika Anda menggerakkan kamera ke kanan, jejak cahaya akan memanjang ke kiri.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 0,7 detik.
Teknik 2: Sesuaikan fokus
Teknik ini setingkat lebih tinggi dari segi kesulitan. Sewaktu menahan tombol rana, coba putar cincin fokus untuk menyetel kamera di luar fokus selama pencahayaan. Teknik ini dirujuk sebagai keburaman fokus (pemfokusan selama pencahayaan).
Untuk lebih memudahkannya, saya memasang kamera pada tripod agar kamera tidak bergerak, dan hanya ketika menyesuaikan fokusnya. Pada awalnya, fokusnya tajam, tetapi secara bertahap saya menyetel kamera di luar fokus saat kembang api menyebar, sehingga menciptakan kembang api seakan tetesan air mata.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 1,8 detik.
Tripod adalah perlengkapan penting untuk menjaga agar kamera tidak bergerak sewaktu menyesuaikan fokus. Jika Anda ingin mengambil foto seperti foto di atas, coba saja!
Kecepatan rana yang digunakan di sini 2,2 detik.
Setelah menyetel kamera di luar fokus dan memotret, fokuskan kembali kamera agar siap untuk bidikan berikutnya.
Teknik 3: Gerakkan kamera dan titik fokus
Berikutnya, kita akan mencoba menggerakkan kamera dan fokus. Teknik ini memadukan teknik 1 dan 2. Meskipun secara sekilas tampaknya rumit, namun, goyangan kamera bisa diterima untuk teknik ini, jadi sesungguhnya lebih sederhana daripada teknik 2 yang mengharuskan Anda menjaga agar kamera tidak bergerak sampai siap untuk membidik.
Di sini, saya menahan tombol rana ketika kembang api mulai merekah, dan sewaktu menggoyangkan kamera secara perlahan-lahan, saya memutar cincin fokus untuk menyetel kamera di luar fokus.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 2,9 detik.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 1,3 detik.
—
Anda juga dapat mengambil foto kembang api dengan lingkaran bokeh
Ada sebagian kembang api yang melesat dengan efek bunyi derik saat merekah. Karena masing-masing lesatan merupakan sumber cahaya titik, Anda dapat membentuk lingkaran bokeh dengan memburamkan fokusnya. Hal ini memungkinkan Anda menangkap kembang api yang berkilauan bagaikan permata yang bertebaran melintasi langit malam.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 3,5 detik.
—
Cobalah menunda waktu pemfokusan setelah Anda terbiasa melakukannya
Setelah Anda semakin terbiasa melakukan teknik ini, Anda harus mencoba menunda waktu pergerakan kamera dan memutar cincin fokus. Contohnya, Anda dapat menggerakkan hanya kamera untuk detik pertama, kemudian memutar cincin fokus untuk detik selanjutnya.
Di sini, saya mengambil bidikan kembang api yang berderik. Saya menangkap garis-garis halus pada awalnya sebelum melakukan defokus. Untuk kembang api yang lebih gelap, saya anjurkan menggunakan f-number dalam kisaran f/8.
Kecepatan rana yang digunakan di sini 2,8 detik.
---
Dalam artikel ini, saya telah memperkenalkan beberapa teknik untuk menangkap foto kembang api yang tidak biasa.
Jika masih ada waktu setelah mengambil bidikan kembang api secara normal, Anda dapat iseng-iseng mencoba berbagai jenis bidikan yang sudah saya perlihatkan di sini. Saya menganjurkan ini bagi Anda yang ingin mengetahui, bagaimana rasanya mengambil gambar yang sama berkali-kali.
Pastikan Anda mencobanya!
studio9
Situs web fotografi yang didirikan di Jepang pada tahun 2011. Dengan slogan "Menghadirkan fotografi lebih dekat ke Anda", situs ini menyediakan konten yang bermanfaat bagi setiap orang yang menyukai fotografi. Di samping konten web, studio9 juga mengadakan berbagai seminar dan lokakarya.