Di Balik Cerita Upacara Tradisional
Ki Ageng Makukuhan adalah seorang cendekiawan Muslim yang terkenal di Dusun Cepit, yang terletak di Pagergunung, Temanggung, Jawa Tengah. Dia dipercaya menjadi penerus “Wali Songo” – sembilan orang suci yang memainkan peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Pulau Jawa.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/9; 150mm; 1/200 sec; ISO-125
Plabengan adalah sebuah organisasi dimana para pakar Islam menyebarkan ajaran Ki Ageng. Mereka biasanya menggabungkan ajaran Islam dengan seni tradisional seperti gending Jawa, opera, dan tarian kuda lumping untuk menarik perhatian khalayak. Hal ini menarik bagi orang Jawa asli yang mempraktikkan aliran animisme untuk menerima pembelajaran tentang kedamaian dari “Wali Songo” yang menuntun mereka lebih mudah untuk memahami Islam.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/4.5; 200mm; 1/640sec; ISO-500
Cara untuk Memotret Upacara Rejepan Plabengan
Penduduk desa Dusun Cepit merayakan upacara "Rejepan Plabengan" sebagai upacara syukuran. Selama bulan Rajab pada hari Jumat, orang-orang akan berkumpul dan berjalan melalui lereng bukit Gunung Sumbing.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/8; 185mm; 1/100 sec; ISO-125
Mereka membawa keranjang yang terbuat dari anyaman bambu yang penuh dengan makanan. Para tetua memimpin sholat, dan kemudian diikuti dengan acara makan bersama. Hidangan utamanya adalah ayam buras dengan berbagai lauk pauk, makanan buatan lokal, dan kopi hitam yang merupakan makanan dan minuman kesukaan Ki Ageng Makukuhan.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/5.6; 16mm; 1/60 sec; ISO-1250
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/8; 22mm; 1/125 sec; ISO-500
Untuk pemotretran ini membutuhkan lensa dan kamera yang efektif untuk mengambil gambar upacara tradisional “Tenongan Rejepan Plabengan” karena letaknya jauh di dalam desa Pagergunung. Kita harus melewati lereng gunung, menaiki jalur pendakian dan menghadapi suhu dingin Pagergunung untuk mencapai lokasi.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/3.2; 80mm; 1/5000 sec; ISO-1250
Peralatan yang paling berguna untuk dibawa selain Canon EOS 5DS R adalah Canon EF70-200mm f / 2.8L USM, EF16-35mm f / 2.8L USM beserta baterai cadangan untuk mengantisipasi konsumsi baterai lebih tinggi karena suhu dingin di lereng gunung.
Menggunakan Mode Prioritas AV-Aperture adalah cara terbaik untuk melakukan pemotretan yang lebih mudah, karena dengan ini, kita hanya akan memikirkan pemilihan sharp space (DOF - Depth Of Field) yang akan ditampilkan di foto kita. Dengan banyaknya momen dengan perubahan yang cepat dan tak terduga selama acara berlangsung, kami tidak ingin melewatkan tahapan demi tahapan upacara Rejepan Plabengan yang sangat menarik.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/8; 18mm; 1/60 sec; ISO-1250
Acara Plabengan Rejepan ini sangat menarik karena acara itu merupakan kisah perjalanan tonggak sejarah awal penyebaran Islam sebelum menyebar luas di seluruh Jawa. Upacara tradisional Rejepan Plabengan tidak hanya tentang memperingati syiar dan syukur, tapi juga berbagai filosofi kehidupan yang mulai memudar dari kehidupan modern kita. Mulai dari tradisi makan bersama dengan hidangan dan alat makan yang sederhana, sedekah dan berbagi dengan semua orang adalah daya tarik tersendiri yang harus kita pertahankan.
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/5.6; 26mm; 1/100 sec; ISO-1250
EOS 5DS R; EF16-35mm f/2.8L USM; f/5.6; 22mm; 1/60 sec; ISO-1250
Pernah melihat keindahaan upacara adat yang lainnya? Bagikan cerita Anda di komentar di bawah ini! Pelajari lebih lanjut tentang upacara adat lainnya di Indonesia dari sini.
Lihat artikel di bawah ini:
Mengumumkan Lensa Zoom Sudut Ultra Lebar EF16-35mm f/2.8L III USM: Dilapisi dengan SWC & ASC
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Misbachul Munir adalah seorang fotografer profesional dari Indonesia. Dia telah berkecimpung dalam industri ini selama lebih dari 20 tahun dan telah berkeliling dunia untuk mendapatkan sejumlah perusahaan yang sukses. Ia juga bekerja sebagai penulis perjalanan di beberapa majalah. Foto-fotonya telah memenangkan beberapa penghargaan dan dia juga bergabung di banyak kontes foto bergengsi. Ia berpengalaman di beragam genre pada fotografi. Namun, kegemarannya ada pada Black and White, Human Interest dan Landscape Photography.